55 WNI yang Disekap Selamat, Menlu Retno Minta Perekrut TKI Dihukum Tegas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 55 dari 60 warga negara Indonesia ( WNI ) yang disekap telah dievakuasi. Para WNI yang direkrut sebagai pekerja ke luar negeri itu selamat dan dalam kondisi sehat di sebuah lokasi yang aman.
Meski masalah itu telah selesai, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan beberapa tantangan yang harus ditaklukkan. Salah satunya bekerja keras untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Menurut Retno kasus penipuan kerja di luar negeri bermodus online scam ini terus berulang sejak 2021. Kendati ratusan WNI diselamatkan dan dipulangkan, kasus serupa terus berulang dengan jumlah korban yang meningkat.
"Sekali lagi, langkah pencegahan harus dilakukan secara serius. Kita harus tangani masalah ini dari dan sampai akarnya. Perlu penegakan hukum yang tegas, saya ulangi, perlu penegakan hukum secara tegas, terhadap para perekrut di dalam negeri," ujar Retno dalam keterangannya, Sabtu (30/7/2022)..
Retno mengatakan kesadaran masyarakat mengenai modus-modus penipuan perlu diintensifkan. Kerja sama lintas-negara perlu terus didorong. Sebagai salah satu upaya pencegahan, di sela-sela pertemuan AMM PMC, yaitu pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan pertemuan para Menlu ASEAN dengan para mitranya.
"Saya berencana melakukan pertemuan dengan otoritas Kamboja guna membahas langkah-langkah selanjutnya," ujarnya.
Sebagai informasi, pertemuan AMM PMC akan diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, mengingat tahun ini Kamboja bertindak sebagai Ketua ASEAN. Retno menyebut telah berkomunikasi dengan Menlu Kamboja untuk memfasilitasi pertemuan.
"Baru beberapa menit yang lalu, diperoleh konfirmasi bahwa pertemuan saya dengan Commissioner General, seperti Kapolri kalau di Indonesia, akan dilakukan pada tanggal 2 Agustus pagi di Markas Besar Kepolisian Kamboja di Phnom Penh," pungkasnya.
Sebelumnya, Retno menjelaskan pascaevakuasi ke lokasi aman, pihaknya akan melalukan beberapa hal. Pertama, pihak Kepolisian akan melakukan BAP untuk bahan penyelidikan lebih lanjut.
"Kedua, selanjutnya para WNI akan diserahterimakan kepada KBRI Phnom Penh dan akan dipindahkan dari Sihanoukville ke Phnom Penh," kata dia.
Ketiga, sesuai SOP, staf KBRI akan melakukan wawancara berdasarkan screening indikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan selanjutnya akan direpatriasi ke Indonesia.
"Izinkan pada kesempatan ini saya sampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah dan otoritas Kamboja atas kerja sama dan bantuan dalam proses evakuasi ini," ucapnya.
Meski masalah itu telah selesai, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkapkan beberapa tantangan yang harus ditaklukkan. Salah satunya bekerja keras untuk mencegah agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.
Menurut Retno kasus penipuan kerja di luar negeri bermodus online scam ini terus berulang sejak 2021. Kendati ratusan WNI diselamatkan dan dipulangkan, kasus serupa terus berulang dengan jumlah korban yang meningkat.
"Sekali lagi, langkah pencegahan harus dilakukan secara serius. Kita harus tangani masalah ini dari dan sampai akarnya. Perlu penegakan hukum yang tegas, saya ulangi, perlu penegakan hukum secara tegas, terhadap para perekrut di dalam negeri," ujar Retno dalam keterangannya, Sabtu (30/7/2022)..
Retno mengatakan kesadaran masyarakat mengenai modus-modus penipuan perlu diintensifkan. Kerja sama lintas-negara perlu terus didorong. Sebagai salah satu upaya pencegahan, di sela-sela pertemuan AMM PMC, yaitu pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN dan pertemuan para Menlu ASEAN dengan para mitranya.
"Saya berencana melakukan pertemuan dengan otoritas Kamboja guna membahas langkah-langkah selanjutnya," ujarnya.
Sebagai informasi, pertemuan AMM PMC akan diselenggarakan di Phnom Penh, Kamboja, mengingat tahun ini Kamboja bertindak sebagai Ketua ASEAN. Retno menyebut telah berkomunikasi dengan Menlu Kamboja untuk memfasilitasi pertemuan.
"Baru beberapa menit yang lalu, diperoleh konfirmasi bahwa pertemuan saya dengan Commissioner General, seperti Kapolri kalau di Indonesia, akan dilakukan pada tanggal 2 Agustus pagi di Markas Besar Kepolisian Kamboja di Phnom Penh," pungkasnya.
Sebelumnya, Retno menjelaskan pascaevakuasi ke lokasi aman, pihaknya akan melalukan beberapa hal. Pertama, pihak Kepolisian akan melakukan BAP untuk bahan penyelidikan lebih lanjut.
"Kedua, selanjutnya para WNI akan diserahterimakan kepada KBRI Phnom Penh dan akan dipindahkan dari Sihanoukville ke Phnom Penh," kata dia.
Ketiga, sesuai SOP, staf KBRI akan melakukan wawancara berdasarkan screening indikasi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) dan selanjutnya akan direpatriasi ke Indonesia.
"Izinkan pada kesempatan ini saya sampaikan penghargaan dan terima kasih sebesar-besarnya kepada pemerintah dan otoritas Kamboja atas kerja sama dan bantuan dalam proses evakuasi ini," ucapnya.
(muh)