DPR RI Tawarkan Proposal Damai Rusia-Ukraina di Sidang IPU ke-144

Senin, 21 Maret 2022 - 06:47 WIB
loading...
DPR RI Tawarkan Proposal...
Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus mengungkapkan bahwa DPR RI mengajukan proposal terkait penanganan konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F Paulus mengungkapkan bahwa DPR RI mengajukan proposal terkait penanganan konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina . Ia berharap proposal tersebut dapat diterima oleh seluruh peserta Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali 20-24 Maret 2022.

"Kita coba menawarkan itu. Yang intinya dengan cara-cara damai, dialog dan diplomasi. Kita bersama teman-teman yang dari Anggota IPU ini sudah sepakat, kita mengharapkan konflik ini tidak berlanjut," ujar Lodewijk di sela Sidang IPU ke-144, di Nusa Dua, Bali, yang dikutip melalui keterangan pers, Senin (21/3/2022).



Lodewijk menjelaskan penting bagi Parlemen untuk mendorong bagaimana konflik-konflik yang terjadi di belahan dunia ini daparlt dihindari, karena dampaknya sangat merugikan masyarakat dunia.

"Kita tahu bagaimana harga minyak dunia sudah mulai naik, kita rasakan juga berpengaruh pada kebutuhan bahan pokok kita. Nah itulah yang saya katakan agar konflik ini segera bisa kita akhiri dengan mengedepankan dialog," jelas Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Golkar ini.

Lodewijk melanjutkan dalam konteks menjaga perdamaian, sikap DPR RI sudah tegas yaitu tidak memihak ke salah satu negara yang sedang berkonflik. Karena secara politik, tidak baik bagi Indonesia jika memihak kepada salah satu negara.

"Dengan Ukraina kita sangat bersahabat, Rusia dengan kita juga bersahabat. Nah tentunya dalam konteks menjaga perdamaian dunia, kita sebagai negara nonblok harus melihat situasi ini. Jangan sampai geo-politik ini berpengaruh pada geo-strategi yang akan kita terapkan," terangnya.

Oleh karena itu, menurut Lodewijk, baik Rusia maupun Ukraina harus menyelesaikan konflik ini dengan cara-cara yang solutif.

"Kalau kita lihat tanda-tanda itu, baik dari Presiden Ukraina maupun Rusia sudah ada. Tinggal bagaimana negara-negara kawasan di sana juga mendorong penyelesaian konflik dan jangan sampai ada yang memanas-manasi. Jangan sampai terjadi seperti itu," tandas anggota Komisi I DPR ini.
(kri)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1984 seconds (0.1#10.140)