Jejak Politik Rhoma Irama yang Disebut Kembali Gabung Partai Golkar

Selasa, 26 April 2022 - 18:14 WIB
loading...
Jejak Politik Rhoma...
Rhoma Irama disebut kembali bergabung Partai Golkar saat hadir pada cara Buka Puasa Bersama PPK Kosgoro 1957 pada Senin (25/4/2022). FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Rhoma Irama kembali menyedot perhatian publik saat hadir dalam Buka Puasa Bersama PPK Kosgoro 1957 pada Senin (25/4/2022). Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebut bahwa Raja Dangdut itu kembali ke partai berlambang pohon beringin tersebut.

"Senior kita, Kiai Haji Rhoma Irama, adalah kader Golkar. Sempat hijrah ke sana ke mari sebelum akhirnya kembali ke Partai Golkar," ujar Airlangga saat memberikan sambutan pada Buka Puasa Bersama PPK Kosgoro 1957, Senin (25/4/2022).

Belum diketahui pasti apakah betul Rhoma Irama bergabung ke Partai Golkar menjelang Pemilu 2024 seperti yang disampaikan Airlangga Hartarto. Sang Raja Dangdut juga belum memberikan konfirmasi atau klarifikasi mengenai isu dirinya kembali bergabung dengan Partai Golkar.



Namun berdasarkan catatan SINDOnews, Rhoma Irama saat ini diketahui masih menjabat sebagai Ketua Umum sekaligus Ketua Mahkamah DPP Partai Islam Damai Aman (Idaman). Partai Idaman resmi terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sesuai keputusan nomor M.HH-08.AH.11.01 Tahun 2021 tertanggal 6 Juli 2021.

Dalam surat keputusan Menkumham tersebut, Kantor DPP Partai Idaman berada di Jalan Dewi Sartika Nomor 44, Cawang, Jakarta Timur. Kepengurusan DPP Partai Idaman diisi oleh keluarga Rhoma Irama. Posisi Sekretaris Jenderal (Sekjen) diisi oleh Ficky Rhoma Irama. Ficky merupakan anak dari pernikahan Rhoma dengan Veronica.

Kemudian posisi bendahara diisi Ricca Rachim. Diketahui, Ricca merupakan istri Rhoma Irama. Sebelum mereka menikah, keduanya tampil dalam Film Camelia pada 1979, kemudian mereka mengumumkan pernikahan pada 1985.

Kemudian sebagai anggota terdapat nama Debby Veramasari. Dia merupakan putri sulung Rhoma Irama dengan istri pertamanya, Veronica.

Jika ditelusuri, jejak politik Rhoma Irama sudah cukup lama. Sebagai seorang penyanyi dangdut ternama, Rhoma Irama menjadi incaran partai politik untuk diminta bergabung. Rhoma akhirnya menjatuhkan pilihan pada Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada 1977. Bergabungnya Rhoma membuat perolehan suara PPP di Pemilu 1977 naik signifikan. Bahkan partai berlambang Ka'bah itu mengalahkan Partai Golkar dalam perolehan kursi di Jakarta. Lima tahun berikutnya, suara PPP juga cukup terjaga dengan keberadaan Rhoma Irama, meski kalah dari Golkar.

Baca juga: Sambut Gembira, Airlangga: Kiai Haji Rhoma Irama Akhirnya Kembali ke Partai Golkar

Namun Rhoma Irama Irama akhirnya mengundurkan diri dari PPP karena tingginya tekanan politik di era Orde Baru. Rhoma yang kembali fokus bermusik perlahan-lahan merapat ke pemerintah Orde Baru. Pada 1992, Sang Raja Dangdut tepilih menjadi anggota MPR sebagai utusan golongan seniman dan artis. Rhoma duduk di MPR hingga 1997.

Rhoma akhirnya memutuskan bergabung dengan Partai Golkar pada 1996. Ia pun tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg). Rhoma pun berhasil duduk di DPR RI dari Fraksi Golkar. Namun setelah pemerintahan Orde Baru berakhir, Rhoma Irama juga tidak aktif lagi di Golkar. Pada 2008, ia kembali bergabung dengan PPP.

Perhatian publik tersedot ke Rhoma Irama ketika ia menyatakan siap maju menjadi calon presiden (capres) pada 2013. Pelantun lagu 'Judi' itu merapat ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang didirikan oleh tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ketum PKB Muhaimin Iskandar rajin berkeliling daerah mengenalkan Rhoma Irama sebagai capres.

Dalam setiap kunjungan ke daerah, Rhoma selalu mengajak para penggemarnya untuk membesarkan PKB agar ia bisa maju menjadi capres 2014. "Begitu juga kalau setuju Rhoma Irama jadi capres, dia harus membesarkan PKB," ujar Rhoma di Bandung, Jawa Barat, Kamis (25/7/2013) malam.

Namun, niat pencapresan Rhoma Irama tidak tercapai. PKB akhirnya merapat ke pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) yang diusung oleh PDIP. Seperti diketahui, Jokowi-JK akhirnya memenangkan Pilpres 2014 mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Selepas gagal maju menjadi capres 2014, setahun kemudian Rhoma Irama mendirikan Partai Idaman. Menurutnya, Partai Idaman didirikan untuk menampilkan wajah Islam yang berbeda. Sebab, selama ini Islam di-stigma sebagai agama yang keras. "Islam lebih banyak dikenal karena terorisme dan ekstremisme. Kami ingin hapus phobia tentang Islam," kata Rhoma Irama kepada media pada 11 Juli 2015.

Rhoma kembali bermanuver setelah partainya tidak lolos sebagai parpol peserta Pemilu 2019. Ia dan kader Partai Idaman bergabung masuk ke Partai Amanat Nasional (PAN).

""Selamat datang Bang Haji Rhoma Irama, Ketum Partai Idaman, untuk bergabung di PAN. Semoga bersinergi dalam perjuangan politik, memberi manfaat untuk kejayaan NKRI," tulis Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi dalam unggahan di akun Instagramnya pada 11 Mei 2018.

Pasca Pemilu 2019, Rhoma tidak sering terlihat dalam aktivitas politik. Ia lebih banyak bermusik. Hingga, Senin (25/4/2022) kemarin, Rhoma hadir di Buka Puasa Bersama PPK Kosgoro 57, organisasi sayap Partai Golkar. Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto pun menyambut kembalinya Pak Haji ke rumah beringin.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1514 seconds (0.1#10.140)