Pemain Sinetron Ikatan Cinta Gabung Partai Demokrat
loading...
A
A
A
"Presiden," jawab Fiki saat ditanya mengenai pencalonannya di legislatif.
Menurut Fiki, dunia militer yang pernah dijalani AHY dan dunia politik saat ini sama-sama pengabdian pada negara. Apalagi, AHY merupakan sosok muda yang membuatnya terpacu masuk Demokrat. "Anak muda nih, gue masuk ke sini (Demokrat)," imbuhnya.
Fiki pun berharap bahwa suatu saat nanti Demokrat akan kembali memimpin dan ia meyakini hal itu. Kemudian, Demokrat juga bisa menjamin perintah konstitusi, menjamin fasilitas kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, dia mengharapkan bahwa pemuda bisa bergerak, berpikir, dan kritis, tidak hanya di kamar dan memantau media sosial (medsos). Ia pun menyayangkan bahwa anak muda sekarang seperti misalnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) banyak kevakuman di saat ada banyak hal yang perlu dikritisi.
"Harusnya anak muda itu memilih, karena dulu ada sumpah pemuda, yang memerdekakan ini Sumpah Pemuda, kalau pemudanya di kamar cuma bisa ngomong lihat-lihat medsos. Berpikir, kulitin semuanya, jadi anak muda berkualitas, jadi anak muda yang berani, gagah. Teman-teman di BEM, apalagi saya melihat teman-teman di BEM vakum, banyak banget kasus kemarin enggak ada gebrakan, kok diem BEM-nya ada apa? Aku ingin anak muda kritis, bangun, bangkit, keluar cari tahu," pungkas Fiki.
Menurut Fiki, dunia militer yang pernah dijalani AHY dan dunia politik saat ini sama-sama pengabdian pada negara. Apalagi, AHY merupakan sosok muda yang membuatnya terpacu masuk Demokrat. "Anak muda nih, gue masuk ke sini (Demokrat)," imbuhnya.
Fiki pun berharap bahwa suatu saat nanti Demokrat akan kembali memimpin dan ia meyakini hal itu. Kemudian, Demokrat juga bisa menjamin perintah konstitusi, menjamin fasilitas kesehatan, dan pendidikan.
Selain itu, dia mengharapkan bahwa pemuda bisa bergerak, berpikir, dan kritis, tidak hanya di kamar dan memantau media sosial (medsos). Ia pun menyayangkan bahwa anak muda sekarang seperti misalnya Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) banyak kevakuman di saat ada banyak hal yang perlu dikritisi.
"Harusnya anak muda itu memilih, karena dulu ada sumpah pemuda, yang memerdekakan ini Sumpah Pemuda, kalau pemudanya di kamar cuma bisa ngomong lihat-lihat medsos. Berpikir, kulitin semuanya, jadi anak muda berkualitas, jadi anak muda yang berani, gagah. Teman-teman di BEM, apalagi saya melihat teman-teman di BEM vakum, banyak banget kasus kemarin enggak ada gebrakan, kok diem BEM-nya ada apa? Aku ingin anak muda kritis, bangun, bangkit, keluar cari tahu," pungkas Fiki.
(rca)