Hadar Nafis: PT 4% Sudah Terlalu Tinggi, Apalagi Kalau 7%

Senin, 22 Juni 2020 - 07:09 WIB
loading...
Hadar Nafis: PT 4% Sudah...
Peneliti Senior Network for Democracy and Electoral Integrity (Negrit) Hadar Nafis Gumay. Foto/dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Usulan ambang batas parlemen atau parlementary threshold (PT) sebesar 7 persen banyak menuai protes sejumlah pihak. Selain partai politik yang gagal melaju ke Senayan, partai yang potensial tidak lolos gara-gara PT bila disetujui mulai berteriak.

Peneliti Senior Network for Democracy and Electoral Integrity (Negrit), Hadar Nafis Gumay menganggap, usulan PT itu memang berat diterapkan. Bahkan, PT 4 persen yang diterapkan pada pemilu 2019 disebutnya sudah terlalu tinggi.

"Sudah terbukti menghilangkan suara lebih dari 13,5 juta pada Pemilu 2019. Suara yang hangus begini banyak telah mengakibatkan keterwakilan menjadi lebih buruk," kata Hadar saat dihubungi SINDOnews, Senin (22/6/2020).

(Baca: Legislator PKS Sebut Parliamentary Threshold 7 Persen Berangus Suara Rakyat)

Menurut Hadar, seharusnya semua pihak termasuk partai-partai di Senayan konsisten dengan sistem pemilu proporsional yang diterapkan. Menurutnya, PT terlalu besar akan cenderung menguntungkan parpol yang sudah besar.

Di sisi lain, mantan Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) itu mengatakan, PT yang terlalu tinggi akan mempersulit ruang perubahan kekuatan politik yang dapat dibawa oleh partai kecil atau partai baru yang perlu berkembang.

"Jadi tidak perlu ditingkatkan. Akan membuat sistem demokrasi kita menjadi lebih tertutup, menjadi lebih sulit untuk terjadi perubahan," ujarnya.
(muh)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1474 seconds (0.1#10.140)