2 April Hilal Sudah Tinggi, BMKG Klarifikasi Viral Koreksi Data Hisab-Rukyat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Koreksi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) atas data perhitungan astronomi bulan baru (hilal) 1 Ramadhan 1443 Hijriyah masih beredar lewat aplikasi perpesanan. Dalam konten yang beredar, disertakan tautan berita terverifikasi soal kegiatan koreksi data hisab-rukyat oleh BMKG.
Narasi yang tertulis seolah-olah BMKG membenarkan bahwa puasa Ramadhan dimulai pada 2 April 2022. “Hilal Terlihat 2 April di 10 Lokasi, BMKG: Untuk Koreksi Data Hisab. Jadi faktanya 1 Ramadhan ya Sabtu tgl 2 April.......! Udah lewat baru koreksi, Begitulah kalau Menagnya rada rada...,” begitu bunyi pesan yang beredar tersebut.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono pun memberikan klarifikasi. Dia mengakui bahwa BMKG memang membuat koreksi untuk kebutuhan internal. Tetapi narasi yang menyertai data koreksi tersebut bukan dari BMKG.
Rahmat mengatakan, jika hilal tampak pada 2 April, bukan berarti puasa dilakukan pada hari yang sama. Dia mengatakan, proses hisab-rukyat oleh BMKG pada 2 April dilakukan untuk melakukan cek dan ricek atau kalibrasi terhadap data astronomi dan dicocokkan dengan melihat bulan langsung.
“Tanggal 2 April kita tetap melakukan pemantauan hilal untuk mengoreksi data kita sendiri. Tanggal 2 Maghrib dilakukan, artinya keduanya nampak betul hilal pada Maghrib sudah tinggi, sudah 11 derajat lebih, ada yang 12 derajat di beberapa lokasi,” kata Rahmat dikutip dari keterangan yang diterima, Jumat (8/4/2022).
“Itu artinya tanggal 2 April nampak, 3 April wajib puasa. Orangnya (penyebar pesan berantai) gak paham, dianggapnya hilal nampak tanggal 2 sehingga tanggal 2-nya puasa, bukan begitu,” katanya.
“Kalau hilalnya nampak tanggal 1 maka tanggal 2-nya puasa. Karena hilal tidak nampak tanggal 1, maka tanggal 2 tidak puasa”, kata Rahmat.
Ia mengatakan penampakan hilal pada 2 April memperkuat keputusan Menteri Agama bahwa 1 Ramadhan 1423 Hijriyah jatuh pada tanggal 3 April 2022.
Narasi yang tertulis seolah-olah BMKG membenarkan bahwa puasa Ramadhan dimulai pada 2 April 2022. “Hilal Terlihat 2 April di 10 Lokasi, BMKG: Untuk Koreksi Data Hisab. Jadi faktanya 1 Ramadhan ya Sabtu tgl 2 April.......! Udah lewat baru koreksi, Begitulah kalau Menagnya rada rada...,” begitu bunyi pesan yang beredar tersebut.
Kepala Pusat Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu BMKG Rahmat Triyono pun memberikan klarifikasi. Dia mengakui bahwa BMKG memang membuat koreksi untuk kebutuhan internal. Tetapi narasi yang menyertai data koreksi tersebut bukan dari BMKG.
Rahmat mengatakan, jika hilal tampak pada 2 April, bukan berarti puasa dilakukan pada hari yang sama. Dia mengatakan, proses hisab-rukyat oleh BMKG pada 2 April dilakukan untuk melakukan cek dan ricek atau kalibrasi terhadap data astronomi dan dicocokkan dengan melihat bulan langsung.
“Tanggal 2 April kita tetap melakukan pemantauan hilal untuk mengoreksi data kita sendiri. Tanggal 2 Maghrib dilakukan, artinya keduanya nampak betul hilal pada Maghrib sudah tinggi, sudah 11 derajat lebih, ada yang 12 derajat di beberapa lokasi,” kata Rahmat dikutip dari keterangan yang diterima, Jumat (8/4/2022).
“Itu artinya tanggal 2 April nampak, 3 April wajib puasa. Orangnya (penyebar pesan berantai) gak paham, dianggapnya hilal nampak tanggal 2 sehingga tanggal 2-nya puasa, bukan begitu,” katanya.
“Kalau hilalnya nampak tanggal 1 maka tanggal 2-nya puasa. Karena hilal tidak nampak tanggal 1, maka tanggal 2 tidak puasa”, kata Rahmat.
Ia mengatakan penampakan hilal pada 2 April memperkuat keputusan Menteri Agama bahwa 1 Ramadhan 1423 Hijriyah jatuh pada tanggal 3 April 2022.