Bank Dunia Puji BUMN, Erick: Ini Sejalan dengan Program Transformasi Kita
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi laporan Bank Dunia yang mengakui peran penting Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam perekonomian negara berkembang.
Sebab, BUMN tampil dalam garda terdepan selama pandemi sebagai akselerator membantu perekonomian masyarakat dan negara. "Dalam laporan Bank Dunia disebutkan pandemi Covid-19 mendorong urgensi reformasi BUMN. Selama dua dekade terakhir, BUMN telah menjadi salah satu perusahaan multinasional terbesar dan paling cepat berkembang," ujar Erick di Jakarta, Jumat (8/4/2022).
Erick menilai catatan tersebut selaras dengan agenda transformasi BUMN. Erick mengatakan pandemi menjadi momentum bagi BUMN untuk melakukan akselerasi transformasi. Bagi Erick, pandemi mendorong perubahan model bisnis dan digitalisasi menjadi lebih cepat. "BUMN pun harus adaptif dan berubah, baik dari transformasi bisnis hingga human capital. Kalau tidak berubah, pasti akan tertinggal," ucap Erick.
Berdasarkan data dari IMF, kata Erick, posisi BUMN kian penting dalam peta perusahaan-perusahaan di dunia dalam 10 tahun terakhir. Pun dengan Indonesia, BUMN merupakan sepertiga kekuatan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, Erick terus mendorong BUMN dapat terus meningkatkan kinerja agar memiliki kontribusi besar dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Erick mengatakan upaya perubahan BUMN telah terwujud dalam sejumlah program transformasi bisnis hingga human capital. Erick menyebut transformasi yang dijalankan mulai membuahkan hasil positif dengan kenaikan laba bersih BUMN secara konsolidasi. Tak hanya itu, BUMN juga berkontribusi terhadap pasar bursa Indonesia yang mana 10 BUMN memiliki total valuasi hingga Rp1.907 triliun.
"Alhamdulillah laba bersih BUMN itu hanya Rp13 triliun pada 2020 dan melalui transformasi yang profesional dan transparan, sekarang laba bersih BUMN sudah mencapai Rp90 triliun di 2021 Ini tentu pencapaian yang luar biasa dan harus terus ditingkatkan," lanjut Erick.
Erick mengatakan kinerja positif BUMN akan berdampak baik bagi negara yang tengah memerlukan tambahan dana di luar pajak. Erick menyampaikan BUMN secara konsolidasi telah memberikan kontribusi sebesar Rp377 triliun pada 2020 kepada negara dalam bentuk pajak, dividen, dan PNBP.
Sebab, BUMN tampil dalam garda terdepan selama pandemi sebagai akselerator membantu perekonomian masyarakat dan negara. "Dalam laporan Bank Dunia disebutkan pandemi Covid-19 mendorong urgensi reformasi BUMN. Selama dua dekade terakhir, BUMN telah menjadi salah satu perusahaan multinasional terbesar dan paling cepat berkembang," ujar Erick di Jakarta, Jumat (8/4/2022).
Erick menilai catatan tersebut selaras dengan agenda transformasi BUMN. Erick mengatakan pandemi menjadi momentum bagi BUMN untuk melakukan akselerasi transformasi. Bagi Erick, pandemi mendorong perubahan model bisnis dan digitalisasi menjadi lebih cepat. "BUMN pun harus adaptif dan berubah, baik dari transformasi bisnis hingga human capital. Kalau tidak berubah, pasti akan tertinggal," ucap Erick.
Berdasarkan data dari IMF, kata Erick, posisi BUMN kian penting dalam peta perusahaan-perusahaan di dunia dalam 10 tahun terakhir. Pun dengan Indonesia, BUMN merupakan sepertiga kekuatan ekonomi bangsa. Oleh karena itu, Erick terus mendorong BUMN dapat terus meningkatkan kinerja agar memiliki kontribusi besar dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi.
Erick mengatakan upaya perubahan BUMN telah terwujud dalam sejumlah program transformasi bisnis hingga human capital. Erick menyebut transformasi yang dijalankan mulai membuahkan hasil positif dengan kenaikan laba bersih BUMN secara konsolidasi. Tak hanya itu, BUMN juga berkontribusi terhadap pasar bursa Indonesia yang mana 10 BUMN memiliki total valuasi hingga Rp1.907 triliun.
"Alhamdulillah laba bersih BUMN itu hanya Rp13 triliun pada 2020 dan melalui transformasi yang profesional dan transparan, sekarang laba bersih BUMN sudah mencapai Rp90 triliun di 2021 Ini tentu pencapaian yang luar biasa dan harus terus ditingkatkan," lanjut Erick.
Erick mengatakan kinerja positif BUMN akan berdampak baik bagi negara yang tengah memerlukan tambahan dana di luar pajak. Erick menyampaikan BUMN secara konsolidasi telah memberikan kontribusi sebesar Rp377 triliun pada 2020 kepada negara dalam bentuk pajak, dividen, dan PNBP.