Puan Ajak Forum Parlemen Dunia Perkuat Kerja Sama Internasional

Senin, 21 Maret 2022 - 13:48 WIB
loading...
Puan Ajak Forum Parlemen Dunia Perkuat Kerja Sama Internasional
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan sambutan dalam Inaugural Ceremony IPU ke-144 di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022) malam. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani mengajak anggota forum parlemen dunia menolak tindakan yang mengancam keharmonisan antarnegara. Untuk menghadapi ketidakpastian, dunia harus bergotong-royong memperkuat kerja sama internasional.

Hal ini ditekankan Puan saat menyampaikan sambutan dalam Inaugural Ceremony 144th Inter-Parliamentary Union (IPU) Assembly & Related Meetings di Bali International Convention Centre (BICC) Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022) malam.

Saat ini, kata Puan, dunia semakin kompleks dan menghadapi berbagai tantangan besar. Antara lain Covid-19 yang terus bermutasi, situasi gejolak geopolitik, hingga komitmen global yang belum cukup dalam menahan pemanasan bumi. Menurut Puan, hal tersebut menambah beratnya permasalahan yang dihadapi dunia.

Baca juga: Di Forum Parlemen Perempuan IPU, Puan Bicara Keberhasilan Pemimpin Wanita Tangani Pandemi

"Ini hanya dapat diatasi jika dunia bersatu, bergotong-royong dan kita memperkuat kerja bersama internasional," kata perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR itu.

Kurangnya gotong-royong dan kerja sama internasional dinilai akan menyulitkan pemulihan pandemi Covid-19. Sebab, masalah lokal dapat berkembang menjadi masalah regional, dan global. "Masalah kesehatan dapat berkembang menjadi masalah sosial, ekonomi, dan politik, atau sebaliknya," tutur Puan.

Situasi yang kompleks ini menuntut Parlemen untuk lebih berperan dan berkontribusi menjadi bagian dari solusi. Puan mendorong parlemen dunia menjembatani perbedaan antarnegara dengan memfasilitasi dialog dan membangun kemitraan antarParlemen.

"Parlemen juga perlu membangun kesadaran masyarakat di dalam negeri bahwa selain kita perlu membangun rasa cinta Tanah Air, pada saat bersamaan kita juga perlu menumbuhkan semangat solidaritas global," katanya.

Baca juga: Puan Sebut Keterlibatan Perempuan di Dunia Politik Masih Rendah

Puan menilai IPU menjadi salah satu sarana untuk menentukan nasib dunia. Untuk itu, dibutuhkan komitmen tinggi dari anggota-anggota IPU dalam mewujudkan agenda-agenda global.

"Solusi global ini membutuhkan platform yang solid dan legitimasi yang kuat di dalam negeri.
Legitimasi domestik tersebut diperlukan untuk mendukung komitmen kerjasama internasional dan multilateralisme," katanya.

Puan menilai permasalahan politik suatu negara kerap kali berdampak terhadap politik global. Menurutnya, akar permasalahan dari perbedaan posisi pada tingkat internasional juga terkait dengan pandangan politik di dalam negeri.

"Sering kali politik luar negeri merupakan proyeksi dari politik di dalam negeri, foreign policy begins at home. Tanpa dukungan dari dalam negeri, maka politik luar negeri tidak akan kokoh," kata Puan.

Mantan Menko PMK itu mengatakan, Parlemen berperan penting dalam membangun dukungan politik dan legitimasi guna mempromosikan kerja sama internasional bagi negara demokrasi. Karena itu, Puan berharap agar Parlemen terus berpegangan pada prinsip-prinsip kemanusiaan.

"Parlemen memiliki peran kunci untuk menolak unilateralisme, yang mengutamakan kepentingan sempit dan sesaat," katanya.

Selain itu, Parlemen juga disebut berperan penting untuk mendukung dan mengimplementasi kesepakatan internasional pada tingkat nasional dan lokal. Kesepakatan internasional dinilai akan sia-sia jika tidak dapat diimplementasi di dalam negeri.

Sesuai fungsinya, Parlemen membuat instrumen hukum di dalam negeri, mengalokasi anggaran, dan melakukan pengawasan berbagai komitmen internasional. "Karenanya Majelis IPU ke-144 berperan penting untuk membangun dialog antarParlemen. Hal ini juga berguna untuk membangun jembatan bagi negara yang memilliki perbedaan pandangan," kata cucu Proklamator RI Bung Karno itu.

Puan menambahkan, parlemen-parlemen dunia harus menggunakan kesempatan ini untuk memperkuat demokrasi, perdamaian, hak asasi manusia, dan pembangunan berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan tujuan dari IPU.

IPU diharapkan untuk bisa memperjuangkan demokratisasi berbagai badan internasional. Khususnya, menurut Puan, agar lebih dapat menjamin keterwakilan dan suara negara berkembang.

"Majelis IPU ke-144 dapat menjadi momentum bagi Parlemen untuk menyebarkan budaya damai (culture of peace) yang selalu mempromosikan toleransi, dan dialog, serta menolak kekerasan," katanya.

Pembukaan IPU ke-144 dihadiri oleh Presiden Jokowi. Di hadapan delegasi negara-negara IPU, Presiden Jokowi juga menekankan pentingnya komitmen bersama dari dunia dalam merealisasikan agenda-agenda global.

Selain itu, turut hadir pula Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman, Menlu Retno Marsudi, para wakil ketua DPR dan sejumlah anggota dewan, serta Gubernur Bali Wayan Koster.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1555 seconds (0.1#10.140)