Kenangan Doni Monardo bersama Yuri sang Pahlawan Perang Melawan Covid-19
loading...
A
A
A
Bisikan saat Koma
Hari terakhir bertugas sebagai jubir, dicatat Doni sebagai komunikasi yang terakhir pula, secara fisik. Setelah itu, ia sempat melakukan sejumlah pembicaraan dan koordinasi tetapi tidak secara fisik. Hingga akhirnya ia mendengar Yuri terbaring sakit di RSPAD Jakarta. "Saya sempat besuk beberapa minggu yang lalu, dalam kondisi koma," kata Doni.
Doni hanya berbincang dengan istri almarhum. Meski begitu, Doni sempat membisikkan doa penyemangat. "Saya sempat berbisik ke telinganya, bahwa saya bangga kepadanya. Beliau memiliki jasa yang besar dalam penanganan Covid-19 sebagai juru bicara. Berkat beliau, masyarakat paham tentang bahaya Covid, dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan," kata Doni takzim.
Doni yang juga Ketua Umum PP Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD), hadir bersama Kabid Sosial PPAD, Mayjen TNI Purn dr Daniel Tjen, Sp.S. Dokter Daniel pula yang mendampingi almarhum selama perawatan hingga proses evakuasi dari RSPAD ke rumah duka di Malang, sesuai permintaan keluarga.
Diajak Makan
Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Egy Massadiah menyampaikan sejumlah catatan mengesankan tentang sosok almarhum Achmad Yurianto. "Karena kesibukan sering Pak Doni telat makan siang. Akibatnya kita makan siang sudah menjelang jam sore. Nah Pak Doni selalu memerintahkan saya agar memanggil Pak Yuri untuk diajak makan di ruangan Pak Doni di lantai 10. Dan itu berkali kali," kisah Egy.
Hanya dua tiga kali Yurianto memenuhi ajakan Doni dan Egy. Selebihnya ia memilih fokus di ruang Media Center BNPB di lantai 1 menyiapkan jumpa persnya yang selalu dimulai tepat waktu pukul 15.30 WIB.
Di mata Egy, Yuri adalah sosok yang hebat. Terutama sekali terletak pada kebesaran jiwanya menerima masukan dari siapa pun, termasuk dari para juniornya. "Semua masukan diterima. Orangnya juga sangat humble dan tidak pernah ngomel sedikit pun meski dalam kondisi tertekan sekali pun," ujar Egy.
Tiga hari setelah resmi berhenti menjadi jubir, tim Media Center membuat acara spesial bertepatan Hari Anak 23 Juli 2020. Acara dikemas seperti saat Yuri masih aktif sebagai jubir. Ada anak yang memerankan sebagai dr Reisa Broto Asmoro, dan ada yang memerankan sebagai Achmad Yurianto, lengkap dengan busana batik serta intonasi bicara yang dimirip-miripkan dengan Yuri.
Achmad Yurianto yang hadir bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, duduk di kursi depan sambil tertawa-tawa melihat parodi yang lucu dari anak-anak hasil kreasi Tim Media Center Satgas Covid-19.
Hari ini, 22 Mei 2022, jenazah dr Achmad Yurianto dikebumikan. Mayjen Pur Dr Daniel Tjen yang ditugaskan oleh Letjen Purn Doni Monardo hadir di lokasi pemakaman mewakili rasa belangsungkawa keluarga besar Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD). Adalah bumi Singosari Malang yang terpilih untuk memeluk hangat jazadnya. Semoga Tenang di Surga.
Hari terakhir bertugas sebagai jubir, dicatat Doni sebagai komunikasi yang terakhir pula, secara fisik. Setelah itu, ia sempat melakukan sejumlah pembicaraan dan koordinasi tetapi tidak secara fisik. Hingga akhirnya ia mendengar Yuri terbaring sakit di RSPAD Jakarta. "Saya sempat besuk beberapa minggu yang lalu, dalam kondisi koma," kata Doni.
Doni hanya berbincang dengan istri almarhum. Meski begitu, Doni sempat membisikkan doa penyemangat. "Saya sempat berbisik ke telinganya, bahwa saya bangga kepadanya. Beliau memiliki jasa yang besar dalam penanganan Covid-19 sebagai juru bicara. Berkat beliau, masyarakat paham tentang bahaya Covid, dan pentingnya mematuhi protokol kesehatan," kata Doni takzim.
Doni yang juga Ketua Umum PP Persatuan Purnawirawan TNI-Angkatan Darat (PPAD), hadir bersama Kabid Sosial PPAD, Mayjen TNI Purn dr Daniel Tjen, Sp.S. Dokter Daniel pula yang mendampingi almarhum selama perawatan hingga proses evakuasi dari RSPAD ke rumah duka di Malang, sesuai permintaan keluarga.
Diajak Makan
Dalam kesempatan terpisah, Tenaga Ahli Kepala BNPB, Egy Massadiah menyampaikan sejumlah catatan mengesankan tentang sosok almarhum Achmad Yurianto. "Karena kesibukan sering Pak Doni telat makan siang. Akibatnya kita makan siang sudah menjelang jam sore. Nah Pak Doni selalu memerintahkan saya agar memanggil Pak Yuri untuk diajak makan di ruangan Pak Doni di lantai 10. Dan itu berkali kali," kisah Egy.
Hanya dua tiga kali Yurianto memenuhi ajakan Doni dan Egy. Selebihnya ia memilih fokus di ruang Media Center BNPB di lantai 1 menyiapkan jumpa persnya yang selalu dimulai tepat waktu pukul 15.30 WIB.
Di mata Egy, Yuri adalah sosok yang hebat. Terutama sekali terletak pada kebesaran jiwanya menerima masukan dari siapa pun, termasuk dari para juniornya. "Semua masukan diterima. Orangnya juga sangat humble dan tidak pernah ngomel sedikit pun meski dalam kondisi tertekan sekali pun," ujar Egy.
Tiga hari setelah resmi berhenti menjadi jubir, tim Media Center membuat acara spesial bertepatan Hari Anak 23 Juli 2020. Acara dikemas seperti saat Yuri masih aktif sebagai jubir. Ada anak yang memerankan sebagai dr Reisa Broto Asmoro, dan ada yang memerankan sebagai Achmad Yurianto, lengkap dengan busana batik serta intonasi bicara yang dimirip-miripkan dengan Yuri.
Achmad Yurianto yang hadir bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati, duduk di kursi depan sambil tertawa-tawa melihat parodi yang lucu dari anak-anak hasil kreasi Tim Media Center Satgas Covid-19.
Hari ini, 22 Mei 2022, jenazah dr Achmad Yurianto dikebumikan. Mayjen Pur Dr Daniel Tjen yang ditugaskan oleh Letjen Purn Doni Monardo hadir di lokasi pemakaman mewakili rasa belangsungkawa keluarga besar Persatuan Purnawirawan TNI Angkatan Darat (PPAD). Adalah bumi Singosari Malang yang terpilih untuk memeluk hangat jazadnya. Semoga Tenang di Surga.
(abd)