Alasan Mengapa Demo Mahasiswa 11 April 2022 Menyasar Istana, Ini Kata Pengamat Politik
loading...
A
A
A
Hal aneh lainnya, kata Pahrudin, ada di jabatan baru yang diberikan kepada Luhut Binsar Pandjaitan. "Ada jabatan baru dari Pak Luhut. Di situ ada kontradiksi, konsistensi sikap Presiden yang disebut tidak suka dengan bawahannya menteri yang mewacanakan isu tiga periode tersebut. Isu ini akan tetap mengerucutnya ke pemerintah," kata Pahrudin.
Ia menekankan para mahasiswa yang akan melakukan aksi demonstrasi menuntut kepastian dari Presiden Jokowi untuk mengucapkan hanya akan menjabat dua periode. "Tidak ada penegasan dari seorang presiden, kita butuhnya penegasan. Kalau ini terkesan belum menyampaikan ketegasannya. Itulah penyebab rencana aksi mahasiswa 11 April ke Istana bukan ke DPR," kata Pahrudin.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan aksi mahasiswa melakukan demonstrasi itu pasti politis dalam arti gerakan massa dalam jumlah banyak. "Tujuannya jelas menekan pemerintah dan DPR untuk tidak main-main dengan urusan jabatan presiden 3 periode," kata Adi Prayitno.
Ia menjelaskan aksi demo ke Istana tentu juga politis dengan pesan sederhana agar Presiden Jokowi tegas menolak jabatan 3 periode. "Karena objek 3 periode itu presiden, bukan DPR. Aksi demonstrasi BEM juga harus ke Senayan karena pintu amandemen dilakukan oleh MPR. Tekan DPR/MPR agar tidak main-main dengan jabatan presiden," kata Adi Prayitno.
Ia menekankan para mahasiswa yang akan melakukan aksi demonstrasi menuntut kepastian dari Presiden Jokowi untuk mengucapkan hanya akan menjabat dua periode. "Tidak ada penegasan dari seorang presiden, kita butuhnya penegasan. Kalau ini terkesan belum menyampaikan ketegasannya. Itulah penyebab rencana aksi mahasiswa 11 April ke Istana bukan ke DPR," kata Pahrudin.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menyebutkan aksi mahasiswa melakukan demonstrasi itu pasti politis dalam arti gerakan massa dalam jumlah banyak. "Tujuannya jelas menekan pemerintah dan DPR untuk tidak main-main dengan urusan jabatan presiden 3 periode," kata Adi Prayitno.
Ia menjelaskan aksi demo ke Istana tentu juga politis dengan pesan sederhana agar Presiden Jokowi tegas menolak jabatan 3 periode. "Karena objek 3 periode itu presiden, bukan DPR. Aksi demonstrasi BEM juga harus ke Senayan karena pintu amandemen dilakukan oleh MPR. Tekan DPR/MPR agar tidak main-main dengan jabatan presiden," kata Adi Prayitno.
(abd)