RI-AS Gelar Latihan Terbesar Super Garuda Shield 2022

Senin, 01 Agustus 2022 - 23:12 WIB
loading...
RI-AS Gelar Latihan Terbesar Super Garuda Shield 2022
Komandan Divisi Ketujuh Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Mayor Jenderal (Mayjen) Stephen G Smith. FOTO/DWI SASONGKO/KORAN SINDO
A A A
JAKARTA - Hari ini Indonesia dan Amerika Serikat (AS) menggelar latihan akbar Super Garuda Shield 2022. Sebanyak 4.000 personel tentara yang sebagian besar berasal dari kedua negera ikut serta dalam latihan militer yang akan berlangsung selama dua pekan ini. Latihan militer ini merupakan terbesar sejak diselenggarakannya Garuda Shield yang pertama kali pada 2009 lalu.

Selain Indonesia dan AS, sejumlah negara ikut serta dalam Super Garuda Shield yang telah digelar 16 kali secara berturut-turut ini. Personal militer yang akan ikut berpartisipasi yaitu Australia, Jepang, dan Singapura.

Selain negara-negara yang berpartisipasi aktif, Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris diharapkan bergabung sebagai negara pengamat. Latihan Garuda Shield 2022 yang akan digelar mulai 1 hingga 14 Agustus 2022 berlokasi di tiga tempat, yaitu di lokasi pelatihan Baturaja, Amborawang, dan Pulau Batam.



Disebut Super Garuda Shield 2022 karena latihan bersama tahun ini diikuti sekitar 4.000 personel. Selain itu, Latihan juga diikuti oleh tidak saja Indonesia dan AS tapi juga Australia, Jepang, dan Singapura.

Sebelumnya tidak pernah Garuda Shield diikuti oleh personel sebanyak itu. Sebagai perbandingan, Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield ke-15 Tahun 2021 hanya diikuti oleh oleh TNI dan pasukan AS. Di mana, kala itu jumlah personel yang terlibatsebanyak 2.161 prajurit TNI AD dan 1.547 dari tentara AS.

Latihan Bersama (Latma) Garuda Shield ke-15 Tahun 2021 yang digelar di Makalisung, Minahasa Utara, Sulawesi Utara pada Senin (9/8/2021). Selain di Minahasa, Latma ini digelar di dua lokasi lain, yakni Puslatpur Kodiklatad di Baturaja, Sumatera Selatan dan Daerah Latihan Amborawang di Balikpapan, Kalimatan Timur.

Komandan Divisi Ketujuh Angkatan Darat Amerika Serikat (AS), Mayor Jenderal (Mayjen) Stephen G Smith mengakui bahwa Super Garuda Shield 2022 yang digelar hari ini hingga dua minggu mendatang cukup spesial. Selain melibatkan sejumlah negara, AS juga mendatangkan sistem persenjataan modern dari empat matra Angkatan Bersenjata AS untuk berpartisipasi dalamSuper Garuda Shield 2022. Empat matra itu adalah Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Udara dan Korps Marinir AS.

Baca juga: Amerika Serikat Tuduh Rusia Mengacau Kawasan Mediterania

Pasukan AS menerjunkan 2.000 personel, terbesar selama Garuda Shield diadakan sejak 16 tahun yang lalu.

‘’Menurut kami, tahun ini memang berbeda. Kami bisa mengatakan sebagai Super Garuda Shield 2022 yang menunjukkan bahwa Latihan militer ini telah berkembang dalam skala dan cakupan yang lebih besar,’’ ungkap Smith dalam roundtable briefing di Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Jumat (29/7/2022).

Di antaranya adalah perencanaan operasi secara multinasional, saling bertukar kegiatan, saling meningkatkan kemampuan kemiliteran di antara negara peserta dalam latihan akbar ini.

Pelaksanaan Latihan gabungan ini menarik dicermati karena situasi geopolitik dunia yang cukup memanas. Sebut saja, saat ini sedang berkecamuk perang antara Rusia dan Ukraini yang tidak kunjung selesai.

Begitu juga kita tahu akhir-akhir ini terjadi peningkatan ekskalasi di kawasan Asia Pasifik terutama situasi di kawasan Laut China Selatan yang cukup menegangkan. Apalagi, manuver China juga sangat terlihat cukup dominan mewarnai kawasan Laut China Selatan.

Hanya saja, Smith membantah bahwa Latihan Super Garuda Shield 2022 ini digelar untuk merespons berbagai fenomena yang terjadi di atas.Smith menegaskan bahwa latihan bersama ini diadakan bukan untuk mengancam siapapun.

Menurut dia, latihan bersama ini merupakan murni latihan militer yang memang diadakan setiap tahun.Salah satu yang membuat AS tertarik dalam latihan Garuda Shield adalah beroperasi di wilayah yang panas seperti Indonesia. Terkait keterlibatan negara lain seperti Jepang, Australia dan Singapura, Smith sempat menyinggung kehadiran mereka karena diundang oleh Indonesia.

