Di G20 EDM-CSWG, Indonesia Tunjukkan Kepemimpinan dalam Pengendalian Perubahan Iklim

Rabu, 22 Juni 2022 - 20:30 WIB
loading...
Di G20 EDM-CSWG, Indonesia Tunjukkan Kepemimpinan dalam Pengendalian Perubahan Iklim
Pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20. Foto/ist
A A A
JAKARTA - Indonesia menunjukkan kepemimpinan dan komitmen tinggi dalam berbagai isu strategis pada Presidensi G20 tahun ini. Pengelolaan lingkungan hidup dan upaya pengendalian perubahan iklim menjadi salah satu isu strategis itu.

Isu itu dibahas dalam pertemuan Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) negara-negara anggota G20. Kepemimpinan Indonesia dalam pertemuan itu tercermin salah satunya dari berbagai isu prioritas yang disampaikan oleh Indonesia, sejak awal langsung mendapat dukungan dari negara-negara anggota, termasuk negara yang diundang, serta organisasi internasional.

Pertemuan pertama EDM-CSWG sukses diselenggarakan di Yogyakarta pada Maret lalu. Sedangkan pertemuan kedua EDM-CSWG sedang berlangsung di Jakarta pada 19-22 Juni 2022. Jumlah delegasi pada EDM-CSWG kedua yang hadir secara faktual juga meningkat.





Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhenwanthi sekaligus Chair 2nd EDM-CSWG mengungkapkan sebanyak 196 delegasi hadir dalam pertemuan kedua ini yang berasal dari negara anggota G20, negara undangan, dan organisasi internasional. “Sebanyak 120 delegasi hadir secara faktual di Jakarta, dan 76 delegasi lainnya mengikuti pertemuan secara virtual,” kata Laksmi saat pembukaan pertemuan tersebut, Senin (20/6/2022).

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) pada KLHK Sigit Reliantoro sekaligus co-chair kali ini menjelaskan, Indonesia telah menerima masukan atas studi-studi pembahasan untuk EDM-CSWG setelah pertemuan pertama di Yogyakarta. Dirinya pun mengapresiasi atas masukan dan partisipasi dari para delegasi.

“Kami menghargai dan berterima kasih atas masukan berharga Anda yang kami terima setelah pertemuan EDM-CSWG pertama,” tutur Sigit.

EDM-CSWG memiliki arti strategis bagi Indonesia dalam Forum G20 untuk menunjukkan kepada dunia tentang komitmennya dalam pengelolaan lingkungan dan pengendalian perubahan iklim yang berkelanjutan. EDM-CSWG pada Presidensi G20 Indonesia kali ini mengusung tiga isu prioritas yang bakal menjadi fokus pembahasan dari setiap pertemuan.

Di antaranya, mendukung pemulihan yang berkelanjutan (supporting more sustainable recovery), peningkatan aksi berbasis daratan dan lautan untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing land-and sea-based actions to support environment protection and climate objectives). Kemudian, peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung perlindungan lingkungan hidup dan tujuan pengendalian perubahan iklim (enhancing resource mobilization to support environment protection and climate objectives).

Tiga isu prioritas dan misi-misi utama EDM-CSWG bakal dibahas dan dirumuskan menjadi komitmen kolektif G20 melalui adopsi suatu Communique Menteri-Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 sebagai dokumen utama hasil pertemuan. Communique ini direncanakan akan diadopsi pada Pertemuan Tingkat Menteri Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim G20 pada 31 Agustus 2022 di Bali.

Building Blocks yang membentuk communique bersama tingkat menteri bakal dibahas dalam EDM-CSWG yang kedua ini. Pada bagian Environment Deputies Meeting (EDM) beberapa topik yang akan dibahas antara lain adalah land degradation, halting biodiversity loss, integrated and sustainable water management, resource efficiency and circular economy, marine litter, ocean conservation, dan sustainable finance.

Lalu, pada bagian Climate Sustainability Working Group (CSWG) dilakukan pembahasan tiga studi. Pertama, peran co-benefit mitigasi-adaptasi untuk menciptakan masa depan yang lebih tangguh bagi semua.

Kedua, percepatan implementasi NDC dan transisi berkelanjutan menuju masa depan rendah emisi GRK dan ketahanan iklim melalui pemanfaatan nilai ekonomi karbon. Ketiga, memperkuat aksi dan kemitraan untuk inisiatif kelautan yang berkelanjutan.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1945 seconds (0.1#10.140)