Jika Jokowi Dukung Ganjar, Bagaimana Kans Puan Maharani?
loading...
A
A
A
Deklarasi dukungan berbagai kelompok masyarakat untuk Ganjar Pranowo maju ke Pilpres 2024 juga terus bermunculan. Bahkan, sejumlah kelompok masyarakat telah membentuk relawan pendukung Ganjar, di antaranya Sahabat Ganjar, Ganjarist, Siap Ganjar Pranowo (Sigap), dan Ganjar Pranowo (GP) mania.
Nah, jika Jokowi mendukung Ganjar Pranowo, bagaimanapun kans Puan Maharani?
"Kalaupun Pak Jokowi dukung Pak Ganjar, problemnya adalah Pak Jokowi punya tiket ke Pilpres 2024 enggak yang bisa dikasih ke Pak Ganjar, kan gitu," kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Kamis (26/5/2022).
Dia menjelaskan, Presiden Jokowi bukan ketua umum partai politik (parpol). "Kalaupun beliau pakai relawannya Projo, Projo punya tiket enggak ke Pilpres 2024, nah itu problem besarnya," tuturnya.
Di sisi lain, menurut dia, Ganjar Pranowo akan dianggap ambisius jika meninggalkan PDIP dan bersedia diusung parpol lain. "Dan otomatis pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan kantong-kantong PDIP juga akan tidak simpati kepada Pak Ganjar. Itu problem yang harus dipecahkan segera sih menurut saya," ungkapnya.
Sementara Puan Maharani, kata dia, akan tetap memiliki kans jika Jokowi mendukung Ganjar Pranowo nantinya. Kata dia, Puan Maharani tetap dikenal sebagai cucu Soekarno.
"Dan itu kan enggak bisa diubah, kecenderungannya PDIP sampai hari ini tidak ke Pak Ganjar, entah ke Mbak Puan atau ke yang lain. Jadi kans itu masih ada buat Mbak Puan. Cuma kans untuk memenangkan pilpres jadi lebih berat karena tidak mendapat dukungan dari Pak Jokowi yang punya infrastrutur pemerintahan, dan itu bisa dimanfaatkan dengan baik sebenarnya," jelasnya.
Selain itu, menurut dia, kurang etis jika seorang presiden memberikan dukungan kepada salah satu tokoh tanpa melalui saluran parpol, alias melalui saluran relawan. "Ini kan jadi mengacau balaukan politik di Indonesia, emang yang punya kursi untuk mendukung dan mencalonkan itu apakah relawan? Pertanyaannya gitu. Dimana posisi relawan dalam struktur politik negara kita? Itu yang jadi pertanyaan berikutnya," ujarnya.
Sebab, menurut dia, hal ini bukan sekadar soal dukung mendukung dari Presiden Jokowi. "Tapi kemudian kita harus lihat ke depannya jangan-jangan relawan ini yang bisa mendikte partai, akan jadi problematis kemudian akuntabilitasnya," pungkasnya.
Nah, jika Jokowi mendukung Ganjar Pranowo, bagaimanapun kans Puan Maharani?
"Kalaupun Pak Jokowi dukung Pak Ganjar, problemnya adalah Pak Jokowi punya tiket ke Pilpres 2024 enggak yang bisa dikasih ke Pak Ganjar, kan gitu," kata Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo kepada SINDOnews, Kamis (26/5/2022).
Dia menjelaskan, Presiden Jokowi bukan ketua umum partai politik (parpol). "Kalaupun beliau pakai relawannya Projo, Projo punya tiket enggak ke Pilpres 2024, nah itu problem besarnya," tuturnya.
Di sisi lain, menurut dia, Ganjar Pranowo akan dianggap ambisius jika meninggalkan PDIP dan bersedia diusung parpol lain. "Dan otomatis pemilih di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang merupakan kantong-kantong PDIP juga akan tidak simpati kepada Pak Ganjar. Itu problem yang harus dipecahkan segera sih menurut saya," ungkapnya.
Sementara Puan Maharani, kata dia, akan tetap memiliki kans jika Jokowi mendukung Ganjar Pranowo nantinya. Kata dia, Puan Maharani tetap dikenal sebagai cucu Soekarno.
"Dan itu kan enggak bisa diubah, kecenderungannya PDIP sampai hari ini tidak ke Pak Ganjar, entah ke Mbak Puan atau ke yang lain. Jadi kans itu masih ada buat Mbak Puan. Cuma kans untuk memenangkan pilpres jadi lebih berat karena tidak mendapat dukungan dari Pak Jokowi yang punya infrastrutur pemerintahan, dan itu bisa dimanfaatkan dengan baik sebenarnya," jelasnya.
Selain itu, menurut dia, kurang etis jika seorang presiden memberikan dukungan kepada salah satu tokoh tanpa melalui saluran parpol, alias melalui saluran relawan. "Ini kan jadi mengacau balaukan politik di Indonesia, emang yang punya kursi untuk mendukung dan mencalonkan itu apakah relawan? Pertanyaannya gitu. Dimana posisi relawan dalam struktur politik negara kita? Itu yang jadi pertanyaan berikutnya," ujarnya.
Sebab, menurut dia, hal ini bukan sekadar soal dukung mendukung dari Presiden Jokowi. "Tapi kemudian kita harus lihat ke depannya jangan-jangan relawan ini yang bisa mendikte partai, akan jadi problematis kemudian akuntabilitasnya," pungkasnya.
(rca)