Inovasi Kampung Sehat Polda NTB, Satu Intervensi Bidik Empat Mitigasi

Jum'at, 19 Juni 2020 - 19:45 WIB
loading...
Inovasi Kampung Sehat Polda NTB, Satu Intervensi Bidik Empat Mitigasi
Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal, saat membuka Launching Lomba Kampung Sehat, Jumat (19/6/2020).
A A A
MATARAM - Terobosan menarik dilakukan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Mereka membuat satu program yang langsung membidik empat mitigasi Pandemi Covid-19 sekaligus. Yakni menurunkan kurva pertumbuhan Covid-19, menjaga ketahanan pangan masyarakat dan menurunkan angka gizi buruk, mendorong roda perekonomian bangkit kembali, dan sekaligus menurunkan angka kejahatan.

Program itu didesain dalam bentuk Lomba Kampung Sehat: Nurut Tatanan Baru. Lomba ini diikuti 1.136 desa, dan akan berlangsung sampai tiga bulan ke depan. Program ini juga sebagai respon dari TR Kapolri yang memerintahkan setiap Polda melakukan penanganan terhadap Covid-19 di bidang kesehatan, keamanan, dan sosial ekonomi. Dalam TR-nya, Kapolri meminta yang dikedepankan adalah soft approach yang menjadi stimulan warga untuk menaati protokol pencegahan.

“Kenapa berbentuk lomba? ’Memang sengaja seperti itu. Karena lomba adalah cara tercepat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,” kata Kapolda NTB Irjen Pol M Iqbal,” saat membuka Launching Lomba Kampung Sehat, Jumat (19/6/2020).

Mantan Kadiv Humas Polri ini menyadari intervensi sebaik apa pun, tak akan berhasil jika masyarakat tidak terlibat. Dengan lomba, mereka akan menyusun sendiri protokol terbaik sesuai dengan lingkungannya.

Iqbal menambahkan bahwa inisiatifnya ini mendapat dukungan penuh dari Pemprov NTB dan TNI. ’’Sejak awal, komunikasi sudah terjalin baik. Dan semuanya satu visi untuk menangani pandemi ini bersama-sama,’’ terangnya.

Dia optimistis kombinasi sinergi lembaga vertikal dengan partisipasi masyarakat bisa memberikan perbedaan dalam penanganan Covid-19 di NTB. Menurut mantan Kapolrestabes Surabaya itu, lomba juga memberikan keleluasaan kepada tiap-tiap desa untuk menyusun protokol yang dianggap terbaik sesuai wilayahnya. ’’Kami hanya memberikan guidelines. Bahwa tiap desa harus mempunyai protokol di bidang kesehatan, di bidang sosial kemasyarakatan, di bidang ekonomi, dan di bidang keamanan,’’ ucapnya.
(alf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0775 seconds (0.1#10.140)