Eks Dubes RI Ungkap 9 Kejanggalan Visa Palsu 46 Calhaj Furoda yang Dideportasi

Selasa, 05 Juli 2022 - 13:39 WIB
loading...
Eks Dubes RI Ungkap...
Mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengungkapkan sembilan kejanggalan pada visa 46 calon haji furoda asal Indonesia usai dideportasi Pemerintah Arab Saudi. FOTO/DOK.PRIBADI
A A A
JAKARTA - Mantan Duta Besar RI untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel mengungkapkan sembilan kejanggalan pada visa 46 calon haji furoda asal Indonesia usai dideportasi Pemerintah Arab Saudi. Menurutnya, visa tersebut diduga palsu dan merupakan hasil editan aplikasi Adobe Photoshop.

"Dokumen yang dipakai oleh 46 CJH (Calon Jamaah Haji) adalah visa palsu alias visa produk software Adobe Photoshop atau Adobe Illustrator," kata Agus kepada wartawan, Selasa (5/7/2022).

"Arab Saudi tidak pernah menerbitkan visa haji dengan format dan model aneh seperti itu," katanya.



Pria yang juga pernah menelusuri dokumen rahasia jaringan teroris Al-Qaeda itu setidaknya menemukan sembilan kejanggalan pada visa 46 calon haji furoda asal Indonesia tersebut. Berikut ini 9 kejanggalannya:

1. Nomor visa terdiri dari 11 digit, seharusnya 10 digit
2. Barcode sangat aneh dan tidak terbaca oleh sistem
3. Jumlah kolom berbeda dengan visa haji yang original
4. Tidak ada water mark (potongan ayat Al-Qur'an surat Al-Hujurat: 13 ditulis dengan gaya 'tsulusi' melingkar, di tengah-tengah ada lambang kurma dan pedang)
5. Font berbeda dengan yang original. Visa ori memakai font 'kufi' style kotak.
6. Ada kolom 'entry type' yang tidak pernah dikenal dalam visa haji yang dikeluarkan oleh Kerajaan Arab Saudi. Entry type ini biasanya dipakai untuk visa kunjungan, visa bisnis dan juga visa wisata (siyahah) yaitu single entry (masuk sekali) dan multiple entry (masuk beberapa kali).
7. Ada kolom berisi 'code' yang juga tidak pernah dikenal di visa haji original.
8. Tidak ada kolom 'Hajj Company' dan nama Muassasah.
9. Tidak ada kolom 'local services (al-hidmah al-maidaniyyah)' dan tidak ada 'border number (raqm al-hudud)'

Baca juga: Sejarah Munculnya Haji Furoda, Naik Haji Tanpa Antrean

Agus Maftuh mengaku heran 46 calon jamaah haji furoda itu dapat lolos dengan mudah hingga tiba ke Bandara Jeddah Arab Saudi. Sebab mengecek keaslian visa, menurutnya, sesuatu hal yang mudah. "Kok bisa terbang ya? Apa di bandara tidak ada yang cek validasi visa? Sebenarnya mudah sekali mengenali visa haji asli dan palsu dilihat dari karakteristiknya," tutur Agus.

Atas temuan itu, Agus membenarkan bahwa visa palsu itu merupakan produk modifikasi yang diambil dalam format sampel visa Arab Saudi. Format tersebut sering digunakan untuk melakukan wisata (siyahah) dan visit (ziarah).

Staf pengajar UIN Sunan Kalijaga ini menjelaskan selama dirinya bertugas di Arab Saudi kurang lebih enam tahun, Pemerintah Arab Saudi tidak mengenal istilah visa furoda, tetapi visa mujamalah (courtesy visa) yang diperuntukkan untuk tamu kehormatan raja.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1382 seconds (0.1#10.140)