Abaikan Saran Anak Buah, Kolonel Priyanto: Tentara Jangan Cengeng
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kolonel Inf Priyanto enggan menuruti saran anak buahnya untuk menyelamatkan nyawa Handi Saputra dan Salsabila, dua sejoli korban tabrak lari di Nagreg, Bandung, Jawa Barat. Padahal, Kopda Andreas Dwi dan Koptu Ahmad Sholeh sudah mengatakan untuk sejoli itu dibawa ke Puskesmas atau pun rumah sakit.
Namun, alih-alih sarannya dituruti, perwira menengah itu justru mengabaikannya. Dia meminta agar dua anak buahnya itu bersikap biasa saja dan tidak panik
"Kita itu tentara, kamu tidak usah cengeng. Tidak usah panik. Pokoknya cukup kita bertiga yang tahu," kata Oditur Militer Tinggi II Jakarta Kolonel Sus Wirdel Boy menirukan ucapan Kolonel Inf Priyanto, dikutip Kamis (10/3/2022).
Wirdel menuturkan, Kopda Andreas yang mengemudikan mobil merasa bersalah karena sudah menabrak kedua korban. Oleh karenanya dia ingin membawa Handi dan Salsabila ke Puskesmas untuk diselamatkan.
"Saksi dua berkata 'kasihan bapak, itu anak orang. Pasti dicari orangtuanya, mending kita balik ke Puskesmas yang ada di pinggir jalan tadi', tuturnya.
Pasalnya, saat mengangkut tubuh Handi dan Salsabila, dirinya melihat masih bernafas. Tapi Priyanto yang saat kejadian duduk di kursi depan sebelah kiri Andreas justru membentak prajurit itu agar diam dan mengikuti arahannya saja.
"Terdakwa mengatakan 'kamu diam saja ikuti perintah saya'," ucap Wirdel.
Namun, alih-alih sarannya dituruti, perwira menengah itu justru mengabaikannya. Dia meminta agar dua anak buahnya itu bersikap biasa saja dan tidak panik
"Kita itu tentara, kamu tidak usah cengeng. Tidak usah panik. Pokoknya cukup kita bertiga yang tahu," kata Oditur Militer Tinggi II Jakarta Kolonel Sus Wirdel Boy menirukan ucapan Kolonel Inf Priyanto, dikutip Kamis (10/3/2022).
Wirdel menuturkan, Kopda Andreas yang mengemudikan mobil merasa bersalah karena sudah menabrak kedua korban. Oleh karenanya dia ingin membawa Handi dan Salsabila ke Puskesmas untuk diselamatkan.
"Saksi dua berkata 'kasihan bapak, itu anak orang. Pasti dicari orangtuanya, mending kita balik ke Puskesmas yang ada di pinggir jalan tadi', tuturnya.
Pasalnya, saat mengangkut tubuh Handi dan Salsabila, dirinya melihat masih bernafas. Tapi Priyanto yang saat kejadian duduk di kursi depan sebelah kiri Andreas justru membentak prajurit itu agar diam dan mengikuti arahannya saja.
"Terdakwa mengatakan 'kamu diam saja ikuti perintah saya'," ucap Wirdel.
(muh)