Pancasila adalah 'Vaksin' Terbaik untuk Cegah Radikalisme
loading...
A
A
A
JAKARTA - Seperti halnya virus Corona atau Covid-19 , "virus" radikal terorisme juga tidak mengenal ruang dan waktu. Masyarakat dengan pemahaman agama tentu mudah terpengaruh paham tersebut.
Bangsa ini pun sebenarnya tidak perlu mencari "vaksin" baru dalam menghadapi virus radikal terorisme.
Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa sebenarnya sudah menjadi vaksin terbaik bagi masyarakat dalam meningkatkan daya imunitas diri menghadapi "virus" radikal terorisme tersebut.
Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) KH Anwar Sanusi menjelaskan tentang sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Karena Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya seluruh rakyat dan warga Indonesia harus mempunyai Tuhan dan harus beragama. Sepanjang yang saya ketahui tidak ada agama yang mengajarkan tentang radikalisme dan terorisme. Kalau sila pertama ini sudah meresap di dalam jiwa masyarakat kita, maka tidak akan ada yang namanya terorisme maupun radikalisme," tutur Anwar, di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Mantan Ketua Umum ormas Perti ini juga mengatakan, sesungguhnya agama mana pun telah mengajarkan para umatnya untuk saling mengasihi antarsesama manusia.
“Semua agama mengajarkan kasih sayang, jadi kalau kita menghayati betul tentang nilai-nilai Pancasila seperti sila pertama, maka tidak akan ada terorisme, radikalisme, bahkan separatisme juga tidak ada. Karena nilai agama itu juga menghubungkan manusia dengan manusia yang dalam Islam disebut ukhuwah islamiyah,” tutur salah satu pendiri yang juga Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini.
Selain ukhuwah Islamiyah, dia juga mengatakan ada juga hubungan antara warga negara dan negara yang pernah dikemukakan oleh para ulama bangsa ini, almarhum KH Hasyim Ashari pada saat itu dengan jargonnya yang dikenal dengan sebutan Hubbul Wathan Minal Iman.
“Hubbul Wathan Minal Iman ini artinya bahwa mencintai negara itu sebagian daripada Iman kita. Orang yang cinta kepada bangsa ini pasti akan sangat menjaga Tanah Airnya dan merawat ideologi negara dari segala bentuk yang akan menghancurkannya,” tuturnya.
( )
Bangsa ini pun sebenarnya tidak perlu mencari "vaksin" baru dalam menghadapi virus radikal terorisme.
Pancasila sebagai dasar negara, falsafah dan pandangan hidup bangsa sebenarnya sudah menjadi vaksin terbaik bagi masyarakat dalam meningkatkan daya imunitas diri menghadapi "virus" radikal terorisme tersebut.
Wakil Ketua Pembina Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP Perti) KH Anwar Sanusi menjelaskan tentang sila Ketuhanan Yang Maha Esa.
“Karena Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya seluruh rakyat dan warga Indonesia harus mempunyai Tuhan dan harus beragama. Sepanjang yang saya ketahui tidak ada agama yang mengajarkan tentang radikalisme dan terorisme. Kalau sila pertama ini sudah meresap di dalam jiwa masyarakat kita, maka tidak akan ada yang namanya terorisme maupun radikalisme," tutur Anwar, di Jakarta, Selasa (23/6/2020).
Mantan Ketua Umum ormas Perti ini juga mengatakan, sesungguhnya agama mana pun telah mengajarkan para umatnya untuk saling mengasihi antarsesama manusia.
“Semua agama mengajarkan kasih sayang, jadi kalau kita menghayati betul tentang nilai-nilai Pancasila seperti sila pertama, maka tidak akan ada terorisme, radikalisme, bahkan separatisme juga tidak ada. Karena nilai agama itu juga menghubungkan manusia dengan manusia yang dalam Islam disebut ukhuwah islamiyah,” tutur salah satu pendiri yang juga Ketua Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) ini.
Selain ukhuwah Islamiyah, dia juga mengatakan ada juga hubungan antara warga negara dan negara yang pernah dikemukakan oleh para ulama bangsa ini, almarhum KH Hasyim Ashari pada saat itu dengan jargonnya yang dikenal dengan sebutan Hubbul Wathan Minal Iman.
“Hubbul Wathan Minal Iman ini artinya bahwa mencintai negara itu sebagian daripada Iman kita. Orang yang cinta kepada bangsa ini pasti akan sangat menjaga Tanah Airnya dan merawat ideologi negara dari segala bentuk yang akan menghancurkannya,” tuturnya.
( )