Kemenag Minta Hindari Bermain Isu SARA dalam Promosi Produk
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Agama ( Kemenag ) meminta masyarakat untuk menghidari promosi produk dengan hal-hal berbau suku, ras, agama, dan antargolongan ( SARA ). Kemenag menilai penting memahami batas-batas etik dalam marketing communication di dunia bisnis.
“Siapa pun, dalam hal apa pun, agar menghindari bermain dengan isu SARA karena reaksi publik yang ditimbulkan sudah dapat diduga sebelumnya,” kata Sekretaris Ditjen Bimas Islam (Sesditjen) Kemenag M. Fuad Nasar dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).
Dari sudut komunikasi bisnis, kata dia, belum tentu ketika promosi suatu produk menjadi isu kontroversial akan berdampak positif. Dia menambahkan, justru hal tersebut kontraproduktif dan merugikan reputasi suatu perusahaan. “Letakkan sesuatu pada tempatnya,” tuturnya.
Dia mengatakan, sebuah produk makanan dan minuman non-halal sudah dimaklumi oleh publik sesuai keyakinan agama yang dianut khususnya umat muslim. “Maka tidak elok kalau diaduk-aduk, misalnya dihubungkan dengan nama atau identitas suatu agama dan suku yang sampai kapan pun tidak akan pernah menghalalkannya. Lalu buat apa meng-endorse yang semacam itu?” ujarnya.
Sebelumnya, media sosial Tanah Air sempat diramaikan oleh unggahan Holywings yang mempromosikan minuman keras (miras) gratis bagi orang-orang bernama Muhammad dan Maria. Unggahan tersebut langsung ramai karena dianggap melecehkan nama dua orang suci dalam dua agama, yakni Islam dan Kristen.
“Siapa pun, dalam hal apa pun, agar menghindari bermain dengan isu SARA karena reaksi publik yang ditimbulkan sudah dapat diduga sebelumnya,” kata Sekretaris Ditjen Bimas Islam (Sesditjen) Kemenag M. Fuad Nasar dalam keterangan tertulis, Jumat (24/6/2022).
Dari sudut komunikasi bisnis, kata dia, belum tentu ketika promosi suatu produk menjadi isu kontroversial akan berdampak positif. Dia menambahkan, justru hal tersebut kontraproduktif dan merugikan reputasi suatu perusahaan. “Letakkan sesuatu pada tempatnya,” tuturnya.
Dia mengatakan, sebuah produk makanan dan minuman non-halal sudah dimaklumi oleh publik sesuai keyakinan agama yang dianut khususnya umat muslim. “Maka tidak elok kalau diaduk-aduk, misalnya dihubungkan dengan nama atau identitas suatu agama dan suku yang sampai kapan pun tidak akan pernah menghalalkannya. Lalu buat apa meng-endorse yang semacam itu?” ujarnya.
Sebelumnya, media sosial Tanah Air sempat diramaikan oleh unggahan Holywings yang mempromosikan minuman keras (miras) gratis bagi orang-orang bernama Muhammad dan Maria. Unggahan tersebut langsung ramai karena dianggap melecehkan nama dua orang suci dalam dua agama, yakni Islam dan Kristen.
(rca)