Ma’ruf Amin: MUI Tak Usah Ikut Ribut Urusan Capres-Cawapres

Selasa, 26 Juli 2022 - 22:14 WIB
loading...
Ma’ruf Amin: MUI Tak Usah Ikut Ribut Urusan Capres-Cawapres
Wapres Maruf Amin memita MUI tak usah ikut ribut urusan capres-cawapres menjelang Pilpres 2024. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengingatkan Majelis Ulama Indonesia untuk tidak ikut menentukan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) menjelang Pemilu 2024. Hal ini diungkapkan saat menghadiri menghadiri Milad ke-47 MUI.

“Majelis Ulama tidak terlibat dalam menentukan calon presiden dan wakil presiden,” kata Ma’ruf Amin secara virtual, Selasa (26/7/2022).

Dia menegaskan menentukan capres dan cawapres adalah tugas partai politik atau gabungan partai politik. “Saya kira ini ada Mahkamah Konstitusi. Dan yang menentukan itu adalah partai politik atau gabungan partai politik. Jadi kita tidak perlu ribut-ribut urusan capres. Jangan ribut urusan capres, itu nanti urusan partai politik dan gabungan partai politik,” tutur mantan ketua MUI itu.



Ma’ruf Amin meminta agar MUI sebagai mitra pemerintah bisa ikut menjaga keutuhan bangsa pada saat Pemilu 2024 mendatang. “Dan yang penting lagi tentu (MUI) menjadi mitra pemerintah anda menjaga keutuhan bangsa terutama dalam menghadapi pemilu yang akan datang ini.”

“Jangan sampai terjadi pilihan yang berbeda itu menimbulkan konflik di kalangan bangsa, juga di kalangan umat Islam. Oleh karena itu saya sering mengatakan kita jadikan prinsip yang kita sudah lakukan yaitu ya lakum capres suku’, walana capres sunnah. Capres ente capres ente. Capres saya, capres saya. Dan tidak perlu terjadi benturan-benturan,” katanya.

“Kalaupun kita nanti menentukan itu mengarahkan yang memilih yang terbaik daripada Calon Presiden dan Wakil Presiden,” tambahnya.



Selain itu, Ma’ruf Amin mengingatkan agar memilih capres dan cawapres yang afdol. “Karena itu kita memilih yang afdol ya, jangan yang ya tidak afdol. Ya tentu yang mempunyai kapasitas, kapabilitas, integritas, akhlak yang mulia yang terbaik daripada calon yang ada.”

“Itu saya kira majelis ulama menyerahkan kepada umat itu. Bukan suka tidak suka, tapi yang terbaik. Itu barangkali tugas majelis ulama itu mengarahkan umat ke sana, bukan A, B. Ini saya kira negara sangat mengmengharapkan dan mengapresiasi peran yang sudah diberikan,” paparnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1164 seconds (0.1#10.140)