Di Depan Relawan Jokowi Klaim Sukses Kendalikan Harga

Sabtu, 11 Juni 2022 - 22:47 WIB
loading...
Di Depan Relawan Jokowi Klaim Sukses Kendalikan Harga
Jokowi menyampaikan keberhasilan pemerintah mengendalikan harga komoditas saat berbicara di depan relawan pendukungnya di Ancol, Jakarta Timur. Foto/antara
A A A
JAKARTA - Presiden Jokowi kembali menyatakan keberhasilan Indonesia mengendalikan berbagai harga komoditas akibat hantaman Covid-19. Salah satu caranya dengan mempertahankan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.

"Tapi alhamdulliah di negara kita kita masih mampu mengendalikannya. Saya berikan contoh urusan harga BBM di negara kita harga BBM Pertalite masih Rp7.650 benar? Tidak naik betul?" ujar Jokowi dalam acara kepada 'Relawan Tim 7' di E-Convention Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Sabtu (11/6/2022).



Mantan Wali Kota Solo ini juga membandingkan harga rata-rata BBM dunia yang melonjak tinggi akibat ketidakstabilan pasar global. Misalnya seperti di Amerika Serikat (AS) harga BBM berada di angka Rp19.400 per liter dan BBM Singapura seharga Rp33 ribu per liter.

"Bayangkan kalau pertalite jadi 33 ribu, pasti demo semuanya, benar enggak? Oleh sebab itu dengan sekuat tenaga kita pertahankan harga ini. Tetapi ingat, harga yang harus dibayar oleh APBN itu gede sekali,” ujar Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga membahas harga beras di Indonesia yang hingga kini tak mengalami kenaikan dengan rata-rata harga Rp 10.700 per liter Berbeda dengan harga beras di AS yang naik hingga Rp52 ribu.

"Bayangkan kalau harga beras disini menjadi Rp52 ribu demo setahun enggak rampung-rampung benar gak? Ini yang perlu saya sampaikan biar kita semuanya tau. Oleh sebab itu, kita pertahankan harga beras supaya tidak naik harga BBM juga tidak naik," ujarnya.



Walaupun demikian, Jokowi mengatakan adanya kestabilan harga kebutuhan pokok masyarakat Indonesia ialah karena subsidi dari pemerintah. Bahkan dirinya mengatakan tidak ada negara lain yang melakukan hal sama seperti Indonesia terutama subsidi di sektor energi.

"APBN menjadi berat karena subsidinya sekarang untuk BBM, pertalite, pertamax, solar elpiji, subsidinya menjadi Rp502 triliun. Gede sekali enggak ada negara yang seberani kita melakukan ini subsidi segede ini," tuturnya.
(muh)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2055 seconds (0.1#10.140)