Ade Armando Dihajar Massa, Denny Siregar: Barbar, Beraninya Keroyokan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pegiatan media sosial, Ade Armando babak belur dikeroyok massa di tengah demo 11 April 2022 di depan Gedung DPR, Jakarta, Senin (11/4/2022). Selain dipukuli, celananya juga dilucuti oleh para pengeroyok.
Denny Siregar , aktivis medsos yang juga rekan Ade Armando, mengatakan bahwa kedatangan koleganya ke lokasi demo mahasiswa adalah untuk memberikan dukungan kepada peserta aksi yang menolak perpanjangan jabatan presiden 3 periode. Namun, karena ada penyusup, akhirnya massa terprovokasi.
"Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahasiswa tolak Jokowi 3 periode. Gua juga dr awal menolak. Tapi krn kesusupan kadrun, akhirnya di provokasi. Sudah dipantau yang keroyok bukan mahasiswa, tapi kadrun yg teriak2, "Halal darahnya.." tulis Denny Siregar di akun Twitternya, Senin (11/4/2022).
Menurutnya, insiden yang menimpa Ade Armando mirip dengan pengeroyokan suporter Persija Haringa Sirla pada 23 Agustus 2018. Haringa Sirla datang ke Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk memberikan dukungan kepada Persija yang bertanding melawan Persib, malah tewas dikeroyok massa.
"Pengecut. Barbar. Beraninya keroyokan," cuit Denny Siregar.
Denny menyatakan kondisi Ade Armando selamat. Ia juga telah menandai orang-orang yang diduga memukuli Ade Armando melalui rekaman video yang beredar.
Baca juga: Profil Ade Armando, Dosen UI yang Babak Belur Dihajar Massa Demo 11 April
"Bang Ade aman dan tidak apa2. Wajah2 sudah ditandai dan tinggal dijemput di rumah. Lebaran di penjara," tulis Denny.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan menyatakan, sudah ada beberapa provokator yang dicokok. Namun, dia belum merinci jumlahnya.
"Sudah beberapa kami amankan. Saya belum bisa sampaikan secara detail," ujarnya kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu mengatakan, Ade dipukul oleh massa aksi. Dia memastikan Ade bukan dipukul aparat yang mengawal demo depan DPR/MPR RI. Malah, kata dia, polisi yang mengevakuasi Ade. Hingga kini, Ade masih dirawat di rumah sakit. "Mengalami pemukulan tetapi bukan oleh petugas, oleh massa aksi," katanya.
Denny Siregar , aktivis medsos yang juga rekan Ade Armando, mengatakan bahwa kedatangan koleganya ke lokasi demo mahasiswa adalah untuk memberikan dukungan kepada peserta aksi yang menolak perpanjangan jabatan presiden 3 periode. Namun, karena ada penyusup, akhirnya massa terprovokasi.
"Ade Armando datang untuk memberikan dukungan mahasiswa tolak Jokowi 3 periode. Gua juga dr awal menolak. Tapi krn kesusupan kadrun, akhirnya di provokasi. Sudah dipantau yang keroyok bukan mahasiswa, tapi kadrun yg teriak2, "Halal darahnya.." tulis Denny Siregar di akun Twitternya, Senin (11/4/2022).
Menurutnya, insiden yang menimpa Ade Armando mirip dengan pengeroyokan suporter Persija Haringa Sirla pada 23 Agustus 2018. Haringa Sirla datang ke Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) untuk memberikan dukungan kepada Persija yang bertanding melawan Persib, malah tewas dikeroyok massa.
"Pengecut. Barbar. Beraninya keroyokan," cuit Denny Siregar.
Denny menyatakan kondisi Ade Armando selamat. Ia juga telah menandai orang-orang yang diduga memukuli Ade Armando melalui rekaman video yang beredar.
Baca juga: Profil Ade Armando, Dosen UI yang Babak Belur Dihajar Massa Demo 11 April
"Bang Ade aman dan tidak apa2. Wajah2 sudah ditandai dan tinggal dijemput di rumah. Lebaran di penjara," tulis Denny.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Endra Zulpan menyatakan, sudah ada beberapa provokator yang dicokok. Namun, dia belum merinci jumlahnya.
"Sudah beberapa kami amankan. Saya belum bisa sampaikan secara detail," ujarnya kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Mantan Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan itu mengatakan, Ade dipukul oleh massa aksi. Dia memastikan Ade bukan dipukul aparat yang mengawal demo depan DPR/MPR RI. Malah, kata dia, polisi yang mengevakuasi Ade. Hingga kini, Ade masih dirawat di rumah sakit. "Mengalami pemukulan tetapi bukan oleh petugas, oleh massa aksi," katanya.
(abd)