Partai Garuda: Yang Punya Hajat Tentukan Capres Cawapres itu Parpol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi mengatakan bahwa yang punya hajat menentukan capres-cawapres adalah partai politik (parpol). Hal itu, kata Teddy, berdasarkan amanat konstitusi.
“Tapi saat ini yang paling berisik adalah pihak yang sama sekali tidak punya kewenangan, bahkan sampai ada yang mendikte partai politik. Mereka bersikap dan berstatement melebihi dari partai politik,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/6/2022).
Dia menjelaskan, parpol peserta Pemilu 2019 adalah parpol yang punya kewenangan menentukan capres-cawapres untuk Pemilu 2024. “Di luar dari itu, sama sekali tidak punya kewenangan. Keributan terkait penentuan capres cawapres bukan berasal dari yang punya hajat, tapi yang tidak punya hajat,” tutur Teddy yang juga sebagai Juru Bicara Partai Garuda ini.
Dia melihat tim sukses mempromosikan tokoh agar dilirik oleh parpol. Diakuinya hal itu wajar dan sah-sah saja, bahkan harus, agar supaya mendapatkan atensi. “Tapi hanya sebatas itu, tidak lebih. Begitu pun ketika tokoh yang mereka inginkan akhirnya resmi menjadi capres, maka kewenangan mereka hanya mempromosikan agar bisa meyakinkan pemilih, tidak lebih,” jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut perlu diingatkan. Karena, dia menilai semakin mendekati Pemilu 2024, maka akan semakin banyak pihak di luar parpol yang merasa punya kewenangan untuk menentukan, mengatur, menilai, bahkan memaksa. “Harus sadar posisi, tidak perlu membuat keributan yang tidak-tidak, karena kalian hanyalah penonton, bukan pemain,” pungkasnya.
“Tapi saat ini yang paling berisik adalah pihak yang sama sekali tidak punya kewenangan, bahkan sampai ada yang mendikte partai politik. Mereka bersikap dan berstatement melebihi dari partai politik,” kata Teddy dalam keterangan tertulisnya, Rabu (23/6/2022).
Dia menjelaskan, parpol peserta Pemilu 2019 adalah parpol yang punya kewenangan menentukan capres-cawapres untuk Pemilu 2024. “Di luar dari itu, sama sekali tidak punya kewenangan. Keributan terkait penentuan capres cawapres bukan berasal dari yang punya hajat, tapi yang tidak punya hajat,” tutur Teddy yang juga sebagai Juru Bicara Partai Garuda ini.
Dia melihat tim sukses mempromosikan tokoh agar dilirik oleh parpol. Diakuinya hal itu wajar dan sah-sah saja, bahkan harus, agar supaya mendapatkan atensi. “Tapi hanya sebatas itu, tidak lebih. Begitu pun ketika tokoh yang mereka inginkan akhirnya resmi menjadi capres, maka kewenangan mereka hanya mempromosikan agar bisa meyakinkan pemilih, tidak lebih,” jelasnya.
Menurutnya, hal tersebut perlu diingatkan. Karena, dia menilai semakin mendekati Pemilu 2024, maka akan semakin banyak pihak di luar parpol yang merasa punya kewenangan untuk menentukan, mengatur, menilai, bahkan memaksa. “Harus sadar posisi, tidak perlu membuat keributan yang tidak-tidak, karena kalian hanyalah penonton, bukan pemain,” pungkasnya.
(rca)