Syafruddin Hadir Jadi Pembicara di Konferensi Ulama dan Cendekiawan Dunia di Malaysia
loading...
A
A
A
MALAYSIA - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Komjen Pol (Purn) H Syafruddin Kambo menghadiri Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (30/6/2022). Syafruddin menjadi salah satu pembicara dalam konferensi ulama tersebut.
Konferensi Ulama dan Cendekiawan Asia Tenggara serta Dunia diadakan oleh Kementerian Agama Malaysia bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia. Hadir dalam konferensi Perdana Menteri dan Menteri Agama Malaysia; Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob dan Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad. Baca juga: Profil Aleams Barra, Pengajar ITB yang Mendapat Predikat Dosen ter-Youtuber
Selanjutnya, Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa serta para ulama, mufti dan cendekiawan dari dunia, antara lain Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Filipina, Thailand, Kamboja, Maldive, Bangladesh, India, Pakistan, Srilangka, Nepal, China, Jepang, dan Australia.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Malaysia Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad menyampaikan bahwa agama Islam mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dan persatuan. Hal itu harus terus dijaga.
"Harmonisasi dan toleransi antara umat manusia sangat dititik beratkan dalam Islam," ujarnya.
Datuk Haji Idris menegaskan bahwa Islam menyeru kepada umatnya untuk saling mengasih sayangi kepada seluruh umat manusia. "Perbedaan pendapat dan pandangan dalam kalangan umat Islam, tidak boleh mengakibatkan perpecahan sesama umat Islam", tegasnya.
Datuk Haji Idris menambahkan bahwa kehadiran Islam harus mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, damai, makmur, dan penuh dengan persatuan.
Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Malaysia atas prakarsanya dalam pelaksanaan Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia. Syaikh Al-Isa menjelaskan bahwa kehidupan di dunia yang penuh dengan kemajemukan harus didasari saling menghormati dan toleransi.
"Allah telah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan didunia yang penuh dengan kedamaian," tegasnya.
Syaikh Al-Isa juga menyerukan agar umat Islam selalu mengedepankan ukhuwah islamiyah dan insaniyah. Dia menambahkan bahwa agama Islam mengedapankan perdamaian, bahkan Allah menamakan salah satu surga dengan sebutan Darussalam (rumah yang penuh dengan kedamaian), itulah sesungguhkan makna Islam; penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.
Konferensi Ulama dan Cendekiawan Asia Tenggara serta Dunia diadakan oleh Kementerian Agama Malaysia bekerja sama dengan Liga Muslim Dunia. Hadir dalam konferensi Perdana Menteri dan Menteri Agama Malaysia; Dato' Sri Ismail Sabri bin Yaakob dan Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad. Baca juga: Profil Aleams Barra, Pengajar ITB yang Mendapat Predikat Dosen ter-Youtuber
Selanjutnya, Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa serta para ulama, mufti dan cendekiawan dari dunia, antara lain Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapore, Filipina, Thailand, Kamboja, Maldive, Bangladesh, India, Pakistan, Srilangka, Nepal, China, Jepang, dan Australia.
Dalam sambutannya, Menteri Agama Malaysia Datuk Haji Idris bin Haji Ahmad menyampaikan bahwa agama Islam mengajarkan nilai-nilai persaudaraan dan persatuan. Hal itu harus terus dijaga.
"Harmonisasi dan toleransi antara umat manusia sangat dititik beratkan dalam Islam," ujarnya.
Datuk Haji Idris menegaskan bahwa Islam menyeru kepada umatnya untuk saling mengasih sayangi kepada seluruh umat manusia. "Perbedaan pendapat dan pandangan dalam kalangan umat Islam, tidak boleh mengakibatkan perpecahan sesama umat Islam", tegasnya.
Datuk Haji Idris menambahkan bahwa kehadiran Islam harus mampu mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil, damai, makmur, dan penuh dengan persatuan.
Sekjen Liga Muslim Dunia Syaikh Dr Muhammad Abdul Karim Al-Isa menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Malaysia atas prakarsanya dalam pelaksanaan Konferensi Ulama Asia Tenggara dan Dunia. Syaikh Al-Isa menjelaskan bahwa kehidupan di dunia yang penuh dengan kemajemukan harus didasari saling menghormati dan toleransi.
"Allah telah menciptakan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa, maka kemajemukan yang ada di dunia ini harus dijaga sehingga tercipta kehidupan didunia yang penuh dengan kedamaian," tegasnya.
Syaikh Al-Isa juga menyerukan agar umat Islam selalu mengedepankan ukhuwah islamiyah dan insaniyah. Dia menambahkan bahwa agama Islam mengedapankan perdamaian, bahkan Allah menamakan salah satu surga dengan sebutan Darussalam (rumah yang penuh dengan kedamaian), itulah sesungguhkan makna Islam; penuh dengan kedamaian dan kasih sayang.