4 Pejabat yang Terkena OTT KPK dalam Setahun Terakhir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Operasi Tangkap Tangan Komisi Pemberantasan Korupsi ( OTT KPK ), Selasa malam hingga Rabu pagi (26-27/4/2022), berhasil menjaring sejumlah pejabat Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk Bupati Bogor Ade Yasin. Ini bukan pertama kali pejabat ditangkap . Dalam kurun waktu setahun terakhir telah terjadi beberapa kali penangkapan oleh KPK.
Mengutip Jurnal KPK, Operasi Tangkap Tangan atau Hand Arrest Operation yang dilakukan KPK adalah bentuk upaya dalam pemberantasan korupsi melalui sebuah operasi rahasia alias Silent Operation untuk menangkap pelaku tindak korupsi. Namun, beberapa waktu yang lalu sempat muncul wacana, KPK tidak akan lagi memakai istilah OTT dan diganti menjadi Tangkap Tangan.
Dihimpun dari pemberitaan SINDOnews, berikut beberapa pejabat yang terkena OTT KPK dalam setahun terakhir.
1. Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud
Tersangka Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur usai menjalani pemeriksaan lanjutani di Gedung Meraih Putih KPK Kuningan Jakarta, Rabu (16/02/2022). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap beberapa orang di Penajam Paser Utara, termasuk Bupati Abdul Gafur Mas'ud pada Rabu, 12 Februari 2022. Abdul Gafur beserta beberapa orang lainnya ditangkap atas dugaan penerimaan suap terkait kegiatan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
2. Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin
Tersangka Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin angin berjalan keluar gedung KPK, Jakarta, Senin (7/2/2022). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
Pada 18 Januari 2022, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin beserta beberapa ASN dan pihak swasta lain diamankan oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Setelah dilakukan penyidikan, Bupati Langkat ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Langkat Tahun Anggaran 2020-2022.
3. Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur
Tersangka Bupati Kolaka Timur nonaktif Andi Merya Nur usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK Kuningan Jakarta, Jumat (24/12/2021). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur terjaring OTT KPK pada 21 September 2021. Dia menjadi tersangka kasus suap dana hibah BNPB Kolaka Timur. Selain menangkap Bupati Kolaka Timur, KPK juga menangkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kolaka Timur, Anzarullah beserta 4 orang lain yang terlibat.
OTT KPK ini dilakukan setelah adanya informasi mengenai akan adanya dugaan penerimaan suap sejumlah uang yang diduga sudah dipersiapkan Anzarullah.
4. Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
Tersangka Bupati Musi Banyuasin nonaktif Dodi Reza Alex Noerdin usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (21/1/2022). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
KPK melakukan OTT terhadap Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin pada 15 Oktober 2021. Dalam penangkapan itu, KPK juga berhasil mengamankan uang senilai Rp270 juta dan Rp1,5 miliar. Tak hanya Dodi Reza, tim OTT KPK juga menangkap beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat. Dia menjadi tersangka atas kasus dugaan suap terkait pengadaan proyek infrastruktur di daerah Musi Banyuasin.
Mengutip Jurnal KPK, Operasi Tangkap Tangan atau Hand Arrest Operation yang dilakukan KPK adalah bentuk upaya dalam pemberantasan korupsi melalui sebuah operasi rahasia alias Silent Operation untuk menangkap pelaku tindak korupsi. Namun, beberapa waktu yang lalu sempat muncul wacana, KPK tidak akan lagi memakai istilah OTT dan diganti menjadi Tangkap Tangan.
Dihimpun dari pemberitaan SINDOnews, berikut beberapa pejabat yang terkena OTT KPK dalam setahun terakhir.
1. Bupati Penajam Paser Utara, Abdul Gafur Mas'ud
Tersangka Bupati Penajam Paser Utara Abdul Gafur usai menjalani pemeriksaan lanjutani di Gedung Meraih Putih KPK Kuningan Jakarta, Rabu (16/02/2022). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
KPK melakukan Operasi Tangkap Tangan terhadap beberapa orang di Penajam Paser Utara, termasuk Bupati Abdul Gafur Mas'ud pada Rabu, 12 Februari 2022. Abdul Gafur beserta beberapa orang lainnya ditangkap atas dugaan penerimaan suap terkait kegiatan pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
2. Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin
Tersangka Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Perangin angin berjalan keluar gedung KPK, Jakarta, Senin (7/2/2022). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
Pada 18 Januari 2022, Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin beserta beberapa ASN dan pihak swasta lain diamankan oleh KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Setelah dilakukan penyidikan, Bupati Langkat ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan suap proyek pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Langkat Tahun Anggaran 2020-2022.
3. Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur
Tersangka Bupati Kolaka Timur nonaktif Andi Merya Nur usai menjalani pemeriksaan lanjutan di Gedung Merah Putih KPK Kuningan Jakarta, Jumat (24/12/2021). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
Bupati Kolaka Timur Andi Merya Nur terjaring OTT KPK pada 21 September 2021. Dia menjadi tersangka kasus suap dana hibah BNPB Kolaka Timur. Selain menangkap Bupati Kolaka Timur, KPK juga menangkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kolaka Timur, Anzarullah beserta 4 orang lain yang terlibat.
OTT KPK ini dilakukan setelah adanya informasi mengenai akan adanya dugaan penerimaan suap sejumlah uang yang diduga sudah dipersiapkan Anzarullah.
4. Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin
Tersangka Bupati Musi Banyuasin nonaktif Dodi Reza Alex Noerdin usai menjalani pemeriksaan di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (21/1/2022). FOTO/DOK.SINDOnews/SUTIKNO
KPK melakukan OTT terhadap Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin pada 15 Oktober 2021. Dalam penangkapan itu, KPK juga berhasil mengamankan uang senilai Rp270 juta dan Rp1,5 miliar. Tak hanya Dodi Reza, tim OTT KPK juga menangkap beberapa Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terlibat. Dia menjadi tersangka atas kasus dugaan suap terkait pengadaan proyek infrastruktur di daerah Musi Banyuasin.
(abd)