Ambruk di Ruang Rapat Paripurna, Wakil Ketua Banggar Dapat Cokelat dari Puan Maharani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Muhidin Mohammad Said mendapat cokelat dari Ketua DPR RI Puan Maharani. Cokelat itu diberikan setelah Muhidin tiba-tiba jatuh setelah menyerahkan laporan Banggar DPR terkait Rancangan APBN (RAPBN) 2023.
Cokelat itu dimaksudkan agar gula darah Muhidin bisa terisi. Hal ini disampaikan oleh rekan sefraksinya di Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Doli pun mengaku kaget saat Muhidin tiba-tiba jatuh, sehingga ia pun langsung berlari ke atas podium pimpinan DPR.
“Tadinya sih saya mau tidurin karena biasanya orang blackout (hilang kesadaran) itu kan harusnya enggak boleh berdiri ya, tapi beliau kan berdiri. Terus kemudian kita suruh duduk, tadinya kan mau jalan, makanya saya tadi yang minta agar disediakan kursi roda,” kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Doli menceritakan, awalnya Muhidin masih bersikeras untuk berjalan, tetapi pihaknya memaksa untuk Muhidin duduk sementara di kursi pimpinan DPR. Tak lama kemudian, datang tim medis untuk memeriksa, dan Puan Maharani juga ikut memberikan cokelat untuk meningkatkan kadar gula darah Muhidin yang mengaku belum sarapan.
“Akhirnya kita suruh duduk di belakang kursi pimpinan. terus kemudian datang tim medis, baru diperiksa, dia (Muhidin) bilang ‘kayaknya saya enggak sarapan. Tiba-tiba aja dia bilang, ilang’. Terus ya kita minta siapin air minum hangat dikasih teh, terus Ibu Puan juga kasih cokelat supaya gula darahnya ini. Ya sudah, tadinya kan kita minta dia naik kursi roda, tadinya dia enggak mau,” bebernya.
Ketua Komisi II DPR ini mengatakan kepada Muhidin bahwa yang bersangkutan harus mau dibawa ke rumah sakit (RS). Bahkan, ia pun menitipkan Muhidin ke dokter yang datang untuk segera membawa Muhidin ke RS. Tapi, Muhidin dibawa terlebih dulu ke klinik untuk diperiksa keadaannya.
“Saya bilang waktu itu, bang abang suka, mau gak mau harus dibawa ke rumah sakit. Dan saya titip juga ke dokter yang tadi datang “Ini jangan ditanya ke Bapak ini, Ibu harus bawa dia ke rumah sakit sekarang, jangan ditanyain. Iya saya periksa dulu di klinik” (kata dokter) gitu, sekarang enggak tahu di mana situasinya,” cerita Doli.
Saat ditanya apa Riwayat penyakit Muhidin, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku tidak tahu, karena sepengetahuannya, Muhidin yang merupakan senior di Golkar dan juga di organisasi HMI dan KAHMI, dia melihat Muhidin selalu sehat. Apalagi, di Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar pun mereka berdua sering melakukan rapat, juga di Banggar DPR melakukan rapat intensif, jadi ada kemungkinan hanya kelelahan.
“Kami rapat sampai malam terus keliling ke daerah-daerah, kayaknya enggak ada apa-apa. Mungkin kecapekan kali ya, dalam 2-3 minggu ini banggar intensifkan, mungkin juga karena kecapekan,” tandasnya.
Cokelat itu dimaksudkan agar gula darah Muhidin bisa terisi. Hal ini disampaikan oleh rekan sefraksinya di Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung. Doli pun mengaku kaget saat Muhidin tiba-tiba jatuh, sehingga ia pun langsung berlari ke atas podium pimpinan DPR.
“Tadinya sih saya mau tidurin karena biasanya orang blackout (hilang kesadaran) itu kan harusnya enggak boleh berdiri ya, tapi beliau kan berdiri. Terus kemudian kita suruh duduk, tadinya kan mau jalan, makanya saya tadi yang minta agar disediakan kursi roda,” kata Doli kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022).
Doli menceritakan, awalnya Muhidin masih bersikeras untuk berjalan, tetapi pihaknya memaksa untuk Muhidin duduk sementara di kursi pimpinan DPR. Tak lama kemudian, datang tim medis untuk memeriksa, dan Puan Maharani juga ikut memberikan cokelat untuk meningkatkan kadar gula darah Muhidin yang mengaku belum sarapan.
“Akhirnya kita suruh duduk di belakang kursi pimpinan. terus kemudian datang tim medis, baru diperiksa, dia (Muhidin) bilang ‘kayaknya saya enggak sarapan. Tiba-tiba aja dia bilang, ilang’. Terus ya kita minta siapin air minum hangat dikasih teh, terus Ibu Puan juga kasih cokelat supaya gula darahnya ini. Ya sudah, tadinya kan kita minta dia naik kursi roda, tadinya dia enggak mau,” bebernya.
Ketua Komisi II DPR ini mengatakan kepada Muhidin bahwa yang bersangkutan harus mau dibawa ke rumah sakit (RS). Bahkan, ia pun menitipkan Muhidin ke dokter yang datang untuk segera membawa Muhidin ke RS. Tapi, Muhidin dibawa terlebih dulu ke klinik untuk diperiksa keadaannya.
“Saya bilang waktu itu, bang abang suka, mau gak mau harus dibawa ke rumah sakit. Dan saya titip juga ke dokter yang tadi datang “Ini jangan ditanya ke Bapak ini, Ibu harus bawa dia ke rumah sakit sekarang, jangan ditanyain. Iya saya periksa dulu di klinik” (kata dokter) gitu, sekarang enggak tahu di mana situasinya,” cerita Doli.
Saat ditanya apa Riwayat penyakit Muhidin, Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini mengaku tidak tahu, karena sepengetahuannya, Muhidin yang merupakan senior di Golkar dan juga di organisasi HMI dan KAHMI, dia melihat Muhidin selalu sehat. Apalagi, di Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Golkar pun mereka berdua sering melakukan rapat, juga di Banggar DPR melakukan rapat intensif, jadi ada kemungkinan hanya kelelahan.
“Kami rapat sampai malam terus keliling ke daerah-daerah, kayaknya enggak ada apa-apa. Mungkin kecapekan kali ya, dalam 2-3 minggu ini banggar intensifkan, mungkin juga karena kecapekan,” tandasnya.
(rca)