Food Estate Diyakini Mampu Dukung Indonesia Jadi Lumbung Pangan Dunia
loading...
A
A
A
JAKARTA - Program Food Estate diyakini mampu mendukung Indonesia menjadi lumbung pangan dunia seperti yang dicita-citakan Kementerian Pertanian ( Kementan ). Kementan berupaya mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia atau world food storage pada 2045.
"(Indonesia sebagai lumbung pangan dunia) sangat mungkin (terwujud), syaratnya harus betul betul serius," ujar Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Edi Santosa dihubungi wartawan, Rabu (20/7/2022).
Dia juga optimistis bahwa Food Estate akan menjaga ketahanan pangan. Maka itu, program tersebut diharapkan memiliki daya saing tinggi.
"Food estate harus dibangun dengan daya saing, sehingga nantinya mendukung cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tuturnya.
Diketahui, pemerintah telah menetapkan wilayah Food Estate di dua provinsi yaitu Kalimantan Tengah, tepatnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas serta Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Selain itu juga berencana memperluas program terkait ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, dan Papua.
Sebelumnya, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor mengatakan bahwa pembangunan Food Estate di Kalimantan Tengah bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara kuat di dunia. Yadi menambahkan, program yang dikembangkan Kementan itu sudah menunjukkan kemajuan hasil yang maksimal.
Berdasarkan data yang dihimpunnya, rata-rata penyusutan lahan di Indonesia mencapai 150.000 hektare per tahun. Sementara data cetak sawah di bawah 100.000 hektare, tepatnya 60.000 per tahun. Namun dengan adanya food estate, pencetakan sawah bertumbuh lebih cepat dan lebih maksimal.
"(Indonesia sebagai lumbung pangan dunia) sangat mungkin (terwujud), syaratnya harus betul betul serius," ujar Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Edi Santosa dihubungi wartawan, Rabu (20/7/2022).
Dia juga optimistis bahwa Food Estate akan menjaga ketahanan pangan. Maka itu, program tersebut diharapkan memiliki daya saing tinggi.
"Food estate harus dibangun dengan daya saing, sehingga nantinya mendukung cita-cita Indonesia sebagai lumbung pangan dunia," tuturnya.
Diketahui, pemerintah telah menetapkan wilayah Food Estate di dua provinsi yaitu Kalimantan Tengah, tepatnya Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas serta Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara. Selain itu juga berencana memperluas program terkait ke Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sumatera Selatan, dan Papua.
Sebelumnya, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Yadi Sofyan Noor mengatakan bahwa pembangunan Food Estate di Kalimantan Tengah bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara kuat di dunia. Yadi menambahkan, program yang dikembangkan Kementan itu sudah menunjukkan kemajuan hasil yang maksimal.
Berdasarkan data yang dihimpunnya, rata-rata penyusutan lahan di Indonesia mencapai 150.000 hektare per tahun. Sementara data cetak sawah di bawah 100.000 hektare, tepatnya 60.000 per tahun. Namun dengan adanya food estate, pencetakan sawah bertumbuh lebih cepat dan lebih maksimal.
(rca)