Jenderal Kopassus Lulusan Terbaik Akmil 87 Datangi Kandang Menjangan, Nostalgia Rumah Dinas
loading...
A
A
A
Lulusan Seskogab di Malaysia itu juga pernah menjabat Danmen 62 Yon 32 di Grup 3/Sandhi Yudha, kemudian Pasi 2 Yon 2/1/Grup 2 Kopassus. Dalam perjalanan kariernya, dia pernah dipercaya sebagai Wadanjen Kopassus dan akhirnya Danjen Kopassus (2015-2016).
Sementara itu, terbentuknya Grup 2 Kopassus tak lepas dari sejarah berdirinya Korps Baret Merah di masa-masa kritis negara. Kopassus lahir ketika berbagai pemberontakan marak di seluruh Nusantara mulai DI/TII, PRRI/Permesta, RMS di Ambon, hingga penjajahan Belanda di Irian (Papua).
Markas Grup 2 Kopassus berada di atas lahan seluas 250 hektare. Lokasi ini memiliki sejarah tersendiri. Lahan ini dulunya milik Sunan Amangkurat III (1703-1705) dari Kerajaan Mataram yang berpusat di Keraton Kartasura, kemudian diberikan kepada Bupati Pasuruan Untung Surapati.
Wilayah yang diberikan kepada Untung Surapati ini berada di sebelah barat Keraton Kartasura yang dikenal dengan nama Kampung Babirong. Kampung ini menjadi tempat bersembunyi dan berlatih perang bagi pengikut Untung Surapati yang berhasil meng-ambush pasukan VOC bersenjata lengkap di bawah Kapitan Francois Tack dan ratusan prajuritnya pada Februari 1686.
Sejarawan Surakarta Heri Priyatmoko menuturkan, Sunan Amangkurat II hingga Pakubuwono II telah menggunakan kawasan Kandang Menjangan sebagai tempat rusa (menjangan) berbiak untuk diburu para bangsawan dalam kesempatan khusus.
"Untuk mencegah rusa melarikan diri dari Kandang Menjangan, sekeliling kawasan dipagari balok kayu jati," kata Heri dalam buku Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus karya Iwan Santosa dan EA Natanegara.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
Sementara itu, terbentuknya Grup 2 Kopassus tak lepas dari sejarah berdirinya Korps Baret Merah di masa-masa kritis negara. Kopassus lahir ketika berbagai pemberontakan marak di seluruh Nusantara mulai DI/TII, PRRI/Permesta, RMS di Ambon, hingga penjajahan Belanda di Irian (Papua).
Markas Grup 2 Kopassus berada di atas lahan seluas 250 hektare. Lokasi ini memiliki sejarah tersendiri. Lahan ini dulunya milik Sunan Amangkurat III (1703-1705) dari Kerajaan Mataram yang berpusat di Keraton Kartasura, kemudian diberikan kepada Bupati Pasuruan Untung Surapati.
Wilayah yang diberikan kepada Untung Surapati ini berada di sebelah barat Keraton Kartasura yang dikenal dengan nama Kampung Babirong. Kampung ini menjadi tempat bersembunyi dan berlatih perang bagi pengikut Untung Surapati yang berhasil meng-ambush pasukan VOC bersenjata lengkap di bawah Kapitan Francois Tack dan ratusan prajuritnya pada Februari 1686.
Sejarawan Surakarta Heri Priyatmoko menuturkan, Sunan Amangkurat II hingga Pakubuwono II telah menggunakan kawasan Kandang Menjangan sebagai tempat rusa (menjangan) berbiak untuk diburu para bangsawan dalam kesempatan khusus.
"Untuk mencegah rusa melarikan diri dari Kandang Menjangan, sekeliling kawasan dipagari balok kayu jati," kata Heri dalam buku Kopassus untuk Indonesia: Profesionalisme Prajurit Kopassus karya Iwan Santosa dan EA Natanegara.
Lihat Juga: Cerita Mahfud MD Dikawal 2 Anggota Sat-81/Gultor Kopassus Anak Buah Luhut saat Konflik Cicak Vs Buaya
(abd)