Megawati Dijuluki Ibu Penegak Konstitusi, Ini Alasannya

Jum'at, 22 April 2022 - 05:29 WIB
loading...
Megawati Dijuluki Ibu...
Setelah Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur tak lagi menjabat Presiden RI, tampuk kepemimpinan kemudian dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Setelah Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur tak lagi menjabat Presiden RI, tampuk kepemimpinan kemudian dilanjutkan oleh Megawati Soekarnoputri yang saat itu menjabat Wakil Presiden (Wapres).

Baca Juga: Megawati
Baca juga: Fahri Hamzah Sarankan Jokowi Kejar Julukan Bapak Rekonsiliasi

Pelantikan itu juga menandai berakhirnya masa jabatan Gus Dur sebagai presiden setelah proses pemakzulan. Kemudian pada 9 Agustus 2001, Megawati mengumumkan Kabinet Gotong Royong.

Pada 26 Juli 2001, posisi Wakil Presiden yang ditinggalkan Megawati, diisi oleh politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Hamzah Haz. Kepemimpinan berakhir pada 20 Oktober 2004.

Seperti dikutip dari laman resmi Instagram Kementerian Setneg @kemensetneg.ri, Jumat (22/4/2022), Megawati Soekarnoputri diberi julukan Ibu Penegak Konstitusi. Ada dua hal yang menyebabkan Megawati diberi julukan tersebut.

Pertama, Megawati tercatat sebagai Presiden wanita pertama di Indonesia dan pencetus berdirinya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). KPK edisi pertama saat itu Taufiequrachman Ruki, seorang alumni Akademi Kepolisian (Akpol) 1971.

KPK didirikan berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 mengenai Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Dalam pelaksanaan tugasnya, KPK berpedoman kepada lima asas, yaitu kepastian hukum, keterbukaan, akuntabilitas, kepentingan umum, dan proporsionalitas.

Kedua, tak hanya melahirkan KPK, pada 2004, Megawati juga menyiapkan sistem pemilu langsung pertama kali. Di mana masyarakat Indonesia dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden, di samping memilih calon anggota legislatif.

Di Pilpres 2004, Megawati kembali maju dengan berpasangan KH Hasyim Muzadi. Namun dalam pesta rakyat yang digelar secara langsung alias dipilih rakyat ini, Mega-Hasyim oleh pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)-Jusuf Kalla (JK).

Pasangan SBY-JK meraih 69.266.350 suara (60,62%), sementara Megawati-Hasyim meraih 44.990.704 suara (39,38%).

Dalam konteks masa jabatan presiden, Megawati yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menegaskan penolakannya masa jabatan presiden diperpanjang.

Penegasan Megawati ini disampaikan oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto. "Ibu Megawati patuh pada konstitusi," kata Hasto dikutip pada Rabu (12/1/2022).

Hasto mengungkapkan, Megawati konsisten dengan aturan masa jabatan presiden sebanyak dua periode sebagaimana tercantum dalam UUD 1945. Menurutnya, itu mekanisme secara periodik yang dijalankan sebagai perintah konstitusi.

"Jadi memang tidak ada perpanjangan masa jabatan presiden, karena konstitusi telah mengatur secara tegas dua periode," ucap Hasto.

Hasto menuturkan, sikap itu sesuai dengan apa yang dilakukan Megawati saat menjabat sebagai presiden. Ketika itu, Megawati melaksanakan pemilihan umum pada 2004 secara demokratis.
(maf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Anies, Ganjar, hingga...
Anies, Ganjar, hingga Megawati Hadiri Pengukuhan Pengurus DPP Hanura
7 Fakta Dokumen Rahasia...
7 Fakta Dokumen Rahasia Titipan Hasto Kristiyanto yang Dititipkan ke Petinggi PDIP
Megawati Tulis Surat...
Megawati Tulis Surat Dukacita atas Wafatnya Paus Fransiskus
Hari Kartini, Megawati...
Hari Kartini, Megawati Tegaskan Perempuan Bukan Makhluk yang Harus Tunduk dalam Diam
Megawati: Perempuan...
Megawati: Perempuan adalah Tiang Negara, jika Rapuh, Tergulinglah Masa Depan Bangsa
Internal PDIP Solid...
Internal PDIP Solid Jelang Kongres, Yasonna: Mana Ada Beda-beda Sikap
Sinyal Pertemuan Lanjutan...
Sinyal Pertemuan Lanjutan Prabowo dan Megawati, Gerindra: Itu Suatu yang Baik!
Banyak Kader PDIP Minta...
Banyak Kader PDIP Minta Megawati Jadi Ketum Lagi
Megawati Nonton Drama...
Megawati Nonton Drama Teater Sejarah Soekarno dan Imam Al Bukhari di Gedung Kesenian Jakarta
Rekomendasi
Hasil MotoGP Spanyol...
Hasil MotoGP Spanyol 2025: Alex Marquez Juara untuk Pertama Kalinya!
Budaya Nikah ala Sasak...
Budaya Nikah ala Sasak Ditampilkan di Halalbihalal Masyarakat Lombok Diaspora
Suzuki Akui Penjualan...
Suzuki Akui Penjualan Mobil Hybrid Kalah dari Listrik
Berita Terkini
Ada Produk Haram Berlabel...
Ada Produk Haram Berlabel Halal, MUI Dorong Tingkatkan Pengawasan
39 menit yang lalu
Ketum FSP-RTMM Dorong...
Ketum FSP-RTMM Dorong Gaungkan Lagi Gerakan Cinta Produk Indonesia
52 menit yang lalu
Anggota DPR Terkejut...
Anggota DPR Terkejut Penahanan Kades Kohod Ditangguhkan
2 jam yang lalu
Ketua DPP Perindo: Kerja...
Ketua DPP Perindo: Kerja Keras dan Prestasi Jadi Kunci Peran Perempuan di Politik
2 jam yang lalu
Ledakan Dahsyat Guncang...
Ledakan Dahsyat Guncang Pelabuhan Iran, Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
2 jam yang lalu
Wamensesneg Ungkap Tujuan...
Wamensesneg Ungkap Tujuan Video Monolog Wapres Gibran: Supaya Tak Ada Lagi Informasi Bias
4 jam yang lalu
Infografis
Ini Alasan Mengapa Tanaman...
Ini Alasan Mengapa Tanaman Ganja Harus Ditanam di Ketinggian
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved