Survei LSP: Elektabilitas Prabowo Kokoh di Puncak, Disusul Anies dan Ganjar

Senin, 20 Juni 2022 - 20:02 WIB
loading...
Survei LSP: Elektabilitas Prabowo Kokoh di Puncak, Disusul Anies dan Ganjar
Lingkaran Suara Publik (LSP) mengeluarkan hasil survei terbarunya di mana elektabilitas Prabowo Subianto sebagai capres kokoh di puncak dengan 27,7%. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Lingkaran Suara Publik (LSP) mengeluarkan hasil survei terbarunya terkait tokoh nasional yang dianggap potensial menjadi calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024. Hasilnya Prabowo Subiant o unggul di tangga popularitas (95,1%) dan likeabilitas (74,5%).

"Semua tokoh memiliki popularitas dan likeabilitas yang tinggi, namun tetap dipuncaki oleh Prabowo. Hal ini wajar mengingat kiprahnya dalam politik nasional dalam kurun waktu 13 tahun terakhir setelah reformasi dan keberhasilannya dalam memimpin Kemhan dan diplomasi Pertahanannya dalam kancah internasional," ujar Peneliti Senior LSP Indra Nuryadin dalam keterangannya, Senin (20/6/2022).



Kemudian, di urutan kedua ditempati oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan popularitas 87,7% dan likeabilitas 57,7%, lalu disusul oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan popularitas 87,8% dan likeabilitas 57,4%.

Selanjutnya Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan popularitas 87,7% dan likeabilitas 55,7% dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus H Yudhoyono dengan popularitas 86,1% dan likeabilitas 55,1%.

Selain menangkap popularitas dan likeabilitas, Indra juga mengatakan bahwa lembaganya pun menyoroti tentang elektabilitas para nama tokoh yang masuk ke dalam radarnya. Hasilnya, Prabowo Subianto menjadi capres 2024 dengan tingkat elektabilitas tertinggi baik dalam format pertanyaan tertutup dengan perolehan 27,7%.

"Dari hasil survei ini untuk sementara waktu belum ada capres yang secara sengit mendekati atau bahkan menyamai apalagi melewati tingkat keterpilihan Prabowo. Meskipun perlahan, angka elektabilitas Prabowo terus mengalami peningkatan mendekati perolehan suaranya pada Pemilu 2019 lalu," terangnya.

Terlebih lagi kata Indra, sampai saat ini pun Prabowo Subianto belum menunjukkan intensitasnya menjadi capres baik dalam kegiatan deklarasi maupun kerja-kerja pemenangan tertentu. Bagi Indra, gambaran situasi ini menunjukkan Prabowo Subianto bisa jauh unggul jika mesin politik nantinya benar-benar digerakkan, apalagi jika Ketua Umum Partai Gerindra itu secara gamblang mendeklarasikan diri maju dalam Pilpres 2024.

"Prabowo yang belum menunjukkan intensinya menjadi calon presiden baik dengan mendeklarasikan diri ataupun melakukan kerja-kerja pemenangan dia berhasil meningkatkan elektabilitasnya hingga ke 27,7%. Hal ini juga terpotret dari kecenderungan peningkatan suara yang didapat dari hasil-hasil survei beberapa lembaga survei," tandasnya lagi.

Dua capres pesaing terdekat Prabowo adalah Anies dan Ganjar berada pada angka yang neck to neck di mana masing-masing berbagi angka persentase 16,8% untuk Anies dan 16,5% untuk Ganjar. Perolehan hanya berjarak 0,3% saja.

Yang menarik adalah mulai naikknya elektabilitas Puan. Secara perlahan ia berhasil memangkas selisih dengan calon lain dan mendekati AHY dengan selisih hanya 0,4%. Bukan tidak mungkin Puan dalam beberapa bulan ke depan, anak dari Megawati Soekarnoputri tersebut dapat melampaui Ganjar dan Anies.

Selain itu, jika melihat pola, ada kecenderungan menarik di mana angka elektabilitas calon-calon berlatar elite parpol mengalami penambahan elektabilitas dan calon-calon berlatar non elite parpol cenderung stagnan.

"Boleh jadi hal ini terjadi karena publik melihat ada ketidakpastian pencalonan capres non elite parpol akan dicalonkan oleh parpol. Sehingga publik lebih memilih calon elite petinggi yang punya kencederungan kuat untuk dicalonkan," jelasnya.

Indra menilai bahwa masih ada waktu yang cukup panjang bagi para calon untuk menaikkan elektabilitasnya dimana ada 12,1% pemilih belum menentukan pilihannya.

Sekadar diketahui, bahwa hasil survei ini merupakan temuan saat survei yang dilaksanakan pada 29 Mei-9 Juni 2022 dengan jumlah sampel 1.230 responden, margin of error 2,8% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sampel tersebut merupakan penduduk yang berusia 17 tahun ke atas dan disebar secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan bantuan kuesioner.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)