Kepemimpinan Moeldoko di HKTI Dinilai Berikan Banyak Kemajuan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kepemimpinan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) dinilai telah memberikan banyak kemajuan bagi organisasi. Hal ini dikatakan oleh Varhan Abdul Azis Sekjen Indonesian Bureaucracy & Service Watch (IBSW).
"Tidak salah beliau disebut Panglima Tani. Istilah ini merupakan gaya egaliter beliau dalam lingkungan sipil, walupun demikian kedekatan, keakraban dan hubungan tanpa sekat," kata Varhan, Selasa (5/7/2022).
"Beliau terlihat nyata di dalam rakernas lalu. Hal ini nampak dari interaktif beliau dengan para kader yang aktif menggali masukan-masukan," tambahnya.
Baca juga: HKTI Sebut Jabar Tak Perlu Takut Ancaman Krisis Pangan
Diketahui, Rakernas DPP HKTI telah berlangsung pada tanggal 1-2 Juli 2022 lalu bertempat di Discovery Hotel Ancol, Jakarta.
Varhan mencermati arahan Moeldoko mengenai keterlibatan HKTI dalam Gugus Tugas Reforma Agraria yang dipimpin oleh KSP menjadi sangat memudahkan.
"Jabatan KSP Jenderal Moeldoko memberikan akses manfaat pada HKTI lebih luas untuk memberdayakan kaum tani. Selanjutnya pengawalan kerja sama HKTI dengan Kementerian lembaga menjadi angin segar yang memudahkan pelaksanaan program kader," ungkapnya.
Varhan yang pernah menjabat sebagai Wasekjen LIRA ini berharap, agar realisasi struktur HKTI menyeluruh seperti yang diarahkan Moeldoko dapat teraplikasikan segera.
"HKTI terbentuk di 34 provinsi adalah prestasi Jenderal (Purn) TNI Moeldoko. Bila dapat terbentuk di 514 Kabupaten Kota apalagi di 8.000 lebih kecamatan melalui Gapoktan, HKTI bisa mengalahkan rekor LIRA sebagai LSM terbesar di kelompok Perkumpulan," jelasnya.
Terakhir Varhan memandang posisi Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) HKTI yang juga sebagai Kepala Staf Kepresidenan dinilai rakyat sebagai langkah amanah strategis.
"Dalam melakukan tugas-tugasnya sebagai Panglima, KSP atau pun Ketum HKTI selalu dilakukan dengan totalitas. Organisasi apapun yang disentuh beliau menjadi hidup," ujarnya.
"Seperti halnya Midas yang bertangan emas. Bukan tidak mungkin tangan dinginnya bisa memimpin Indonesia di masa depan. Siapa yang tahu?" tutup Varhan.
"Tidak salah beliau disebut Panglima Tani. Istilah ini merupakan gaya egaliter beliau dalam lingkungan sipil, walupun demikian kedekatan, keakraban dan hubungan tanpa sekat," kata Varhan, Selasa (5/7/2022).
"Beliau terlihat nyata di dalam rakernas lalu. Hal ini nampak dari interaktif beliau dengan para kader yang aktif menggali masukan-masukan," tambahnya.
Baca juga: HKTI Sebut Jabar Tak Perlu Takut Ancaman Krisis Pangan
Diketahui, Rakernas DPP HKTI telah berlangsung pada tanggal 1-2 Juli 2022 lalu bertempat di Discovery Hotel Ancol, Jakarta.
Varhan mencermati arahan Moeldoko mengenai keterlibatan HKTI dalam Gugus Tugas Reforma Agraria yang dipimpin oleh KSP menjadi sangat memudahkan.
"Jabatan KSP Jenderal Moeldoko memberikan akses manfaat pada HKTI lebih luas untuk memberdayakan kaum tani. Selanjutnya pengawalan kerja sama HKTI dengan Kementerian lembaga menjadi angin segar yang memudahkan pelaksanaan program kader," ungkapnya.
Varhan yang pernah menjabat sebagai Wasekjen LIRA ini berharap, agar realisasi struktur HKTI menyeluruh seperti yang diarahkan Moeldoko dapat teraplikasikan segera.
"HKTI terbentuk di 34 provinsi adalah prestasi Jenderal (Purn) TNI Moeldoko. Bila dapat terbentuk di 514 Kabupaten Kota apalagi di 8.000 lebih kecamatan melalui Gapoktan, HKTI bisa mengalahkan rekor LIRA sebagai LSM terbesar di kelompok Perkumpulan," jelasnya.
Terakhir Varhan memandang posisi Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) HKTI yang juga sebagai Kepala Staf Kepresidenan dinilai rakyat sebagai langkah amanah strategis.
"Dalam melakukan tugas-tugasnya sebagai Panglima, KSP atau pun Ketum HKTI selalu dilakukan dengan totalitas. Organisasi apapun yang disentuh beliau menjadi hidup," ujarnya.
"Seperti halnya Midas yang bertangan emas. Bukan tidak mungkin tangan dinginnya bisa memimpin Indonesia di masa depan. Siapa yang tahu?" tutup Varhan.
(maf)