HIPMI Suarakan Lanjutkan, Jokowi: Hati-hati Ini Tahun Politik

Jum'at, 10 Juni 2022 - 18:08 WIB
loading...
HIPMI Suarakan Lanjutkan, Jokowi: Hati-hati Ini Tahun Politik
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam acara HIPMI. Foto/Tangkapan Layar
A A A
JAKARTA - Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Mardani H Maming menyerukan ingin kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dilanjutkan. Seruan itu pun disambut oleh anggota HIPMI lainnya.

Baca juga: Hipmi Bagikan Tips untuk Tingkatkan Jumlah Pengusaha

Menanggapi itu, Jokowi pun meminta semua pihak untuk berhati-hati. Dirinya takut didemo, karena seruan lanjutkan itu khawatir disalahgunakan. Karena saat ini sudah memasuki tahun-tahun politik menjelang 2024.



"Tadi banyak yang menyampaikan lanjutkan-lanjutkan. Hati-hati ini tahun politik. Bapak ibu yang menyampaikan lanjutkan-lanjutkan, saya yang didemo," ujar Jokowi dalam sambutannya, Jumat (10/6/2022).

Kata-kata lanjutkan dari Mardani tersebut kata Jokowi, bisa diartikan untuk maju tiga periode pada Pemilu 2024 nanti. Padahal katanya, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah pernah menyerukan untuk dirinya tiga periode dan yang di demo adalah mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

"Kejadiannya sudah terjadi. Sama menyampaikan, pak mantan Ketua HIPMI (Bahlil), Pak Menteri Investasi, karena alasan ini, ini, ini lanjutkan. Besoknya enggak ada sehari saya didemo besar-besaran," jelasnya.

"Loh yang ngomong bukan saya, yang didemo saya. demo dong Pak Bahlil. Nanti ini sama kalau ndak saya jawab bukan HIPMI yang didemo tapi saya. Hati-hati sekali lagi ini tahun politik," tambahnya.

Jokowi pun lalu meluruskan apa maksud dari perkataan Mardani terkait "lanjutkan" program kerja dirinya. Menurutnya siapapun presidennya nanti bisa meneruskan program kerjanya nanti.

"Saya nangkap yang dimaksud dilanjutkan itu adalah programnya, pemimpinnya siapapun terserah tapi yang dilanjutkan adalah program-programnya supaya ada kontinuitas supaya ada keberlanjutan. Jangan sampai pemimpin satu sudah mengerjakan tidak dilanjutkan oleh pemimpin berikutnya. Ini yang bahaya," katanya.

"Selalu kalau seperti itu, mulai dari TK terus. Sudah ke SMP, sudah ke SMA (ganti pemimpin) mulai lagi dari TK lagi. Kapan kita akan sampai ke lulus universitas," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1626 seconds (0.1#10.140)