Top! Prabowo Bawa Industri Pertahanan Kerja Sama dengan UEA, Pengamat: Ini Cerdas

Selasa, 05 Juli 2022 - 12:18 WIB
loading...
A A A
Belajar dari pengalaman perang antara Rusia dan Ukraina, setiap negara termasuk Indonesia harus bersiap jika sewaktu-waktu terpaksa menghadapi perang.

"Mau tidak mau, Indonesia harus membangun industri pertahanannya dengan UEA maupun negara-negara lainnya adalah sebuah keniscayaan," ujarnya.



Pada Kamis (30/6/2022) lalu, Prabowo membawa tiga BUMN Industri Pertahanan Indonesia untuk menandatangani kerja sama dengan swasta dan pemerintah UEA.

Tiga BUMN Industri Pertahanan tersebut ialah PT PAL dengan pemerintah UEA, dan PT Dirgantara Indonesia bersama PT Pindad dengan Calidus LLC, di Kementerian Pertahanan UEA, Abu Dhabi.

Kesepakatan kerja sama antara PTDI dan Calidus LLC mencakup dalam hal Joint Marketing untuk pesawat CN235 dan N219, serta Joint Development untuk upgrade version pesawat N219 dan UAV MALE Elang Hitam, berikut kerja sama Engineering, Design & Flight Testing Work Package di setiap pengembangan produk bersama.

Sementara itu, PT Pindad menandatangani MoU pengembangan bersama produk kendaraan tempur 8×8, dengan lingkup kerja sama dalam hal pengembangan dan produksi bersama, engineering design, asistensi teknis dan pasokan komponen, yang memungkinkan PT Pindad untuk memperluas kompetensi teknologi, terutama dalam pengembangan produk kendaraan tempur 8×8 untuk penggunaan di gurun dan ketahanan balistik.

Selain itu, ada pula MoU antara PT PAL dengan Angkatan Laut UEA berupa kontrak pembelian Landing Platform Dock (LPD) untuk AL UEA. “Kerja sama di bidang pertahanan, khususnya industri pertahanan sangat penting bagi kedua negara, terutama untuk pengembangan industri pertahanan di masa depan,” ujar Prabowo.

Pada kesempatan yang sama, Prabowo dan Menhan UEA juga menandatangani protokol kerja sama pengembangan industri pertahanan antara Indonesia dan UEA yang mencakup strategi untuk meningkatkan keselarasan perencanaan strategis industri pertahanan kedua negara dan kebijakan untuk memungkinkan penelitian dan pengembangan bersama, produksi bersama, pemasaran internasional, program offset nasional, izin teknologi, penyediaan bakat internasional, dan investasi SDM.
(muh)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1180 seconds (0.1#10.140)