PKS Anggap Reshuffle Kabinet Persiapan Suksesi Jokowi
loading...
Selain bagi-bagi kue kekuasaan, PKS menilai reshuffle kabinet sebagai persiapan penerus Jokowi. Foto/dok.SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Presiden Jokowi akhirnya mengganti dua menteri dan tiga wakil menteri. PKS melihat reshuffle kabinet tersebut memiliki sejumlah makna.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Jokowi terlihat ingin melakukan pemulihan ekonomi secara lebih cepat lagi karena dua menteri yang diganti berhubungan dengan urusan investasi.
"Sehingga ada pergantian menteri perdagangan, sedangkan pergantian Menteri ATR/ BPN kemungkinan untuk mempercepat masuknya investasi ke Indonesia," kata Aboe kepada wartawan dikutip Kamis (16/6/2022).
Selain itu, Aboe melanjutkan, publik bisa saja melihat reshuffle kabinet ini seperti bagi-bagi kue kekuasaaan, khususnya bagi mereka yang sudah berkeringat membantu pemerintah namun selama ini belum mendapatkan porsi. "Hal ini terlihat, ada beberpa pimpinan partai yang mendapatkan jabatan," ujarnya.
Bahkan, kata Aboe, bisa jadi juga publik akan melihat bahwa ada proses suksesi yang sedang disiapkan Jokowi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, mengingat periode ini adalah akhir dari kepemimpinannya.
"Bisa jadi partai-partai yang saat ini mendapatkan porsi, akan masuk dalam koalisi yang mengusung capres penerus Jokowi," ungkap Aboe.
Namun demikian, Aboe menambahkan, sebagai partai oposisi PKS berharap bahwa pemerintahan fokus untuk melakukan pemulihan ekonomi. Oleh karenanya, reshuffle seharusnya digunakan untuk menaikkan performa kinerja kabinet.
"Dengan demikian, waktu yang tersisa dari masa jabatan pemerintahan ini akan bisa secara optimal memulihkan perekonomian nasional," kata anggota Komisi III DPR ini.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKS Aboe Bakar Alhabsyi, Jokowi terlihat ingin melakukan pemulihan ekonomi secara lebih cepat lagi karena dua menteri yang diganti berhubungan dengan urusan investasi.
"Sehingga ada pergantian menteri perdagangan, sedangkan pergantian Menteri ATR/ BPN kemungkinan untuk mempercepat masuknya investasi ke Indonesia," kata Aboe kepada wartawan dikutip Kamis (16/6/2022).
Selain itu, Aboe melanjutkan, publik bisa saja melihat reshuffle kabinet ini seperti bagi-bagi kue kekuasaaan, khususnya bagi mereka yang sudah berkeringat membantu pemerintah namun selama ini belum mendapatkan porsi. "Hal ini terlihat, ada beberpa pimpinan partai yang mendapatkan jabatan," ujarnya.
Bahkan, kata Aboe, bisa jadi juga publik akan melihat bahwa ada proses suksesi yang sedang disiapkan Jokowi pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, mengingat periode ini adalah akhir dari kepemimpinannya.
"Bisa jadi partai-partai yang saat ini mendapatkan porsi, akan masuk dalam koalisi yang mengusung capres penerus Jokowi," ungkap Aboe.
Namun demikian, Aboe menambahkan, sebagai partai oposisi PKS berharap bahwa pemerintahan fokus untuk melakukan pemulihan ekonomi. Oleh karenanya, reshuffle seharusnya digunakan untuk menaikkan performa kinerja kabinet.
"Dengan demikian, waktu yang tersisa dari masa jabatan pemerintahan ini akan bisa secara optimal memulihkan perekonomian nasional," kata anggota Komisi III DPR ini.
Lihat Juga :
(muh)
