Persiapan Sudah 99%, Wapres Bakal Buka Milad MUI ke-47

Senin, 25 Juli 2022 - 12:05 WIB
loading...
Persiapan Sudah 99%,...
Wakil Presiden (Wapres) Maaruf Amin akan membuka penyelenggaraan kegiatan Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-47 Tahun 2022, Selasa (26/7/2022). Foto/Dok/Setwapres
A A A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'aruf Amin akan membuka penyelenggaraan kegiatan Milad Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-47 Tahun 2022, Selasa (26/7/2022). Milad MUI ini bertemakan Merajut Kesatuan Dan Kekuatan Umat Dalam Kebhinekaan.

"Alhamdulillah persiapan sudah 99% untuk acara Milad tanggal 26 malam puncak Milad MUI, insya Allah akan dihadiri Wapres karena presiden sedang ada kunjungan ke luar negeri," kata Ketua Panitia Milad MUI ke-47, KH Muhammad Cholil Nafis, Senin (25/7/2022).

Baca juga: MUI Ingatkan Promosi LGBT Melalui Semua Media Langgar Pedoman MUI

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua MUI Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah ini mengatakan, pihaknya turut mengundang beberapa menteri dan pejabat terkait seperti Menkeu, Menag, Gubernur Bank Indonesia. Serta duta besar negara sahabat yaitu Arab Saudi, Mesir, Palestina, dan lainnya.

"Hadir juga sebagai peserta pimpinan MUI, pimpinan lembaga di MUI, pondok pesantren dan perguruan tinggi terpilih. Kemudian undangan khusus Dewan Masjid Indonesia, Imam Besar Istiqlal, pimpinan besar ormas Islam yang bernaung di MUI," ujarnya.

Rais Syuriyah PBNU periode 2022-2027 ini mengatakan, terdapat berbagai rangkaian kegiatan dalam pelaksanaan Milad MUI ke-47, di antaranya Silaturrahim Dai dan Halaqah Dakwah Nasional, Ukhuwah Kebangsaan, Grand Launching Wizstren, sholat Istighosah dan berbagai kegiatan lainnya.

"Itulah rangkaian acara sampai puncaknya setelah itu minggu depan kita akan laksanakan forum silaturahim Festival seni budaya Islami. Insya Allah kita akan merangkai bagaimana kita mengasah cita rasa ke-Islaman cita rasa kebangsaan mudah-mudahan berjalan lancar," kata dia.

Terkait tema yang diambil dalam milad MUI ke 47 ini lanjutnya, diharapkan dapat menyatukan langkah dan mendahulukan kemaslahatan umum daripada kemaslahatan pribadi dan kelompok. Serta menyatukan religiusitas dengan kebangsaan menjadi satu kata yaitu cinta tanah air dan cinta kepada bangsa.

"Sehingga kita bisa berjamaah salatnya, ekonominya, sosialnya dan kebangsaannya dalam merajut ukhuwah Islamiyah, wathoniyah, dan insaniyah," tutupnya.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1564 seconds (0.1#10.140)