Sejumlah Penjelasan, Moeldoko Bisa Jadi Kuda Hitam di Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mendekati tahun politik, eskalasi menuju Pilpres 2024 kian menguat. Lembaga survei pun turut memberikan hasil risetnya terkait bursa calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) potensial pada 2024.
Baca juga: Disepakati, Pemilu Digelar 21 Februari 2024 dan Pilkada 27 November 2024
Koordinator Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia, George Kuahaty mengungkapkan, di antara nama-nama figur yang dapat menentukan arah dan peta politik Indonesia pada 2024 adalah Kepala Staf Kantor Presiden (KSP), Moeldoko.
Hal ini nampak dari beberapa kemunculan Moeldoko bersama Jokowi, secara personal di beberapa even yang bernuansa politik.
"Moeldoko, menjadi pembicaraan para elite jurnalis pasca Rakernas Projo, di Magelang, Jawa Tengah. Kendati masih spekulasi, tetapi sudah banyak pengamat yang membahas Moeldoko," kata George Kuahaty melalui keterangannya, Senin (13/6/2022).
Dia mengemukakan, profil Moeldoko menarik untuk dicermati. Berbeda dengan nama bakal capres seperti Ganjar Pranowo yang sudah biasa menjadi pembahasan. Nama Moeldoko sempat leading di era Pilpres 2019 lalu sebagai cawapres Jokowi.
Meski pada akhirnya Jokowi beserta partai koalisi pendukung mendapuk Ma’ruf Amin. Lantas George menerangkan hasil riset Lembaga Survei Nasional (LSN) Februari lalu yang menyebut nama Moeldoko meraih elektabilitas 2,5%. Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masih masuk hitungan.
"Menurut LSN, elektabilitas yang diperoleh Moeldoko murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa adanya pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik. Posisi Moeldoko juga diuntungkan lantaran dia berlatar belakang militer," terangnya.
Menurut George, selama menjabat KSP, Moeldoko selalu merespon isu-isu negatif yang ditujukkan kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Selalu tetap memposisikan diri sebagai penyampai pesan pemerintah
Dalam hal ini, selama dua periode jabatannya sebagai KSP di Pemerintah Jokowi, Moeldoko terlihat 'pasang badan', menunjukkan loyalitasnya kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
"Sampai sekarang citra Moeldoko masih tegas, bersih, nasionalis, sisa penguatan imej chemistry Moeldoko dengan Jokowi sudah terbangun cukup lama. Ibarat wild card politik, Moeldoko bagaikan misteri yang harus diikuti. Dapat saja menjadi 'kuda hitam' yang memutar fakta semua analisis politik dalam dua tahun ke depan," pungkasnya.
Baca juga: Disepakati, Pemilu Digelar 21 Februari 2024 dan Pilkada 27 November 2024
Koordinator Lembaga Riset dan Penelitian Indonesia, George Kuahaty mengungkapkan, di antara nama-nama figur yang dapat menentukan arah dan peta politik Indonesia pada 2024 adalah Kepala Staf Kantor Presiden (KSP), Moeldoko.
Hal ini nampak dari beberapa kemunculan Moeldoko bersama Jokowi, secara personal di beberapa even yang bernuansa politik.
"Moeldoko, menjadi pembicaraan para elite jurnalis pasca Rakernas Projo, di Magelang, Jawa Tengah. Kendati masih spekulasi, tetapi sudah banyak pengamat yang membahas Moeldoko," kata George Kuahaty melalui keterangannya, Senin (13/6/2022).
Dia mengemukakan, profil Moeldoko menarik untuk dicermati. Berbeda dengan nama bakal capres seperti Ganjar Pranowo yang sudah biasa menjadi pembahasan. Nama Moeldoko sempat leading di era Pilpres 2019 lalu sebagai cawapres Jokowi.
Meski pada akhirnya Jokowi beserta partai koalisi pendukung mendapuk Ma’ruf Amin. Lantas George menerangkan hasil riset Lembaga Survei Nasional (LSN) Februari lalu yang menyebut nama Moeldoko meraih elektabilitas 2,5%. Ini artinya, nama Ketua Umum HKTI tersebut masih masuk hitungan.
"Menurut LSN, elektabilitas yang diperoleh Moeldoko murni karena hasil dari kemampuan, prestasi dan pengalaman dalam mengelola pemerintahan, tanpa adanya pengaruh atau naungan sosoknya di partai politik. Posisi Moeldoko juga diuntungkan lantaran dia berlatar belakang militer," terangnya.
Menurut George, selama menjabat KSP, Moeldoko selalu merespon isu-isu negatif yang ditujukkan kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf. Selalu tetap memposisikan diri sebagai penyampai pesan pemerintah
Dalam hal ini, selama dua periode jabatannya sebagai KSP di Pemerintah Jokowi, Moeldoko terlihat 'pasang badan', menunjukkan loyalitasnya kepada pemerintahan Jokowi-Ma’ruf.
"Sampai sekarang citra Moeldoko masih tegas, bersih, nasionalis, sisa penguatan imej chemistry Moeldoko dengan Jokowi sudah terbangun cukup lama. Ibarat wild card politik, Moeldoko bagaikan misteri yang harus diikuti. Dapat saja menjadi 'kuda hitam' yang memutar fakta semua analisis politik dalam dua tahun ke depan," pungkasnya.
(maf)