Baitul Muslimin Indonesia: Puan Maharani Sosok Pemimpin Nasionalis Religius

Sabtu, 18 Juni 2022 - 00:01 WIB
loading...
Baitul Muslimin Indonesia:...
Ketua Umum BMI Hamka Haq menilai Puan Maharani adalah pemimpin nasionalis-religius yang dibutuhkan bangsa Indonesia. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Baitul Muslimin Indonesia (BMI) Hamka Haq mengakui kepemimpinan Puan Maharani adalah kepemimpinan yang kuat, tidak mudah didikkte, genuine, dan kombinasi lengkap kekuatan nasionalis-religius yang dibutuhkan bangsa Indonesia saat ini.

Selain warisan Bung Karno, Megawati dan Taufiq Kiemas, kekuatan kepemimpinan Puan seperti ini utamanya juga bersumber dari kekuatan partai karena Puan merupakan kader tulen partai politik yaitu PDI Perjuangan.

“Ibu Puan itu muncul sebagai orang tulen partai politik, anak kandung PDI Perjuangan yang artinya kekuatan dia satu-satunya sebagai sandaran adalah partai politik. Tentu selain PDI Perjuangan juga dengan partai-partai lain nantinya sebagai bagian koalisi untuk Pilpres 2024. Ini dengan sendirinya membendung dominasi oligarki seperti yang kita saksikan dalam kepemimpinan nasional selama ini,” ungkap Hamka pada diskusi politik Indonesia Point bertajuk ‘Puan Maharani dan Kepemimpinan Nasionalis – Religius Bung Karno’ di Jakarta, Jumat (17/6/2022).



Hamka menyebut pemimpin itu tidak mesti populer namun yang penting kuat, tidak mudah didikte untuk mampu mengantarkan bangsa dan negara lebih baik lagi. Selain itu, Puan punya modal kepemimpinan nasionalis – religius yang diwariskan langsung dari kepemimpinan Bung Karno, Megawati dan Taufiq Kiemas.

Bicara Bung Karno jelas adalah sosok nasionalis tulen, tetapi juga menggali sumber kekuatan politiknya bersama tokoh-tokoh Islam seperti HOS Cokroaminoto pendiri Serikat Islam (SI) sekaligus mertua Bung Karno sendiri. Bukan hanya itu, Bung Karno memiliki kedekatan khusus dengan tokoh-tokoh Islam serta menjadi orang pertama di PBB yang menyampaikan pesan Al-Quran di hadapan pemimpin-pemimpin dunia.



“Kalau citra religius Bung Karno itu jelas sekali. Ditambah lagi warisan dari sang ayah Pak Taufiq Kiemas yang ayahnya orang Sumatera Selatan, sedangkan ibunya seorang Minangkabau. Jelas sekali dalam diri Puan itu Indonesia yang beraneka ragam, ada darah Jawa, ada Bali, ada Sumatera Selatan, dan Minangkabau. Jadi Kebangsaan sudah jelas dipadu dengan kekuatan religius maka itu akan menjadi perpaduan yang kuat dan ideal,” sambung Hamka.

Selama ini juga dia melihat Puan banyak memberi perhatian pada kegiatan-kegiatan keagamaan seperti ibadah haji, memastikan anak-anak banyak menghafalkan Quran, pengajian dan belum lama ini mempersembahkan sebuah Masjid At Taufiek di halaman kantor sekolah partai PDI Perjuangan.

“Jadi kekuatan nasionalis-religius itu lengkap ada pada sosok Puan. Dan ini ideal untuk Indonesia karena yang mampu menjaga Pancasila tetap tegak ke depan adalah kekuatan nasionalis-religius itu. Ibu Puan memiliki dua-duanya,” ucapnya.
(cip)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2055 seconds (0.1#10.140)