Lanjutkan Misi Perdamaian Bersama IPU Task Force, Fadli Zon Kunjungi Rusia

Jum'at, 15 Juli 2022 - 17:55 WIB
loading...
Lanjutkan Misi Perdamaian...
Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force melanjutkan rangkaian misi perdamaian ke Moskow, Rusia pada 13-14 Juli 2022. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Inter-Parliamentary Union (IPU) Task Force melanjutkan rangkaian misi perdamaian ke Moskow, Rusia pada 13-14 Juli 2022. Sebelumnya rombongan telah bertemu Ketua Parlemen Ukraina di Kiev dan melihat langsung dampak perang di Dmytriyka Village, Bucha, dan Irpin.

IPU Task Force terdiri dari 8 anggota parlemen mewakili berbagai kawasan geopolitik di dunia. Ketua IPU Task Force adalah Ali Rashid Al Nuaimi (Parlemen Uni Arab Emirates) mewakili Timur Tengah. Anggota Task Force adalah Peter Katjavivi (Ketua Parlemen Namibia) dan Nosiviwe Noluthando (Ketua Parlemen Afrika Selatan) mewakili kawasan Afrika, Fadli Zon (Ketua BKSAP DPR Indonesia) sebagai wakil kawasan Asia Pasifik, Aigul Saifollakyzy Kuspan (Kazakhstan) mewakili kawasan Eurasia, Beatriz Argimon (Wakil Presiden dan Ketua Parlemen Uruguay) dari Amerika Latin, serta Avi Dicter (Israel), dan Arda Gerkens (Belanda) dari Grup Twelve Plus mewakili Eropa Barat dan negara-negara Barat.

Kedatangan delegasi IPU Task Force ke State Duma, sebutan untuk majlis rendah Parlemen Rusia, disambut Wakil Ketua Duma, Petr Olegovich Tolstoy (cicit dari penulis Leo Tolstoy). Dalam dialog yang digelar secara intensif tersebut, IPU Task Force kembali menyampaikan misinya menciptakan ruang dialog kedua parlemen untuk mempercepat penyelesaian damai.



IPU Task Force juga mendorong segala upaya menurunkan eskalasi konflik demi menghindari jatuhnya lebih banyak korban jiwa dan kerusakan materi. IPU Task Force menegaskan pentingnya dialog antarparlemen.

"Parlemen Rusia menyatakan siap untuk dialog dan duduk bersama Parlemen Ukraina," kata Fadli Zon dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/7/2022).

Delegasi IPU juga berdialog dengan Wakil Ketua Federation Council atau Senat, Konstantin Kosachev dan beberapa pimpinan parlemen Rusia. IPU secara konsisten menegaskan bahwa diplomasi parlemen diperlukan untuk bisa memberikan kontribusi demi terciptanya resolusi perdamaian yang berkelanjutan.

Baca juga: Eks Jenderal AS: Rusia Kelelahan, Bisa Dikalahkan Ukraina Tahun Depan

Pada pertemuan tersebut, para delegasi IPU Task Force berkesempatan mendengarkan berbagai informasi terbaru, termasuk perkembangan hubungan Rusia-Ukraina. IPU Task Force mendengarkan paparan Duma dan Senat secara historis tentang akar konflik sejak 8 tahun lalu.

Fadli Zon mengatakan, dirinya sebagai anggota IPU Task Force dari Kawasan Asia Pasifik menyampaikan pentingnya dialog dan diplomasi. Semua perang dan konflik berujung pada dialog dan negosiasi.

"Diplomasi parlemen sebagai second-track diplomacy bisa mendukung penyelesaian berbagai permasalahan dunia termasuk konflik Rusia-Ukraina. Parlemen mewakili rakyat dan lebih leluasa bicara terbuka," katanya.

Di akhir pertemuan, Anggota Komisi I DPR mengundang Ketua Parlemen Rusia, baik State Duma maupun Federation Council, untuk hadir di Jakarta pada perhelatan G20 Parliamentary Speaker Summit (P20) pada minggu pertama Oktober mendatang.

"Ketua Parlemen Rusia menyatakan akan hadir di Jakarta," katanya.

Selain bertemu parlemen, para delegasi IPU Task Force juga sempat berkunjung ke UN Information Center, berdialog dengan perwakilan UNHCR dan UNEP antara lain bicara tentang pengungsi. Selanjutnya Task Force bertemu Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko.

Rangkaian dialog berikutnya adalah dengan High Commissioner for Human Rights, serta Civic Chamber of Russion Federation yang menghadirkan para korban perang.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1983 seconds (0.1#10.140)