Jokowi Targetkan Pembangunan IKN Rampung 15-20 Tahun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) memprediksi pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung 15 sampai 20 tahun mendatang. Menurutnya pembangunan IKN merupakan pekerjaan yang tidak mudah dan cukup rumit.
"Ini kan sebuah pekerjaan yang raksasa besarnya, ini pekerjaan yang besar sekali dan juga bukan pekerjaan yang mudah ini pekerjaan yang rumit. Oleh sebab itu memang butuh waktu yang panjang, perkiraan kita antara 15 sampai 20 tahun baru bisa diselesaikan," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).
Jokowi pun berharap dengan terpilihnya Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita dapat melakukan tugasnya secara cepat untuk ikut serta membangun IKN.
"Nanti perencanaan yang lebih detail entah itu ide dan lain-lain juga disiapkan sehingga akan semakin kelihatan. Tapi yang paling penting memang infrastruktur dasar itu yang harus segera dimulai," jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut bahwa pemindahan ibu kota negara merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan pembangunan. Hal tersebut juga dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa.
"Yang paling penting adalah perpindahan ini untuk pemerataan, untuk keadilan karena kita memiliki 17 ribu pulau yang 56 persennya ada di Jawa, 156 juta populasi Indonesia ada di Pulau Jawa, padahal kita punya 17 ribu pulau," ungkapnya.
"Ini kan sebuah pekerjaan yang raksasa besarnya, ini pekerjaan yang besar sekali dan juga bukan pekerjaan yang mudah ini pekerjaan yang rumit. Oleh sebab itu memang butuh waktu yang panjang, perkiraan kita antara 15 sampai 20 tahun baru bisa diselesaikan," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (15/3/2022).
Jokowi pun berharap dengan terpilihnya Bambang Susantono sebagai Kepala Otorita IKN dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita dapat melakukan tugasnya secara cepat untuk ikut serta membangun IKN.
Baca Juga
"Nanti perencanaan yang lebih detail entah itu ide dan lain-lain juga disiapkan sehingga akan semakin kelihatan. Tapi yang paling penting memang infrastruktur dasar itu yang harus segera dimulai," jelasnya.
Sebelumnya, Jokowi menyebut bahwa pemindahan ibu kota negara merupakan upaya pemerintah untuk memeratakan pembangunan. Hal tersebut juga dilakukan untuk mengurangi kepadatan penduduk di Pulau Jawa.
"Yang paling penting adalah perpindahan ini untuk pemerataan, untuk keadilan karena kita memiliki 17 ribu pulau yang 56 persennya ada di Jawa, 156 juta populasi Indonesia ada di Pulau Jawa, padahal kita punya 17 ribu pulau," ungkapnya.
(zik)