Ini Jenis Olahraga yang Disarankan Dokter Reisa Selama Pandemi COVID-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Olahraga teratur merupakan salah satu cara untuk menjaga kesehatan tubuh. Lalu, jenis olahraga apa yang disarankan selama masa pandemi virus corona jenis baru, COVID-19?
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas COVID-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang selama masa pandemi COVID-19 . Jenis olahraga berat, untuk sementara tidak disarankan untuk dilakukan karena tubuh membutuhkan waktu untuk bisa kembali ke kondisi normal atau fit.
"Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan kalau kita berolahraga ringan. Dan hal ini akan membuat kita lebih berisiko terinfeksi," katanya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (17/6/2020).( )
Reisa menegaskan bahwa tujuan berolahraga adalah untuk menyehatkan badan. Namun di masa pandemi corona, perlu diperhatikan tingkat kebugaran dan risiko kesehatannya. "Ketika kita sudah memutuskan melakukan suatu jenis olahraga tertentu, maka pertama pastikan unsur keamanan dari COVID-19 tentunya," katanya.
Menurutnya, jika merasa berolahraga di luar rumah tidak aman karena banyak kerumunan orang atau wilayah sekitar sedang merebak wabah penyakit, maka disarankan sebaiknya berolahraga di rumah.
Banyak opsi yang bisa dipilih untuk berolahraga di dalam rumah. "Misalnya dengan gerakan-gerakan tanpa alat seperti senam SKJ, zumba, yoga dan lain-lain. Atau menggunakan barang-barang yang bisa kita temukan di sekitar rumah. Seperti memanfaatkan kursi, botol air minum, tangga dan sebagainya," katanya.(
)
Namun, jika ingin berolahraga sambil melepas penat di luar rumah, maka harus mempertimbangkan keamanannya. "Unsur keamanan yang paling utama. Tentunya keamanan di sini adalah berkaitan dengan penularan virus COVID-19 ," kata Reisa.
Reisa mengingatkan, virus corona dapat menular melalui droplet atau percikan air liur. Karena itu, usahakan tetap jaga jarak aman dengan orang lain. "Terutama kalau kita tidak bisa menggunakan masker ketika berolahraga. Padahal protokol kesehatan utama kita kalau berada di ruang publik dan berdekatan dengan orang lain, kita wajib menggunakan masker," katanya.
"Dengan begitu kita bisa kenali risiko diri sendiri dan kenali risiko lingkungan kita, baru kita bisa memutuskan untuk berolahraga menggunakan masker atau tidak ketika berada di luar rumah," katanya.
Reisa mengingatkan kembali tujuan berolahraga yakni untuk menyehatkan badan. Jangan dijadikan alasan untuk berkumpul tanpa melaksanakan disiplin ketat dalam protokol kesehatan.
"Tujuannya adalah untuk menyehatkan badan atau tujuan berbeda? Hanya ingin bertemu dan berkumpul dengan teman atau kerabat? Saudara-saudari, tolong ingat praktikkan protokol kesehatan selalu. Terutama ketika kita berada di luar rumah, hindari kerumunan. Hanya pergi ke tujuan yang sangat penting dan langsung pulang kembali," katanya.
Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas COVID-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan olahraga dengan intensitas ringan hingga sedang selama masa pandemi COVID-19 . Jenis olahraga berat, untuk sementara tidak disarankan untuk dilakukan karena tubuh membutuhkan waktu untuk bisa kembali ke kondisi normal atau fit.
"Proses ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan kalau kita berolahraga ringan. Dan hal ini akan membuat kita lebih berisiko terinfeksi," katanya di Media Center Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Rabu (17/6/2020).( )
Reisa menegaskan bahwa tujuan berolahraga adalah untuk menyehatkan badan. Namun di masa pandemi corona, perlu diperhatikan tingkat kebugaran dan risiko kesehatannya. "Ketika kita sudah memutuskan melakukan suatu jenis olahraga tertentu, maka pertama pastikan unsur keamanan dari COVID-19 tentunya," katanya.
Menurutnya, jika merasa berolahraga di luar rumah tidak aman karena banyak kerumunan orang atau wilayah sekitar sedang merebak wabah penyakit, maka disarankan sebaiknya berolahraga di rumah.
Banyak opsi yang bisa dipilih untuk berolahraga di dalam rumah. "Misalnya dengan gerakan-gerakan tanpa alat seperti senam SKJ, zumba, yoga dan lain-lain. Atau menggunakan barang-barang yang bisa kita temukan di sekitar rumah. Seperti memanfaatkan kursi, botol air minum, tangga dan sebagainya," katanya.(
Baca Juga
Namun, jika ingin berolahraga sambil melepas penat di luar rumah, maka harus mempertimbangkan keamanannya. "Unsur keamanan yang paling utama. Tentunya keamanan di sini adalah berkaitan dengan penularan virus COVID-19 ," kata Reisa.
Reisa mengingatkan, virus corona dapat menular melalui droplet atau percikan air liur. Karena itu, usahakan tetap jaga jarak aman dengan orang lain. "Terutama kalau kita tidak bisa menggunakan masker ketika berolahraga. Padahal protokol kesehatan utama kita kalau berada di ruang publik dan berdekatan dengan orang lain, kita wajib menggunakan masker," katanya.
"Dengan begitu kita bisa kenali risiko diri sendiri dan kenali risiko lingkungan kita, baru kita bisa memutuskan untuk berolahraga menggunakan masker atau tidak ketika berada di luar rumah," katanya.
Reisa mengingatkan kembali tujuan berolahraga yakni untuk menyehatkan badan. Jangan dijadikan alasan untuk berkumpul tanpa melaksanakan disiplin ketat dalam protokol kesehatan.
"Tujuannya adalah untuk menyehatkan badan atau tujuan berbeda? Hanya ingin bertemu dan berkumpul dengan teman atau kerabat? Saudara-saudari, tolong ingat praktikkan protokol kesehatan selalu. Terutama ketika kita berada di luar rumah, hindari kerumunan. Hanya pergi ke tujuan yang sangat penting dan langsung pulang kembali," katanya.
(abd)