Amien Rais Doakan Buya Syafii: Mudah-mudahan Bisa Bertemu Lagi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Amien Rais mendoakan agar sahabatnya, almarhum Ahmad Syafii Maarif , mendapatkan tempat terbaik. Hal ini disampaikan Amien ketika menjadi pembicara dalam seminar Pra Muktamar Muhammadiyah-Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).
”Kita doakan supaya Pak Syafii Maarif diterima amal salehnya, diampuni dosa-dosanya, dan mudah-mudahan bisa bertemu lagi di hari akhir,” ujar Amien saat memberikan paparan, dikutip dari saluran youtube Muhammadiyah, Selasa (31/5/2022).
Sama-sama dibesarkan Muhammadiyah, hubungan Amien dan Syafii Maarif menjadi perhatian khalayak terlebih setelah keduanya memilih jalan politik berbeda. Diawali dengan kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, keduanya juga berbeda posisi dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Tetapi bagaimana pun Amien tetap sadar telah bersahabat begitu lama dengan Syafii Maarif. Keduanya sama-sama menempuh pendidikan di University of Chicago AS. Sebelum masuk kancah perpolitikan, bersama Amien Rais, Syafii Maarif dan Nurchlis Madjid disebut Gus Dur sebagai tiga pendekar dari Chicago.
Amien mengaku menjenguk Syafii Maarif di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, ketika mendapat serangan stroke yang pertama. Sengaja Amien memilih waktu malam agar bisa berbincang leluasa. ”Saya sengaja datang malam-malam supaya ndak ada wartawan, tidak ada tamu,” ujar Amien.
Diantar seorang dokter, Amien bisa bertemu Syafii Maarif di ruang perawatan. Ketika itulah kedua sahabat tersebut berbicara cukup banyak dan panjang dari hati ke hati.
”Saya sebagai sahabat sejak muda, saya tanya beberapa hal. Mengapa Anda kok begitu, mengapa Anda kok begini dan semuanya dijawab. Lalu saya tanya ketika Anda melakukan langkah-langkah itu, Anda mengharapkan apa? Terus dijawab ridho ilahi. Ya sudah kalau begitu kita bersepakat,” tutur Amien sambil menunjukkan kedua telapak tangannya saling menggenggam, menceritakan pembicaraan malam itu dengan Syafii Maarif.
”Insya Allah ijtihad itu kalau salah kn masih satu pahalanya, kalau benar dua. Jadi, andaikan ijtihad kita salah masih ada pahalanya. Itu pertemuan terakhir saya dengan Syafii Maarif. Setelah itu dua kali serangan stroke saya tidak bisa menjenguk,” ujar ketua umum PP Muhammadiyah 1995-1998 ini.
Kritik Muhammadiyah
Dalam forum tersebut, sejatinya Amien Rais diminta berbicara mengenai peran perdamaian Muhammadiyah pada tataran global. Dia dipanel dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Din Syamsuddin dan mantan Dubes Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma.
Tetapi bukan Amien kalau tidak menyampaikan kritik. Amien mengingatkan agar PP Muhammadiyah tidak terlalu sering keluar-masuk Istana Negara karena bisa berdampak terhadap organisasi.
"Saya pernah menyampaikan kritik ke dalam, janganlah PP Muhammadiyah terlalu sering keluar masuk Istana. Jangan. Karena mereka kalau terlalu sering itu ada dampaknya," kata Amien yang terus ditekankannya sepanjang sesi bicaranya.
Ketua Dewan Syuro Partai Ummat itu mengatakan pemerintah bakal dengan mudah mengintervensi Muhammadiyah agar sesuai dengan keinginan pemerintah.
Foto/youtube muhammadiyah
"Jangan dilupakan bahwa rezim sekarang ini tentu akan mengintervensi, bahkan akan melakukan berbagai macam trik yang supaya nanti kemudian hasilnya bisa lebih kurang sesuai dengan keinginan rezim.
Dia menegaskan Muhammadiyah harus menjadi organisasi yang independen dan berdaulat, sehingga tidak mudah diintervensi oleh siapapun. Amien mengingatkan dunia Islam saat ini sedang semrawut.
"Muhammadiyah sebisa mungkin independen secara domestik, harus berdaulat dan emoh diintervensi dan emoh dicampurtangani pihak luar, walaupun itu dari pemerintah yang sedang berkuasa," katanya.
Karena itu dia mengingatkan agar ke depan sikap Muhammadiyah diperbaiki. "Kalau nanti Pak Haedar terpiih lagi atau Pak Mu’ti, mohon tidak diulangi untuk pimpinan Muhammadiyah yang akan datang," tambahnya.
