Mendagri Minta Pemda Tinggalkan Pola Konvesional dalam Pengelolaan Sampah

Minggu, 17 April 2022 - 17:57 WIB
loading...
Mendagri Minta Pemda Tinggalkan Pola Konvesional dalam Pengelolaan Sampah
Mendagri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah dan masyarakat meninggalkan pola lama dalam pengelolaan sampah. Foto/istimewa
A A A
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) dan masyarakat meninggalkan pola lama dalam pengelolaan sampah.

Hal itu disampaikan Tito saat peluncuran gerakan Inovasi Langsung Tuntaskan Sampah (#GilasSampah) di Pantai Jerman, Kabupaten Badung, Bali, pada Minggu ini (17/4/2022).

Gerakan untuk membangun kesadaran masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Bali ini diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Ditjen Bina Adwil Kemendagri).



Peluncuran #GilasSampah yang dihadiri Mendagri Tito Karnavian, Gubernur Bali I Wayan Koster, para pejabat daerah se-provinsi Bali, dan komunitas pecinta lingkungan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Indonesia International Waste Expo (IIWAS) dengan tema “Sampah Dipilah Itu Duit” yang akan berlangsung hingga Rabu 20 April 2022.

Dalam sambutannya, Tito Karnavian mengaku terkesan dengan Tri Hita Karana, sebuah kearifan lokal yang diangkat sebagai salah satu dasar pelaksanaan kegiatan tersebut. Tri Hita Karana merupakan falsafah hidup tangguh yang menekankan pada tiga hubungan harmonis sebagai kunci kebahagian. Ketiganya itu adalah hubungan dengan sesama manusia, hubungan dengan alam sekitar, dan hubungan dengan Tuhan.



”Bali dikenal dengan keindahan alam, terutama pantai dan budayanya. Keindahan alam ini perlu dipelihara bersama, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Apalagi Bali merupakan tujuan destinasi wisata dunia. Namun, keindahan alam dan citra Bali sempat tercoreng saat menyebarnya video wisatawan asal Inggris Rich Horner yang menyelam di Nusa Penida,” ucapnya.

Dalam video yang beredar, saat berada di dalam laut Horner di kelilingi sampah plastik. Suara keprihatian dari berbagai pihak pun muncul. Pencemaran dan banyaknya sampah plastik di laut Bali harus menjadi perhatian serius pemerintah dan masyarakat. Tito menuturkan pertambahan jumlah penduduk dan gaya hidup masyarakat yang terus berkembang menyebabkan meningkatnya jumlah dan jenis sampah.

Berdasarkan data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN) 2021, total sampah dari 235 kabupaten/kota di seluruh Indonesia mencapai 26,5 juta ton per tahun. “Sampah yang bersumber dari rumah tangga mendominasi, yaitu sebesar 39,41%. Disusul oleh sektor perniagaan 23,09% dan pasar 13,32%. Sedangkan, untuk komposisi sampah berdasarkan jenisnya, yang pertama, organic sebesar 54,1% dan nonorganik 38,65%, dan lainnya 7,25%,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3375 seconds (0.1#10.140)