Saat menerima kunjungan Presiden Joko Widodo di Tokyo, Rabu pekan lalu, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida memang mengatakan bahwa pasukan pertahanan Jepang akan berpartisipasi untuk pertama kalinya dalam latihan militer gabungan Garuda Shield di Indonesia bersama AS, Australia dan negara lainnnya.

Lebih jauh, Smith mengungkapkan bahwa Latihan Super Garuda Shield ini lebih bertujuan untuk meningkatkan persahabatan dan meningkatkan kemampuan personel militernya.

‘’Latihan ini benar-benar untuk membangun kepercayaan, membangun kebersamaan, saling pemahaman, meningkatkan kapabilitas, dan hal-hal lain terkait demikian. Jadi, latihan ini benar-benar merupakan latihan militer dan bukanlah ancaman untuk sesuatu pihak," jelas Smith.

Dia menegaskan Super Garuda Shield 2022 ini merupakan ajang saling berbagi nilai dengan mitra-mitra AS, termasuk dengan Indonesia. Di mana, pasukan AS yang diterjunkan dalam latihan ini telah berkali-kali berpartisipasi dalam berbagai operasi militer mulai Afghanistan, Irak, hingga Suriah.

Pada intinya, Smith merasa terhormat mendapat kepercayaan sebagai direktur latihan bagi delegasi AS dalam Super Garuda Shield 2022 ini.

"Kami sangat mendukung untuk bisa meningkatkan kapasitas interoperabilitas, kemitraan dengan negara-negara mitra, meningkatkan kesiapsiagaan, kemampuan pengerahan pasukan, dan kemampuan untuk diterjunkan di Indo-Pasifik. Kami tidak bisa melakukan hal-hal itu sendirian, harus melalui kemitraan internasional," tandas jenderal bintang dua ini.

Dalam kesempatan itu, Smith juga mengapresiasi kedekatan TNI di bawah komando Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa dengan militer AS.

Sementara itu, Pengamat Hubungan Internasional Dinna Prapto Raharja mengungkapkan latihan Super Garuda Shield itu awalnya latihan rutin biasa. Karena memang kemampuan militer dan alutsista yang dimiliki TNI selaras dengan model dari negara peserta latihan Super Garuda Shield 2022.

Namun sejak isu Indo-Pacific mengemuka, ditambah AUKUS, Indonesia sebenarnya perlu lebih peka dalam menghadapi situasi yang berkembang.

‘’Jangan sampai kemandirian Indonesia sebagai negara berdaulat yang polugrinya bebas aktif terkompromikan karena peningkatan skala latihan dan pendananaan Super Garuda Shield,’’ ungkap Dinna yang juga pendiri Synergy Policies ini.

Lebih jauh, dia mengungkapkan jika dari pihak AS dan negarasekutunya punya alasan tersendiri dibalik latihan itu, hal tersebut sah-sah saja.

‘’Makanya kendalinya sebenarnya perlu dari pihak Indonesia terutama karena tempat berlatih dan aparatnya ada dan melibatkan Indonesia,’’ tandas think tank independent berbasis di Jakarta ini.

Seperti diketahui, Garuda Shield adalah latihan bersama dan gabungan tahunan antara Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Komando Indo-Pasifik AS (INDOPACOM), yang dirancang untuk memperkuat interoperabilitas, kemampuan, rasa saling percaya, dan kerja sama yang telah dibangun dari pengalaman bersama selama beberapa dekade.

Latihan Super Garuda Shield 2022 akan jauh lebih besar cakupan dan skalanya dibandingkan latihan sebelumnya dengan banyak negara untuk pertama kalinya ikut berpartisipasi atau hadir sebagai pengamat.

Latihan Super Garuda Shield 2022, yang melibatkan sekitar 2.000 tentara AS, 2.000 personel TNI AD, dan tambahan peserta dari negara mitra, akan meningkatkan kemampuan interoperabilitas gabungan melalui pelatihan dan pertukaran budaya. Latihan ini memperkuat Kemitraan Strategis AS-Indonesia dan memajukan kerja sama regional dalam mendukung Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka.

Latihan ini akan meliputi pertukaran profesional dan budaya yang memperkuat kemitraan AS-Indonesia melalui pembelajaran dan pelatihan bersama. Pelatihan, pertukaran akademik, dan lokakarya pengembangan profesional yang ditujukan untuk anggota di tingkat korps dan di bawahnya akan berfokus pada bidang-bidang seperti bantuan kemanusiaan dan bantuan bencana alam, serta memerangi ancaman konvensional, nonkonvensional, dan hibrida.
(ynt)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1923 seconds (0.1#10.140)