Unggul Suara dari Partai Lain, Direktur DEEP Tulis Jurnal Branding Partai Perindo

JAKARTA - Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati menulis sebuah jurnal tentang Strategi Mendesain dan Membangun Identitas Branding Politik Partai Persatuan Indonesia (Perindo) pada Pemilu 2019.

Dalam jurnal tersebut, Neni memaparkan bagaimana branding Partai Perindo untuk menggaet suara. Neni menjelaskan, ketertarikannya bermula saat mengetahui perolehan suara Partai Perindo tertinggi dibandingkan dengan partai-partai baru yang mengikuti pemilu.

Menurut Neni, perolehan suara yang dimaksud tidak lepas dari branding yang diterapkan oleh partai yang dipimpin oleh Hary Tanoesoedibjo. "Di Perindo saya menariknya itu kalau dibandingkan dengan partai-partai politik lain yang katakanlah itu partai politik baru yang sama posisinya dengan Perindo, tapi strategi marketing Partai Perindo ini lebih memikat dan lebih menarik simpati dari pemilih," kata Neni kepada MNC Portal Indonesia, Kamis (7/7/2022).



Ketika dirinya melakukan penelitian di lapangan, strategi Partai Perindo dengan mudahnya dikenal oleh masyarakat. Bahkan, perkenalan itu hanya membutuhkan waktu yang singkat. Menurutnya, hal di atas tak lepas dari kepekaan Partai Perindo terhadap masyarakat Indonesia, khususnya di akar rumput. Kemudian diterapkan menjadi branding partai yang mudah diingat masyarakat.



"Ini sebenarnya ada nilai integrasi dari visi misinya Perindo, bagaimana memiliki kepekaan kepada masyarakat, Perindo ini uniknya itu mengemas sesuatu yang rumit menjadi sederhana dan mampu diingat di masyarakat, di benak publik dengan program program different with the other partai," ujarnya.

Neni menambahkan, dengan adanya branding yang kuat terhadap Partai Perindo dapat meningkatkan kepercayaan publik. Hal itu justru sejalan dengan pelaksanaan di lapangan oleh Partai Perindo yang memang fokus mengatasi masalah kesejahteraan masyarakat.

"Perindo hadir dengan misalnya ada gerobak puluhan ribu yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia lalu kemudian misalnya sebelum Covid19 melanda kita semua, kita kan tahu bahwa Perindo sudah ada ambulans Perindo," ujarnya.