Diundang Erick Thohir Lihat Galeri Soekarno, Megawati Ungkap Hal Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri BUMN Erick Thohir (ET) mengundang Ketua Umum (Ketum) DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri untuk melihat Galeri Soekarno. Kegiatan ini berlangsung di Mal Sarinah, Thamrin, Jakarta Pusat, Senin (13/6/2022).
Baca juga: Kisah Legenda Betawi Benyamin Sueb Dimarahi Presiden Soekarno
Erick Thohir mengungkapkan rencananya, Mal Sarinah akan diresmikan oleh Jokowi pada Juli 2022. Namun sebelum diresmikan Presiden RI, ia ingin lebih dahulu mengundang Megawati Soekarnoputri untuk melihat lebih dahulu.
"Jadi Pak Erick itu sudah dari 1,5 bulan ingin menunjukkan kepada saya kalau Sarinah itu telah selesai renovasinya. Jadi saya bilang kepada Pak Erick ialah lebih baik saya melihat sebelum nanti diresmikan oleh Pak Jokowi, bulan Juli," ujar Megawati di Mal Sarinah.
Setelah ditunjukkan beberapa lantai Megawati berpendapat Mal Sarinah saat ini sangat bagus, sangat indah, karena di situ setiap lantai mempunyai makna-makna tersendiri dari suasana interior desainnya.
"Terutama mengenai dipasangnya kembali seni relief yang ternyata setelah Bung Karno tidak jadi Presiden lagi, relief itu disepertinya tanda kutip 'disembunyikan'. Tapi akhirnya alhamdulillah dapat dikembalikan," ungkap Megawati.
Menurutnya, dari sisi seni itu luar biasa sekali karena mungkin anak muda generasi saat ini belum tentu mengetahui untuk memahat seperti itu panjang relief seperti itu bukan sebuah hal yang mudah karena tiga dimensi.
"Nah jadi dari sisi makna itu bukan main Indonesia itu ternyata punya Seniman yang sebetulnya Maestro yaitu relief ini sudah lama tidak diperlihatkan dan baru ketemu lagi ketika Pak Erick merenovasi," ujarnya.
Seingat Megawati, relief tersebut sudah cukup lama dikerjakan oleh beberapa orang. Megawati sendiri mengaku sudah sangat lama hingga nyaris membuatnya lupa untuk melihatnya kembali.
Ia meminta relief tersebut tidak dianalogikan dengan marhaen dan diidentifikasi dengan partai politik tertentu.
"Kenapa orang suka salah kalau dengar marhaen lalu konotasinya menjadi berbeda. Itu nama seorang petani yang ditemukan oleh Bung Karno di Jawa Barat. Kalian yang muda-muda silakan nanya ada tempatnya, namanya bapak marhaen ya itulah petani kita itu memang sangat tradisional sekali," ungkap Megawati.
Ia menyebutkan relief petani tersebut memiliki makna bapak bangsa Indonesia memiliki cita-cita berdaulat secara pangan.
"Jadi kalau bagi Bung Karno melihatnya mereka punya sesuatu sendiri tetapi tidak bisa memperbesar. Katakanlah kalau punya Pacul satu ya hanya satu saja. Nah keinginan beliau adalah semua rakyat Indonesia itu harus menjadi sebuah negara yang gemah ripah loh jinawi. Begitu," tutup Megawati.
Baca juga: Kisah Legenda Betawi Benyamin Sueb Dimarahi Presiden Soekarno
Erick Thohir mengungkapkan rencananya, Mal Sarinah akan diresmikan oleh Jokowi pada Juli 2022. Namun sebelum diresmikan Presiden RI, ia ingin lebih dahulu mengundang Megawati Soekarnoputri untuk melihat lebih dahulu.
"Jadi Pak Erick itu sudah dari 1,5 bulan ingin menunjukkan kepada saya kalau Sarinah itu telah selesai renovasinya. Jadi saya bilang kepada Pak Erick ialah lebih baik saya melihat sebelum nanti diresmikan oleh Pak Jokowi, bulan Juli," ujar Megawati di Mal Sarinah.
Setelah ditunjukkan beberapa lantai Megawati berpendapat Mal Sarinah saat ini sangat bagus, sangat indah, karena di situ setiap lantai mempunyai makna-makna tersendiri dari suasana interior desainnya.
"Terutama mengenai dipasangnya kembali seni relief yang ternyata setelah Bung Karno tidak jadi Presiden lagi, relief itu disepertinya tanda kutip 'disembunyikan'. Tapi akhirnya alhamdulillah dapat dikembalikan," ungkap Megawati.
Menurutnya, dari sisi seni itu luar biasa sekali karena mungkin anak muda generasi saat ini belum tentu mengetahui untuk memahat seperti itu panjang relief seperti itu bukan sebuah hal yang mudah karena tiga dimensi.
"Nah jadi dari sisi makna itu bukan main Indonesia itu ternyata punya Seniman yang sebetulnya Maestro yaitu relief ini sudah lama tidak diperlihatkan dan baru ketemu lagi ketika Pak Erick merenovasi," ujarnya.
Seingat Megawati, relief tersebut sudah cukup lama dikerjakan oleh beberapa orang. Megawati sendiri mengaku sudah sangat lama hingga nyaris membuatnya lupa untuk melihatnya kembali.
Ia meminta relief tersebut tidak dianalogikan dengan marhaen dan diidentifikasi dengan partai politik tertentu.
"Kenapa orang suka salah kalau dengar marhaen lalu konotasinya menjadi berbeda. Itu nama seorang petani yang ditemukan oleh Bung Karno di Jawa Barat. Kalian yang muda-muda silakan nanya ada tempatnya, namanya bapak marhaen ya itulah petani kita itu memang sangat tradisional sekali," ungkap Megawati.
Ia menyebutkan relief petani tersebut memiliki makna bapak bangsa Indonesia memiliki cita-cita berdaulat secara pangan.
"Jadi kalau bagi Bung Karno melihatnya mereka punya sesuatu sendiri tetapi tidak bisa memperbesar. Katakanlah kalau punya Pacul satu ya hanya satu saja. Nah keinginan beliau adalah semua rakyat Indonesia itu harus menjadi sebuah negara yang gemah ripah loh jinawi. Begitu," tutup Megawati.
(maf)