Peneliti Indikator Politik Sebut Koalisi Parpol Masih Terlalu Dini dan Tak Langgeng Sebelum Pendaftaran Capres
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peneliti Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai koalisi partai politik yang sedang dibangun para elite politik saat ini masih terlalu dini dan diprediksi tidak akan langgeng sebelum pendaftaran calon presiden dan calon wakil presiden di Pemilu 2024.
Musababnya, peta koalisi partai politik dalam penentuan capres bisa saja berubah di tengah jalan karena adanya dinamika electoral nama-nama capres di antara para elite politik.
"Komunikasi antara para elite yang terjadi selama beberapa bulan terakhir ini masih terlalu dini untuk dibilang sudah comfirm, sudah pasti langgeng dan akan sampai terus kepada tahapan pendaftaran pasangan calon (Presiden) pada tahun depan (2023)," kata Bawono Kumoro ketika menjadi pembicara di webinar Partai Perindo bertajuk "Pasca Reshuffle Kabinet, Bagaimana Format Koalisi Untuk Capres 2024?" secara hybrid di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Simak Webinar Partai Perindo Besok Kulik Habis Format Koalisi Parpol dan Bursa Capres 2024
Bawono menuturkan koalisi partai politik yang dilihat saat ini memang telah membangun penjajakan dan komunikasi antar-elite politik untuk menentuhkan siapa capres-cawapres terbaik yang bakal diusung. Namun, sesuatu hal bisa saja terjadi di tengah persimpangan jalan karena adanya dinamika politik di antara koalisi parpol pengusung capres-cawapres.
"Karena di dalam dinamikan politik kita sering terjadi berbagai kejutan, itu termasuk juga bagaimana dinamika electoral para nama-nama bakal calon presiden," ungkapnya.
Menurutnya, dinamika electoral nama-nama capres yang selama ini dimunculkan di berbagai macam lembaga survei sangat menentukan kelanggengan dan komunikasi antar-elite politik yang terjadi selama dekade beberapa bulan terakhir ini.
"Jadi saya pikir masih terlalu pagi untuk koalisi yang selama beberapa bulan terakhir ini benar-benar akan terbentuk nanti."
"Bahwa memang ada proyeksi menuju ke sana dan semakin mengerucut (calon presiden) bisa saja, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa koalisi ini akan langgeng sampai pendaftaran calon presiden," tegasnya.
Musababnya, peta koalisi partai politik dalam penentuan capres bisa saja berubah di tengah jalan karena adanya dinamika electoral nama-nama capres di antara para elite politik.
"Komunikasi antara para elite yang terjadi selama beberapa bulan terakhir ini masih terlalu dini untuk dibilang sudah comfirm, sudah pasti langgeng dan akan sampai terus kepada tahapan pendaftaran pasangan calon (Presiden) pada tahun depan (2023)," kata Bawono Kumoro ketika menjadi pembicara di webinar Partai Perindo bertajuk "Pasca Reshuffle Kabinet, Bagaimana Format Koalisi Untuk Capres 2024?" secara hybrid di Jakarta, Jumat (24/6/2022).
Baca juga: Simak Webinar Partai Perindo Besok Kulik Habis Format Koalisi Parpol dan Bursa Capres 2024
Bawono menuturkan koalisi partai politik yang dilihat saat ini memang telah membangun penjajakan dan komunikasi antar-elite politik untuk menentuhkan siapa capres-cawapres terbaik yang bakal diusung. Namun, sesuatu hal bisa saja terjadi di tengah persimpangan jalan karena adanya dinamika politik di antara koalisi parpol pengusung capres-cawapres.
"Karena di dalam dinamikan politik kita sering terjadi berbagai kejutan, itu termasuk juga bagaimana dinamika electoral para nama-nama bakal calon presiden," ungkapnya.
Menurutnya, dinamika electoral nama-nama capres yang selama ini dimunculkan di berbagai macam lembaga survei sangat menentukan kelanggengan dan komunikasi antar-elite politik yang terjadi selama dekade beberapa bulan terakhir ini.
"Jadi saya pikir masih terlalu pagi untuk koalisi yang selama beberapa bulan terakhir ini benar-benar akan terbentuk nanti."
"Bahwa memang ada proyeksi menuju ke sana dan semakin mengerucut (calon presiden) bisa saja, tetapi tidak bisa dikatakan bahwa koalisi ini akan langgeng sampai pendaftaran calon presiden," tegasnya.
(abd)