Soal Konflik Ukraina-Rusia, Pengurus MUI Berharap Perang Segera Berhenti

Jum'at, 15 April 2022 - 15:11 WIB
loading...
Soal Konflik Ukraina-Rusia,...
Wakil Sekretaris Komisi Pengkajian MUI Robi Nurhadi (tengah) saat Konferensi Dakwah Internasional bersama Syaikh Ahmad Tamim, Mufti Ukraina (kiri) dan Syaikh Salim Alwan, Mufti Australia (kanan). Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, seperti dilansir Kedutaan Besar Rusia, menyatakan bahwa dunia Islam termasuk umat Islam Indonesia mendukung Rusia bertarung melawan Ukraina. Hal ini pun direspons Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Baca juga: Peta Serangan Rusia ke Ukraina

Wakil Sekretaris Komisi Pengkajian MUI Pusat, Robi Nurhadi mengatakan, umat Islam Indonesia sangat menghormati nyawa manusia untuk dijaga, dan bukan untuk dibunuh dengan alasan yang tidak sesuai ajaran Islam.



"Dalam Islam, membunuh satu orang sama dengan membunuh satu dunia, dikarenakan hilangnya satu nyawa menghilangkan keturunan dari orang yang dibunuh," kata Robi dalam keterangannya, Jumat (15/4/2022).

Robi yang juga Kepala Pusat Penelitian Pascasarjana Universitas Nasional menjelaskan, tidak ada ormas-ormas Islam di Indonesia yang mendukung invasi Rusia ke Ukraina.

"Silakan lihat bagaimana sikap MUI, Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan ormas-ormas Islam yang besar lainnya, adakah mereka mendukung seperti yang disampaikan Kadyrov?" ungkap Robi.

"Umat Islam Indonesia tidak akan mendukung operasi militer khusus Rusia ke Ukraina karena bertentangan dengan ajaran Islam, dan bertentangan dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945," tambahnya.

Sementara, soal sikap Indonesia yang memutuskan abstain dalam pemungutan suara Resolusi di Majelis Umum PBB, terkait penangguhan Rusia dari Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) belum lama ini, menurut Robi, bukanlah menunjukkan dukungan, melainkan sikap kehatian-hatian dalam menjaga kepentingan nasional Indonesia di dunia internasional.

"Indonesia konsen mengeskalasi perdamaian, bukan mengeskalasi konflik antara Rusia dan Ukraina," ujar Robi Nurhadi.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1538 seconds (0.1#10.140)