Kota Cerdas dan Berkelanjutan Harus Jadi Konsep Pengembangan IKN
loading...
A
A
A
DEPOK - Guru Besar Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) Mohammed Ali Berawi mengatakan rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) harus bisa diwujudkan dalam bentuk kota yang cerdas dan berkelanjutan. Menurutnya, pengembangan kota baru membutuhkan perencanaan komprehensif yang mampu menjawab tantangan laju urbanisasi.
Ali mengatakan, perkembangan teknologi menjadi alat untuk menciptakan kota cerdas sebagai solusi permasalahan urban melalui penerapan inovasi teknologi perkotaan. "Pendekatan berkelanjutan juga penting dilakukan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan di masa depan melalui penggunaan sumber daya yang berkelanjutan," katanya seusai dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap UI, Selasa (29/3/2022).
Pengembangan kota cerdas untuk IKN bertujuan untuk menghasilkan kota yang berketahanan dan berkelanjutan dengan menghasilkan pelayanan kota yang lebih baik termasuk dari sisi transportasi, sumber daya air, pembuangan limbah hingga kesehatan. Kota cerdas dapat meningkatkan kemampuan kota untuk menggunakan sumber daya secara efisien, membuat transportasi umum lebih atraktif, dan mengalokasikan sumber daya secara tepat.
"Artinya, konsep kota cerdas berkontribusi dalam pembentukan lingkungan terbangun dengan kualitas tinggi, sehat dan regeneratif. Ini dimodelkan berdasarkan circular economy dan dengan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan," ucapnya.
Nantinya IKN diharapkan mampu merepresentasikan kemajuan bangsa yang unggul dan katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia. Menurutnya, IKN merupakan perwujudan konsep pembangunan ekonomi sentris dengan membangun dan menyebarkan pusat produktivitas dan kegiatan ekonomi. Dari berbagai penelitian, kata dia, nilai tambah dalam proyek infrastruktur menghasilkan penambahan pendapatan.
"Efisiensi dan efektivitas pembiayaan serta penciptaan nilai tambah proyek perlu menjadi dasar perencanaan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengoptimalisasi ketersediaan dan keterbatasan pendanaan pembanguna infrastruktur Indonesia," ujarnya.
Dia juga mengatakan, dalam Presidensi G20 ini diharapkan dapat terwujud transfer teknologi sehingga bermanfaat terhadap rencana pengembangan IKN. Transfer pengetahuan juga diperlukan sebagai upaya mencari jalan keluar teknologi berkelanjutan dalam perencanaan dan pengembangan proyek tersebut.
"Sebagai suatu proses kolaboratif yang menghubungkan semua aspek teknologi, pengetahuan, proses dan hasil produk salah satu strategi utama kesuksesan untuk model kemitraan adalah pengelolaan isu lintas budaya antarpihak terlibat, karena ini dapat mempengaruhi kualitas kolaborasi dan efektivitas proses pembelajaran transformasional yang menjadi dasar keberhasilan transfer pengetahuan dan teknologi," pungkasnya.
Ali mengatakan, perkembangan teknologi menjadi alat untuk menciptakan kota cerdas sebagai solusi permasalahan urban melalui penerapan inovasi teknologi perkotaan. "Pendekatan berkelanjutan juga penting dilakukan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan di masa depan melalui penggunaan sumber daya yang berkelanjutan," katanya seusai dikukuhkan sebagai Guru Besar Tetap UI, Selasa (29/3/2022).
Pengembangan kota cerdas untuk IKN bertujuan untuk menghasilkan kota yang berketahanan dan berkelanjutan dengan menghasilkan pelayanan kota yang lebih baik termasuk dari sisi transportasi, sumber daya air, pembuangan limbah hingga kesehatan. Kota cerdas dapat meningkatkan kemampuan kota untuk menggunakan sumber daya secara efisien, membuat transportasi umum lebih atraktif, dan mengalokasikan sumber daya secara tepat.
"Artinya, konsep kota cerdas berkontribusi dalam pembentukan lingkungan terbangun dengan kualitas tinggi, sehat dan regeneratif. Ini dimodelkan berdasarkan circular economy dan dengan dampak positif secara keseluruhan terhadap lingkungan," ucapnya.
Nantinya IKN diharapkan mampu merepresentasikan kemajuan bangsa yang unggul dan katalis peningkatan peradaban manusia Indonesia. Menurutnya, IKN merupakan perwujudan konsep pembangunan ekonomi sentris dengan membangun dan menyebarkan pusat produktivitas dan kegiatan ekonomi. Dari berbagai penelitian, kata dia, nilai tambah dalam proyek infrastruktur menghasilkan penambahan pendapatan.
"Efisiensi dan efektivitas pembiayaan serta penciptaan nilai tambah proyek perlu menjadi dasar perencanaan pembangunan infrastruktur dalam upaya mengoptimalisasi ketersediaan dan keterbatasan pendanaan pembanguna infrastruktur Indonesia," ujarnya.
Dia juga mengatakan, dalam Presidensi G20 ini diharapkan dapat terwujud transfer teknologi sehingga bermanfaat terhadap rencana pengembangan IKN. Transfer pengetahuan juga diperlukan sebagai upaya mencari jalan keluar teknologi berkelanjutan dalam perencanaan dan pengembangan proyek tersebut.
"Sebagai suatu proses kolaboratif yang menghubungkan semua aspek teknologi, pengetahuan, proses dan hasil produk salah satu strategi utama kesuksesan untuk model kemitraan adalah pengelolaan isu lintas budaya antarpihak terlibat, karena ini dapat mempengaruhi kualitas kolaborasi dan efektivitas proses pembelajaran transformasional yang menjadi dasar keberhasilan transfer pengetahuan dan teknologi," pungkasnya.
(zik)