”Kita doakan supaya Pak Syafii Maarif diterima amal salehnya, diampuni dosa-dosanya, dan mudah-mudahan bisa bertemu lagi di hari akhir,” ujar Amien saat memberikan paparan, dikutip dari saluran youtube Muhammadiyah, Selasa (31/5/2022).
Sama-sama dibesarkan Muhammadiyah, hubungan Amien dan Syafii Maarif menjadi perhatian khalayak terlebih setelah keduanya memilih jalan politik berbeda. Diawali dengan kasus penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, keduanya juga berbeda posisi dalam Pilpres 2014 dan 2019.
Tetapi bagaimana pun Amien tetap sadar telah bersahabat begitu lama dengan Syafii Maarif. Keduanya sama-sama menempuh pendidikan di University of Chicago AS. Sebelum masuk kancah perpolitikan, bersama Amien Rais, Syafii Maarif dan Nurchlis Madjid disebut Gus Dur sebagai tiga pendekar dari Chicago.
Amien mengaku menjenguk Syafii Maarif di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta, ketika mendapat serangan stroke yang pertama. Sengaja Amien memilih waktu malam agar bisa berbincang leluasa. ”Saya sengaja datang malam-malam supaya ndak ada wartawan, tidak ada tamu,” ujar Amien.
Diantar seorang dokter, Amien bisa bertemu Syafii Maarif di ruang perawatan. Ketika itulah kedua sahabat tersebut berbicara cukup banyak dan panjang dari hati ke hati.
”Saya sebagai sahabat sejak muda, saya tanya beberapa hal. Mengapa Anda kok begitu, mengapa Anda kok begini dan semuanya dijawab. Lalu saya tanya ketika Anda melakukan langkah-langkah itu, Anda mengharapkan apa? Terus dijawab ridho ilahi. Ya sudah kalau begitu kita bersepakat,” tutur Amien sambil menunjukkan kedua telapak tangannya saling menggenggam, menceritakan pembicaraan malam itu dengan Syafii Maarif.
”Insya Allah ijtihad itu kalau salah kn masih satu pahalanya, kalau benar dua. Jadi, andaikan ijtihad kita salah masih ada pahalanya. Itu pertemuan terakhir saya dengan Syafii Maarif. Setelah itu dua kali serangan stroke saya tidak bisa menjenguk,” ujar ketua umum PP Muhammadiyah 1995-1998 ini.
Kritik Muhammadiyah
Dalam forum tersebut, sejatinya Amien Rais diminta berbicara mengenai peran perdamaian Muhammadiyah pada tataran global. Dia dipanel dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2015 Din Syamsuddin dan mantan Dubes Indonesia untuk Inggris, Rizal Sukma.
Tetapi bukan Amien kalau tidak menyampaikan kritik. Amien mengingatkan agar PP Muhammadiyah tidak terlalu sering keluar-masuk Istana Negara karena bisa berdampak terhadap organisasi.
"Saya pernah menyampaikan kritik ke dalam, janganlah PP Muhammadiyah terlalu sering keluar masuk Istana. Jangan. Karena mereka kalau terlalu sering itu ada dampaknya," kata Amien yang terus ditekankannya sepanjang sesi bicaranya.
Ketua Dewan Syuro Partai Ummat itu mengatakan pemerintah bakal dengan mudah mengintervensi Muhammadiyah agar sesuai dengan keinginan pemerintah.
Foto/youtube muhammadiyah
"Jangan dilupakan bahwa rezim sekarang ini tentu akan mengintervensi, bahkan akan melakukan berbagai macam trik yang supaya nanti kemudian hasilnya bisa lebih kurang sesuai dengan keinginan rezim.
Dia menegaskan Muhammadiyah harus menjadi organisasi yang independen dan berdaulat, sehingga tidak mudah diintervensi oleh siapapun. Amien mengingatkan dunia Islam saat ini sedang semrawut.
"Muhammadiyah sebisa mungkin independen secara domestik, harus berdaulat dan emoh diintervensi dan emoh dicampurtangani pihak luar, walaupun itu dari pemerintah yang sedang berkuasa," katanya.
Karena itu dia mengingatkan agar ke depan sikap Muhammadiyah diperbaiki. "Kalau nanti Pak Haedar terpiih lagi atau Pak Mu’ti, mohon tidak diulangi untuk pimpinan Muhammadiyah yang akan datang," tambahnya.
(muh)