Ikuti Jejak Kakaknya, Rizqy Zealand Raih Adhi Makayasa AAL 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono menganugerahi Sermatutar (P) Rizqy Zealand Djuhaeri sebagai lulusan terbaik Akademi Angkatan Laut (AAL) atau Adhi Makayasa 2020.
Penganugerahan tersebut disematkan pada upacara Penutupan Pendidikian (Tupdik) dan Wisuda Sarjana 97 Taruna/Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) di Gedung Maspardi AAL, Bumimoro, Moro Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 25 Juni 2020, kemarin. (Baca juga: Gunakan THR untuk Bantu Nelayan, Ketua MPR Apresiasi Dua Prajurit TNI AL)
Prestasi membanggakan yang diraih Sermatutar (P) Rizqy Zealand Djuhaery, S.Tr (Han)., itu seakan mengulang kembali kesuksesan kakak kandungnya Letda Marinir Muhammad Faishal Djuhaeri, S.T.Han, yang juga menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa pada 2018 silam.
Kedua putra terbaik alumni AAL ini adalah putra dari pasangan Kolonel Marinir Herry Djuhaeri, alumni AAL Angkatan 37 Tahun 1991 yang saat ini menjabat sebagai Wakil Komandan Pasukan Marinir (Wadan Pasmar) 2 Surabaya, dan Ibu Nina Nurbaeti. (Baca juga: Anak Petani Asal Paluta Raih Adhi Makayasa Taruna AAU 2020)
Perasaan haru dan bangga sebagai orang tua disampaikan Bapak tiga putra/putri ini karena putra keduanya bisa mengikuti jejak kakaknya sebagai lulusan terbaik AAL. Menurut Kolonel Marinir Herry Djuhaeri, untuk menjadikan mereka seperti saat ini bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan proses yang sangat panjang khususnya untuk putra pertamanya. “Saya harus memastikan terlebih dahulu bakat dan minatnya ke mana sesuai dengan keinginannya, apakah melanjutkan ke bangku kuliah atau menjadi Taruna. Saat naik ke kelas tiga, akhirnya dia memutuskan untuk bergabung menjadi Taruna AAL", ujar alumni Sesko Amerika ini.
Dukungan penuh diberikan dirinya bersama-sama dengan istrinya mendampingi putra-putranya mulai dari persiapan tes baik fisik, mental dan minat, saat pelaksanaan tes, hingga dinyatakan lulus dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik. “Keberhasilan anak pertama, memberikan rangsangan khusus kepada anak yang kedua, sehingga saat anak kedua berkeinginan untuk menjadi taruna, tidak terlalu sulit untuk mengarahkannya. Dengan persiapan yang matang, akhirnya anak kedua siap untuk mengikuti pendidikan tanpa mengalami kesulitan”, tambah alumni Lemhannas di Inggris ini.
Menurut ayah dari Siti Salwa Djuhaeri ini, yang terpenting dari semuanya adalah peran seorang ibu yang melahirkan, membesarkan dan mendidik putra-putrinya dari bayi hingga dewasa mengingat dirinya sangat jarang bisa berada di tengah-tengah keluarga karena penugasannya sebagai prajurit TNI AL. “Peran ibu sangat penting dalam mencetak perilaku, akidah, religi, budi pekerti, sopan santun, saling menghormati sehingga sejak anak-anak mereka sudah memiliki karakter yang baik,” tambahnya.
Penganugerahan tersebut disematkan pada upacara Penutupan Pendidikian (Tupdik) dan Wisuda Sarjana 97 Taruna/Taruni Akademi Angkatan Laut (AAL) di Gedung Maspardi AAL, Bumimoro, Moro Krembangan, Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 25 Juni 2020, kemarin. (Baca juga: Gunakan THR untuk Bantu Nelayan, Ketua MPR Apresiasi Dua Prajurit TNI AL)
Prestasi membanggakan yang diraih Sermatutar (P) Rizqy Zealand Djuhaery, S.Tr (Han)., itu seakan mengulang kembali kesuksesan kakak kandungnya Letda Marinir Muhammad Faishal Djuhaeri, S.T.Han, yang juga menjadi lulusan terbaik dan mendapatkan penghargaan Adhi Makayasa pada 2018 silam.
Kedua putra terbaik alumni AAL ini adalah putra dari pasangan Kolonel Marinir Herry Djuhaeri, alumni AAL Angkatan 37 Tahun 1991 yang saat ini menjabat sebagai Wakil Komandan Pasukan Marinir (Wadan Pasmar) 2 Surabaya, dan Ibu Nina Nurbaeti. (Baca juga: Anak Petani Asal Paluta Raih Adhi Makayasa Taruna AAU 2020)
Perasaan haru dan bangga sebagai orang tua disampaikan Bapak tiga putra/putri ini karena putra keduanya bisa mengikuti jejak kakaknya sebagai lulusan terbaik AAL. Menurut Kolonel Marinir Herry Djuhaeri, untuk menjadikan mereka seperti saat ini bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan proses yang sangat panjang khususnya untuk putra pertamanya. “Saya harus memastikan terlebih dahulu bakat dan minatnya ke mana sesuai dengan keinginannya, apakah melanjutkan ke bangku kuliah atau menjadi Taruna. Saat naik ke kelas tiga, akhirnya dia memutuskan untuk bergabung menjadi Taruna AAL", ujar alumni Sesko Amerika ini.
Dukungan penuh diberikan dirinya bersama-sama dengan istrinya mendampingi putra-putranya mulai dari persiapan tes baik fisik, mental dan minat, saat pelaksanaan tes, hingga dinyatakan lulus dan dinobatkan sebagai lulusan terbaik. “Keberhasilan anak pertama, memberikan rangsangan khusus kepada anak yang kedua, sehingga saat anak kedua berkeinginan untuk menjadi taruna, tidak terlalu sulit untuk mengarahkannya. Dengan persiapan yang matang, akhirnya anak kedua siap untuk mengikuti pendidikan tanpa mengalami kesulitan”, tambah alumni Lemhannas di Inggris ini.
Menurut ayah dari Siti Salwa Djuhaeri ini, yang terpenting dari semuanya adalah peran seorang ibu yang melahirkan, membesarkan dan mendidik putra-putrinya dari bayi hingga dewasa mengingat dirinya sangat jarang bisa berada di tengah-tengah keluarga karena penugasannya sebagai prajurit TNI AL. “Peran ibu sangat penting dalam mencetak perilaku, akidah, religi, budi pekerti, sopan santun, saling menghormati sehingga sejak anak-anak mereka sudah memiliki karakter yang baik,” tambahnya.
(cip)