Profil Marsda TNI Minggit Tribowo, Penerbang Pesawat Tempur yang Jadi Danseskoau
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mutasi dan promosi jabatan di jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali bergulir. Terbaru, Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa merotasi sejumlah perwira tinggi (Pati) TNI di tiga matra baik di Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL), dan Angkatan Udara (AU).
Salah satu Pati TNI AU yang dimutasi adalah, Marsda TNI Minggit Tribowo. Dia dipercaya menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Danseskoau) menggantikan Marsda TNI Widyargo Ikoputra.
Sebelumnya, Minggit Tribowo menjabat sebagai Pangkoopsud II yang bertanggung jawab terhadap kedaulatan udara Indonesia bagian tengah meliputi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi, dan sebagian Kalimantan.
Mutasi Marsda TNI Minggit Tribowo tercantum dalam SK (SK) Panglima TNI Nomor Kep/558/VI/2022 tertanggal 27 Juni 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Dalam kebijakan ini, total ada 180 perwira yang dimutasi. "Marsda TNI Minggit Tribowo jabatan lama Pangkoopsud II, jabatan baru Danseskoau," bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews, Minggu (3/7/2022)
Minggit merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1991. Pria kelahiran Kelaten, Jawa Tengah, 9 Maret 1969 ini mengawali kariernya sebagai penerbang tempur OV-10F Bronco di Skadron Udara 1 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur selama 13 tahun.
Pemilik callsign “Snapper” ini kenyang dengan pengalamannya mengawaki pesawat tempur Hawk buatan British Aerospace (BAE), Inggris. Terbukti, Minggit merupakan penerbang tempur yang pernah meraih 1.000 jam terbang dengan pesawat Hawk 100/200 tersebut.
Pesawat Hawk 200 merupakan pesawat tempur canggih dan modern yang pernah memperkuat alutsista TNI AU. Pesawat ini didesain untuk melaksanakan misi "air to ground attack" atau penyerangan ke darat. Pesawat ini juga mampu melesat 1,2 kali kecepatan suara, atau setara 1.470 kilometer per jam dengan membawa berbagai persenjataan.
Pesawat tempur yang memiliki panjang 11,35 meter, tinggi 3,98 meter, dan lebar 9,94 meter ini dilengkapi dengan radar radar multi-mode Northrop Grumman APG-66H. Adapun persenjataan yang dibopong pesawat ini adalah rudal udara ke udara, senapan mesin, peluncur roket, dan bom seberat 1.000lb.
Selama pengabdiannya di militer, Minggit pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Komandan Flight Pendidikan 'C' (Danflight Dik 'C') di Skadron Pendidikan 102 Lanud Adisutjipto. Saat berpangkat Letnan Kolonel Pnb, Minggit dipercaya sebagai Komandan Skadron (Danskadron) Udara 1 Lanud Supadio.
Minggit kemudian diangkat menjadi Komandan Wing Pendidikan Terbang (Danwingdik Terbang) Lanud Adisutjipto, Komandan Wing (Danwing) Udara 3 Tempur Lanud Iswahjudi. Jabatan tersebut diembannya ketika berpangkat Kolonel Pnb. Minggit kemudian mendapat promosi jabatan perwira tinggi (pati) Marsekal Pertama (Marsma) TNI sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) TNI AU Supadio di Kalimantan Barat dan Staf Khusus KSAU.
Kariernya terus menanjak, Minggit kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Marsekal Muda (Marsda) TNI dengan menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II yang kemudian berganti nama menjadi Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II.
Berkat prestasi dan dedikasinya, Minggit meraih sejumlah penghargaan di antaranya, Brevet Driver TNI AU, Brevet Wing Penerbang TNI AU, Brevet Para TNI AU, Brevet Komando Pasgat TNI AU.
Salah satu Pati TNI AU yang dimutasi adalah, Marsda TNI Minggit Tribowo. Dia dipercaya menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara (Danseskoau) menggantikan Marsda TNI Widyargo Ikoputra.
Sebelumnya, Minggit Tribowo menjabat sebagai Pangkoopsud II yang bertanggung jawab terhadap kedaulatan udara Indonesia bagian tengah meliputi, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi, dan sebagian Kalimantan.
Mutasi Marsda TNI Minggit Tribowo tercantum dalam SK (SK) Panglima TNI Nomor Kep/558/VI/2022 tertanggal 27 Juni 2022 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan Dalam Jabatan di Lingkungan TNI. Dalam kebijakan ini, total ada 180 perwira yang dimutasi. "Marsda TNI Minggit Tribowo jabatan lama Pangkoopsud II, jabatan baru Danseskoau," bunyi keterangan tertulis dikutip SINDOnews, Minggu (3/7/2022)
Minggit merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) 1991. Pria kelahiran Kelaten, Jawa Tengah, 9 Maret 1969 ini mengawali kariernya sebagai penerbang tempur OV-10F Bronco di Skadron Udara 1 Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur selama 13 tahun.
Pemilik callsign “Snapper” ini kenyang dengan pengalamannya mengawaki pesawat tempur Hawk buatan British Aerospace (BAE), Inggris. Terbukti, Minggit merupakan penerbang tempur yang pernah meraih 1.000 jam terbang dengan pesawat Hawk 100/200 tersebut.
Pesawat Hawk 200 merupakan pesawat tempur canggih dan modern yang pernah memperkuat alutsista TNI AU. Pesawat ini didesain untuk melaksanakan misi "air to ground attack" atau penyerangan ke darat. Pesawat ini juga mampu melesat 1,2 kali kecepatan suara, atau setara 1.470 kilometer per jam dengan membawa berbagai persenjataan.
Pesawat tempur yang memiliki panjang 11,35 meter, tinggi 3,98 meter, dan lebar 9,94 meter ini dilengkapi dengan radar radar multi-mode Northrop Grumman APG-66H. Adapun persenjataan yang dibopong pesawat ini adalah rudal udara ke udara, senapan mesin, peluncur roket, dan bom seberat 1.000lb.
Selama pengabdiannya di militer, Minggit pernah menduduki sejumlah jabatan strategis di antaranya, Komandan Flight Pendidikan 'C' (Danflight Dik 'C') di Skadron Pendidikan 102 Lanud Adisutjipto. Saat berpangkat Letnan Kolonel Pnb, Minggit dipercaya sebagai Komandan Skadron (Danskadron) Udara 1 Lanud Supadio.
Minggit kemudian diangkat menjadi Komandan Wing Pendidikan Terbang (Danwingdik Terbang) Lanud Adisutjipto, Komandan Wing (Danwing) Udara 3 Tempur Lanud Iswahjudi. Jabatan tersebut diembannya ketika berpangkat Kolonel Pnb. Minggit kemudian mendapat promosi jabatan perwira tinggi (pati) Marsekal Pertama (Marsma) TNI sebagai Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) TNI AU Supadio di Kalimantan Barat dan Staf Khusus KSAU.
Kariernya terus menanjak, Minggit kembali mendapat kenaikan pangkat menjadi Marsekal Muda (Marsda) TNI dengan menjabat sebagai Panglima Komando Operasi Angkatan Udara (Pangkoopsau) II yang kemudian berganti nama menjadi Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) II.
Berkat prestasi dan dedikasinya, Minggit meraih sejumlah penghargaan di antaranya, Brevet Driver TNI AU, Brevet Wing Penerbang TNI AU, Brevet Para TNI AU, Brevet Komando Pasgat TNI AU.
(cip)