Kemenkes Ungkap 63,25% Jamaah Haji Indonesia Berisiko Tinggi

Senin, 20 Juni 2022 - 09:34 WIB
loading...
Kemenkes Ungkap 63,25% Jamaah Haji Indonesia Berisiko Tinggi
Jamaah calon haji kelompok terbang (kloter) pertama Embarkasi Lampung saat bersiap memasuki ruang Asrama Haji Lampung, Lampung, Minggu (5/6/2022). Foto/Antara
A A A
JAKARTA - Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) mengungkapkan 63,25% jamaah haji asal Indonesia yang sudah tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) berisiko tinggi (risti). Berdasarkan data tim Promosi Kesehatan (Promkes) pada Kemenkes pukul 14.00 WIB Jumat 17 Juni 2022, sebanyak 99 kelompok terbang (kloter) yang berjumlah 39.125 jamaah haji yang sudah tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA).

“Dari 99 kelompok terbang (kloter) yang sudah tiba di Bandara AMAA ada 39.125 jamaah dengan persentase jamaah risti 63,25 persen,” kata anggota Promosi Kesehatan (Promkes) Aris Yudhariansyah dikutip dari laman resmi Kemenkes, Senin (20/6/2022).

Dia menjelaskan, berdasarkan deteksi dini tim promosi kesehatan sudah memberikan penyuluhan kepada 2.343 jamaah haji. Tim promkes sudah menemukan ada 269 kasus penyakit yang dialami jamaah haji.





“Dari 269 kasus ini, lima sampai empat kasus adalah gangguan kardiovaskuler sementara satu kasus dari penyakit degeneratif lain seperti diabetes dan hipertensi,” katanya.

Aris menyarankan jamaah yang mempunyai penyakit-penyakit yang termasuk dalam golongan resiko tinggi di Tanah Air bisa lebih mempersiapkan diri terkait dengan upaya kesehatan masing-masing. Jadi peran dokter pemeriksa awal mulai dari puskesmas di daerah itu harusnya lebih lebih ketat lagi.

“Sehingga kriteria risiko tinggi itu sudah disematkan dan sudah diobservasi sejak pemeriksaan pertama kesehatan jamaah haji,” imbuhnya.

Aris mengatakan, ketika jamaah dilakukan pemeriksaan oleh dokter di embarkasi, maka hasilnya tinggal final cek kesehatan saja berdasarkan hasil medical record yang sudah didapat dari daerah. Dokter juga bisa menambah pemeriksaan terhadap keluhan-keluhan jamaah saat menjelang keberangkatan.

“Berdasarkan pemeriksaan free flight itu bisa diputuskan dengan cepat ini jamaah haji layak atau tidak layak melakukan perjalanan ke Saudi Arabia,” pungkasnya.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1750 seconds (0.1#10.140)