Dukung Anies Capres 2024, Politikus PSI: Hasil Kerja Beliau Sudah Teruji Baik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Surya Tjandra mengungkapkan alasannya mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi calon presiden (capres) 2024.
Surya Tjandra menjelaskan bahwa pilihan capres didasarkan pada fakta dan kombinasi sentimen. Ia melihat kondisi perekonomian saat ini mendapatkan sentimen negatif masyarakat, sehingga dibutuhkan sosok alternatif yang memiliki kinerja mumpuni.
"Pilihan capres dari fakta dan kombinasi sentimen. Kita juga harus realistis melihat kondisi saat ini. Itu yang harus kita coba dalami dan telusuri lebih lanjut," ujar mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ini ketika dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022) siang.
Ia pun melihat bahwa Anies memiliki kinerja yang mumpuni dibandingkan capres-capres lain. Karena itu, dia lebih condong menyukai Anies menjadi capres di Pilpres 2024.
"Lebih condong ke Pak Anies Baswedan. Hasil kerjanya beliau sudah teruji baik," kata Surya Tjandra
Menurut Surya Tjandra, DKI Jakarta memiliki kelebihan karena anggaran besar sehingga banyak program inovasi yang bisa dilakukan. "Yang on going itu melalui portal Jakarta Satu.go.id. Itu ide sejak Jokowi diintegrasikan dengan data pertanahan. Program strategis nasional PTSL, sejak 2017. Tujuannya untuk memetakan seluruh bidang kadastral yang menjadi hak," ucap Surya Tjandra.
Di DKI Jakarta penting dilakukan sinkronisasi di tengah manifestasi nyata suatu peta yang terhambat. "Dengan adanya sinkronisasi pertanahan di Jakarta ini bisa menjadi role model. Peran Gubernur sangat penting karena dia harus memaksakan jajarannya di wilayah. DKI cukup progresif," kata Surya Tjandra.
Baca juga: Blak-blakan, Politikus PSI Dukung Anies sebagai Capres 2024
Program penghapusan pajak pertama BPHTB dan fokus pada biaya pemeliharaan menjadi salah satu prestasi Anies Baswedan yang dianggap Surya Tjandra baik. "Isu reforma agraria, Pak Anies juga fokus melakukan konsolidasi tanah di ruang yang sempit bisa dilakukan secara vertikal, seperti rusun-rusun. Jadi memindahkan masyarakat dari tempat yang tidak layak ke tempat yang layak huni. DKI cukup maju untuk hal ini," katanya.
Surya Tjandra menjelaskan bahwa pilihan capres didasarkan pada fakta dan kombinasi sentimen. Ia melihat kondisi perekonomian saat ini mendapatkan sentimen negatif masyarakat, sehingga dibutuhkan sosok alternatif yang memiliki kinerja mumpuni.
"Pilihan capres dari fakta dan kombinasi sentimen. Kita juga harus realistis melihat kondisi saat ini. Itu yang harus kita coba dalami dan telusuri lebih lanjut," ujar mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) ini ketika dikonfirmasi, Kamis (28/7/2022) siang.
Ia pun melihat bahwa Anies memiliki kinerja yang mumpuni dibandingkan capres-capres lain. Karena itu, dia lebih condong menyukai Anies menjadi capres di Pilpres 2024.
"Lebih condong ke Pak Anies Baswedan. Hasil kerjanya beliau sudah teruji baik," kata Surya Tjandra
Menurut Surya Tjandra, DKI Jakarta memiliki kelebihan karena anggaran besar sehingga banyak program inovasi yang bisa dilakukan. "Yang on going itu melalui portal Jakarta Satu.go.id. Itu ide sejak Jokowi diintegrasikan dengan data pertanahan. Program strategis nasional PTSL, sejak 2017. Tujuannya untuk memetakan seluruh bidang kadastral yang menjadi hak," ucap Surya Tjandra.
Di DKI Jakarta penting dilakukan sinkronisasi di tengah manifestasi nyata suatu peta yang terhambat. "Dengan adanya sinkronisasi pertanahan di Jakarta ini bisa menjadi role model. Peran Gubernur sangat penting karena dia harus memaksakan jajarannya di wilayah. DKI cukup progresif," kata Surya Tjandra.
Baca juga: Blak-blakan, Politikus PSI Dukung Anies sebagai Capres 2024
Program penghapusan pajak pertama BPHTB dan fokus pada biaya pemeliharaan menjadi salah satu prestasi Anies Baswedan yang dianggap Surya Tjandra baik. "Isu reforma agraria, Pak Anies juga fokus melakukan konsolidasi tanah di ruang yang sempit bisa dilakukan secara vertikal, seperti rusun-rusun. Jadi memindahkan masyarakat dari tempat yang tidak layak ke tempat yang layak huni. DKI cukup maju untuk hal ini," katanya.
(abd)